14. Keputusan

2.3K 317 36
                                    

Iren, Safira, dan Erina sedang sibuk melihat-lihat koleksi sandal terbaru dari salah satu brand ternama.

"Kamu gak beli, Er?" Tanya Iren karena sejak tadi Erina hanya melihat tanpa memilih mana yang dia suka.

"Enggak deh, ada Mas Arsa. Kalau tahu aku belanja pasti dia marah," jawab Erina. Arsa bukan yang mengomel panjang sebenarnya, hanya tatapan lelaki itu saja yang pasti akan berubah tajam.

"Yakin?" Tanya Safira memastikan. Erina mengangguk yakin, dia sudah meneguhkan hatinya.

Setidaknya Erina bisa hang out hari ini dan konsekuensi jika ke Mall bersama Arsa adalah dia tidak bisa asal membeli barang yang dia suka, apalagi beberapa waktu lalu juga saat di Perth, Erina sudah belanja. Toh beberapa hari juga dia ada penerbangan ke luar negeri, jadi bisa sekalian belanja.

Saat sedang asyik menemani dua sepupunya yang sudah memegang belanjaan masing-masing, Arsa menghampiri Erina.

"Ponsel kamu silent ya?" Tanya Arsa.

"Iya, aku silent tadi, ada apa?"

"Pantesan. Dari tadi Papa telepon kamu tapi gak di jawab, jadi Papa telepon saya," jelas Arsa.

Buru-buru Erina mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya dan terkejut melihat banyak sekali chat dan panggilan tak terjawab dari Papanya, Buna, Mama Indah, Papa Hendra, Opung, dan Pak Gabe.

"Mati gue," gumam Erina lalu membuka satu persatu chat yang masuk ke dalam ponselnya.

"Mati gue," gumam Erina lalu membuka satu persatu chat yang masuk ke dalam ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Nasution'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang