"Tolong kali ini menurut padaku, Jake shim."Pagi yang seharusnya cerah, kini menjadi kelam karena perdebatan 2 insan tersebut.
Hanya masalah kecil. Ya, walaupun pihak dominant tidak pernah menganggap itu sepele, tapi ada saja hal yang diributkan.
Seperti hari ini. Pagi-pagi sekali Jake sudah menghubungi kekasihnya, Sunghoon, untuk menemaninya di rumah.
Jake demam.
Sejak kemarin malam suhu badannya meningkat drastis, bahkan hampir mencapai angka 40°C.
"Tapi bukan salahku juga, kan? Aku kemarin hanya menolong kucing yang kehujanan!"
"Bukan salahmu? Jelas-jelas sekarang kau demam! Astaga Jake, rasanya susah berdebat denganmu"
Sunghoon mengibaskan rambutnya kebelakang. Tampan.
Ok, skip.
"Sunghoon, percaya deh sama aku, kemarin itu cuma gerimis! Tapi ternyata daya tahan tubuhku sedang lemah, makannya aku bisa demam"
"Terserah saja, sekarang aku suapi bubur. Tidak ada penolakan, walaupun rasanya pahit tetap harus ditelan."
"Tapi Jake gamau bubur :( "
"Sunghoon gamau perut Jake kosong. Sunghoon ga suka kalau Jake sakit."
Jake menghembuskan nafasnya pelan. Mau tak mau, dirinya harus menerima suapan bubur, yang bahkan rasanya hampir membuat Jake muntah, tapi karena Sunghoon, ia terpaksa harus memakannya.
5 suapan sudah diterima Jake.
Sunghoon mengusap lembut rambut Jake, sangat lembut dan penuh kasih sayang.
"Maaf tadi Sunghoon egois. Sunghoon cuma gamau Jake kenapa napa."
"Jake cuma demam biasa tau! Kamu berlebihan banget huft"
"Tetap saja Jake. Wajahmu pucat. Sunghoon ga suka, Jake jadi mirip mayat hidup"
Sunghoon sialan.
"Sunghoon jahat banget?? Masa Jake disamain sama mayat?!"
"Ya abisnya kamu kalau demam serem. Kamu biasanya ngomel-ngomel, ceria, sekarang jadi kayak gini?"
Jake mengerucutkan bibirnya lucu. Astaga Sunghoon mau marah jadi susah kan.
Yang ada malah ia memainkan pipi gembul Jake. Mirip squishy, kata Sunghoon.
"Yasudah lain kali jangan maksain diri ya? Kalau kamu mau kucing aku beliin kok, tapi jangan kayak kemarin."
"Huh?? Sunghoon mau beliin Jake kucing?!"
Mata jake membulat lucu. Tak lupa ia mengedipkan matanya berkali-kali. Jake mendekatkan wajahnya ke wajah Sunghoon. Untuk memastikan apakah kekasihnya itu tidak berbohong.
"Iya, asal kamu ga sakit lagi."
Jantung Sunghoon hampir lepas saat Jake tiba-tiba meloncat dari tempat tidurnya.
"YAY!!! Terimakasih Sunghoon-ah! Akhirnya Jake bisa punya kucing sendiri huhu!!! Nanti Jake mau warna putih ya!!! Um... enaknya dikasih nama siapa hoon?"
Sunghoon diam-diam mengulum senyumnya. Gemas akan tingkah Jake yang seperti anak usia 7 tahun yang baru saja mendapat kado dari temannya.
"Jake sudah sembuh?"
"Sudah kok Sung . . . Hatchu!!!!"
Astaga, Jake malu sendiri. Bisa gagal jika begini caranya.
"Haha gemes banget? Sunghoon mau beliin Jake kucing kalau Jake sudah sembuh total ya?"
"Tapi Jake mau sekarang!!"
"Kamu masih sakit, Jake."
"Tapi . . ."
Chu~
"Berisik, aku sun lagi loh pipi kamu? Udah ya sayang, habisin dulu buburnya, habis itu bobo. Besok kita beli kucing, deal?"
Sedangkan Jake? Dirinya masih terkejut akibat ulah Sunghoon. Tak mampu menjawab, Jake langsung menenggelamkan wajahnya ke dada Sunghoon.
"Hoon, Jake malu"
END
KAMU SEDANG MEMBACA
SungJake oneshoot [ bahasa ]
Фанфик‼️ bxb, homophobic sebaiknya jangan baca ‼️ hanya cerita FIKTIF, dan TIDAK bersifat NYATA ! ‼️tolong JANGAN jadi SILENT READERS, saya sangat mengapresiasi orang yang MENDUKUNG karya saya! ‼️ sorry for typos enjoy it<3