our summer V

592 59 8
                                    

Aku takut kau sekarat karena desain. Buang setiap hari sampai kau sia-sia dan takut. Aku harap itu tidak sakit. Bahwa aku tidak memperburuknya. Aku akan selalu merasa sejauh ini. Aku tidak terkejut atau jatuh cinta seperti aku tadi malam. Tahan lantai, karena aku tidak menari lagi.

.

Baru saja dirinya akan berbelok menuju tempat tinggal Johnny. Namun langkahnya terhenti. Tak hanya itu saja, mendadak semuanya menjadi gelap tak bersuara. Ten terbius tak sadarkan diri.

Di sebuah gudang kosong gelap yang terasa begitu sunyi dan engap. Butuh waktu yang cukup lama untuk seorang pria kecil itu terbangun. Hal yang pertama kali di rasakannya adalah rasa pusing tak tertolong serta rasa nyeri pada pergelangan tangan serta kakinya. Ia langsung terbelalak panik. Mencoba untuk terduduk meski sangat sulit.

Semuanya seakan semakin meruntuhkannya begitu ia sadar saat ini kondisinya sama sekali tak baik-baik saja. Dengan kedua tangan yang diikat kebelakang serta kedua kakinya. Pantas saja ia merasa sangat nyeri di bagian tertentu. Ingin teriak namun tak bisa. Mulutnya bahkan di sumpal habis dengan sebuah kain hitam. Ia hanya bisa bergerak tak karuan. Teriakannya teredam membuatnya frustasi. Dan menangis adalah pilihan terakhirnya.

Hingga sebuah suara heels yang begitu memekik menghentikannya. Mendekat dan di ikuti dengan beberapa suara menggebu sebuah sepatu lainnya.

Ia mendongak untuk mencari tahu. Namun sia-sia. Yang di lihatnya adalah seorang wanita yang agak berumur berpakaian modis dan jauh dari kesan France. Ia sama sekali tak mengenalnya. Namun sebisa mungkin menuntutnya dengan tatapan untuk menjelaskan maksud dari semua ini. Tiga penjaganya pun di beri kode untuk meninggalkan mereka berdua.

Wanita itu berjongkok di hadapannya. Sekarang hanya ada dia dan wanita itu. Menatapnya tajam penuh kebencian. Lalu membuka paksa kain yang menyumpal mulutnya.

"Kau..Ten benar?"

"Kau siapa?!"

Ten langsung berteriak tak karuan. Ia tak mengerti apa yang telah terjadi padanya. Dan ia sangat takut.

"Kau tak mengenalku?"

Ten hanya diam dengan aura hitam yang menemani.

"Bukankah aku sangat mirip dengan anakku? Lucas Wong?"

Manik almondnya terbelalak lebar.

Apa-apaan ini

"S-siapa..kau" Ten bertanya sekali lagi.

Ia shock dan tidak ingin percaya. Terlebih dengan melihat kondisinya saat ini yang sudah pasti di sebabkan oleh wanita jahat di hadapannya.

"Aku madame Wong, kau bisa memanggilnya itu. Aku ibu dari Lucas yang baru saja pindah beberapa bulan lalu. Kau sangat menjijikkan telah meracuni anakku!"

Ten terkejut. Teriakannya begitu penuh keputus-asaan.

Wanita itu merogoh tasnya kemudian menunjukkannya sebuah foto.

Begitu melihatnya. Kedua mata Ten semakin membulat. Sebuah foto yang terlihat kusut itu menampilkan dirinya dan anak dari wanita itu, Lucas tengah berciuman. Ten ingat saat itu ia dan Lucas yang habis memetik buah di halaman belakangnya. Dan sebelum adegan pukul antara Lucas dan Johnny terjadi. Ten masih ingat sekali hari itu.

Tapi pertanyaannya,

Siapa bajingan yang sudah mengambil foto itu dan menyebabkan kekacauan seperti ini ?!

Apakah ada seseorang yang begitu membencinya? Ten berpikir keras dan ia tak menemukannya sejauh ini.

"Aku tak akan berbasa-basi. Disini aku memberikanmu peringatan juga balasan karena telah membawa anakku pada pendosa sepertimu!"

pas de deux | johntenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang