4. Sebuah Rencana

3.5K 587 32
                                    

Dara tidak memiliki pilihan lain lagi, dengan kegilaan yang ada di otaknya dia malah membuat story di WhatsApp nya. Kurang lebih seperti ini.

'Di sini ada yang jomblo gak? Kalau ada, bales story ini ya, please, urgent! Gue lagi butuh bantuan'

Dara tidak bisa berpikir baik lagi sejak terus didesak oleh Opung dan diancam dengan perjodohan. Hello! Excuse me, Esmerelda, dia bukan Siti Nurbaya masa kini yang mau dijodohkan, bukan pula Erina yang pasrah dijodohkan.

Beberapa menit kemudian, ponsel Dara berbunyi, beberapa notifikasi chat masuk di WhatsApp nya, story nya telah di reply oleh beberapa orang. Tetapi gerakan tangan Dara terhenti melihat salah satu nama yang juga membalas story nya.

Danish Pratadana

Ada masalah kamu Dar?

Butuh bantuan apa?

Nish, ketemu yuk!

Kapan?

Sekarang.

Oke.

Dimana?

Restoran depan kantor gue

Dara terpaksa mengajak Danish bertemu. Danish adalah mantan pacar Dara 5 tahun yang lalu dan merupakan pacar terakhir Dara karena setelah putus, Dara memilih single dan fokus bekerja hingga lupa kini usianya kini di penghujung kepala dua.

Sebenarnya, Dara yang memutuskan Danish karena merasa tidak cocok padahal setelahnya malah dia yang gagal move on. Selama ini juga dia tidak pernah lagi berhubungan dengan Danish.

Dara tidak membutuhkan waktu lama untuk menunggu kedatangan Danish. Pria itu datang dengan setelan jas nya yang rapi seperti biasa. Penampilannya tidak berubah, hanya saja wajahnya semakin tegas dan matang.

"Udah pesan, Dar?"

Dara menggelengkan kepalanya. Danish tersenyum tipis kemudian memanggil pelayan untuk memesan makan siang.

"Kamu butuh bantuan apa?" tanya Danish dengan lembut. Sejak dulu, pria itu selalu sabar pada Dara.

"Jadi pacar pura-pura gue ya?"

Ucapan Dara sukses membuat Danish terdiam. Gadis itu tidak berubah sejak dulu, tidak bisa berbasa-basi. Danish mengangguk setelah diam beberapa detik, mungkin ini juga akan menjadi kesempatan untuk kembali mencuri perhatian Dara.

Selama ini, Danish tidak bisa melupakan Dara. Dia menyesal dulu mengiyakan ajakan putus Dara. Danish memang tipe lelaki yang tidak bisa mengungkapkan perasaan secara gamblang. Dia tidak bisa berkata manis dan lebih sering membuktikan dengan perbuatan, tetapi lain dengan Dara yang juga ingin mendengar ungkapan melalui kata-kata.

"Ada apa memangnya?" tanya Danish. Dara pun menjelaskan secara garis besar permasalahan yang dia hadapi dan tanpa bertanya banyak lagi, Danish membantu Dara sambil dalam hati dia berharap ini adalah kesempatan yang diberikan Tuhan untuknya.

🧨

Iren benar-benar tidak tahan lagi dengan sikap cuek Ananta. Selama ini, Iren selalu menjadi pusat perhatian dan dia benci jika ada seseorang yang malah acuh padanya.

The Nasution'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang