"Sunghoon-ah! Bisa kau fotokan aku? Lihat, di sana pemandangannya bagus!! Mataharinya udah mau turun hehe"Itu Jake. Pacar kecilku. Manis, mungil, cerewet, segalanya ada pada dia. Dia sempurna. Aku tak pernah henti-hentinya bersyukur kepada Tuhan karena sudah dipertemukan dengan Jake.
Sore itu, aku dan Jake pergi ke pantai yang lumayan jauh dari tempat tinggal kami. Aku tak bisa menahan senyuman saat Jake kagum dengan alam, ntah itu langit, air, atau bahkan pasir yang sedang dipijaknya.
"1...2...3! Wah, Jake, kau terlihat manis di foto ini!!" Ujarku sambil memperlihatkan hasil fotoku kepada Jake.
"Sunghoon, kau hebat! Ah, tapi sayang aku lapar. Kau dengar itu? Bahkan perutku kini sudah teriak kelaparan!!" Jake cemberut lucu sambil menunjuk perutnya. Ah– bagaimana tidak bersyukur jika kau punya pacar segemas ini?
Pukul 3 sore~
Kini, kami berdua sedang menikmati es kelapa dengan beberapa jajanan ringan. Tidak banyak, karena kita pesan hanya untuk 2 porsi.
"Sunghoon-ah!"
"Hm?"
"Habis ini mau main kejar-kejaran?"
"Sayang, kamu kan baru selesai makan?"
"Ih iya maksudnya engga sekarang hoonie!! Sekarang Jake juga kekenyangan tau"
Sial. Gemas. Gemas sekali. Rasanya ingin memakannya.
Sekitar 20 menit setelah itu, aku benar-benar menepati janji Jake untuk bermain kejar-kejaran bersama.
Dan beginilah keadaanku sekarang. Tak ada lagi suara cerewet dari Jake, tak ada lagi yang dapat menjailiku seperti 2 tahun lalu.
Jake telah meninggal dunia. Saat itu kami sedang bermain kejar-kejaran, hingga tanpa sadar, kami bermain terlalu jauh. Saat itu ombak memang sedang besar juga. Bukan, bukan salah Jake. Ini semua salahku yang tidak becus menjaganya.
"Kau mau sampai kapan menatap foto itu? Aku tau kau masih mencintai Jake, tapi tolong jangan terlalu larut dalam kesedihan ya? Kau belum makan malam, nanti kau sakit"
"Haha Jungwon, kau makan duluan saja ya? Bilang sama papa mama, kakak sedang mengerjakan tugas"
"Huh– kak please? Sekali ini aja? Kakak nanti sakit. Kak Jake pasti juga gamau kan lihat kesayangannya sakit? Kalau kakak sakit, nanti Kak Jake ikutan sedih di sana"
Aku tersenyum menanggapi perkataan Jungwon, adikku itu. Jungwon memang memiliki hati yang baik, hampir sama seperti Jake.
"Iya, kamu duluan ya? Nanti kakak nyusul kok!"
"Promise?"
"Kkk... promise!"
Perlahan, aku dapat melihat punggung Jungwon sudah meninggalkan kamarku.
"Jake, ini foto yang aku ambil waktu di pantai sialan itu. Aku ingat kau sangat suka senja. Kau suka saat matahari sudah hampir tenggelam. Kau suka suara ombak, kau suka angin sepoi sepoi di pantai itu. Di pantai itu Jake!!! Hiks– aku bodoh. Di pantai itu juga kau telah pergi. Kau bahkan pergi selamanya. Kau–"
Frustasi. Aku frustasi ketika mengingat Jake. Seolah semua memori itu terulang kembali. Aku melihat jelas ketika Jake terjatuh lalu terseret ombak. Aku masih ingat semuanya. Foto itu, foto yang selalu dapat membuatku seperti ini. Seluruh kenangan buruk dengan mudahnya melintas di kepalaku.
End
KAMU SEDANG MEMBACA
SungJake oneshoot [ bahasa ]
Fanfiction‼️ bxb, homophobic sebaiknya jangan baca ‼️ hanya cerita FIKTIF, dan TIDAK bersifat NYATA ! ‼️tolong JANGAN jadi SILENT READERS, saya sangat mengapresiasi orang yang MENDUKUNG karya saya! ‼️ sorry for typos enjoy it<3