10. Amukan

1.6K 334 12
                                    

Syuting film yang dibintangi Iren akhirnya selesai. Mereka hanya tinggal melakukan promosi beberapa bulan lagi jika tanggal rilis film di bioskop sudah ditentukan. Hal yang tidak diduga Iren adalah hubungannya dengan Ananta mengalami perkembangan yang sangat besar! Iren merasa kali ini memang Ananta adalah jodohnya.

"Habis ini kegiatan lo apa?" tanya Ananta.

Mereka berdua sedang duduk di tepi pantai. Siang ini mereka mengadakan makan siang bersama sebagai acara perpisahan.

"Pulang," jawab Iren dengan singkat. Apalagi memang?

"Maksud gue, setelah film ini selesai," jelas Ananta.

"Oh, gue mau rehat beberapa hari, bulan depan juga gue udah mulai reading buat series baru," jawab Iren.

"Ren?"

"Apaan?"

"Kalau gue mau PDKT, lo keberatan gak?"

Iren yang sedang menyesap minuman sodanya langsung tersedak dan terbatuk hebat hingga dia merasakan hidungnya perih dan matanya berair. Ananta segera memberikan tissu untuk Iren.

"Lo gak apa-apa?" tanya Ananta.

"Kok tiba-tiba?"

"Bukannya lo yang mulai duluan kan? Ya, gue tertarik sama lo," ucap Ananta.

Ini cowok tipe yang sat set sat set abrakadabra jadi!

Iren benar-benar tak menyangka ucapan itu akan keluar dari bibir Ananta, lelaki yang awalnya hanya untuk mengantar Iren pulang saja dia tidak mau.

"Kalau lo mau PDKT sama gue, lo harus ngomong dulu sama keluarga gue. Kalau keluarga gue setuju, berarti gue juga setuju, kalau enggak ya, gue gak bisa," jelas Iren yang jelas memanfaatkan situasi dengan sangat baik agar bisa memperkenalkan Ananta pada keluarganya.

"Oke. Lo kabarin gue aja kapan waktunya," jawab Ananta.

Yesss!!!

Ingin rasanya Iren salto saat ini juga. Memang benar jika lelaki tidak ada yang bisa menolak pesona seorang Irena Nasution.

"Lo balik sama siapa?" tanya Ananta.

"Pengennya sih sama lo, tapi gue ada janji sekarang," jawab Iren. Iren hendak menemui Erina yang beberapa hari lalu mengalami insiden tidak mengenakkan.

"Yaudah kalau gitu," ucap Ananta.

"Butuh kabar dari gue juga gak?" tanya Iren sambil mengerling jenaka. Ananta hanya mengedikkan bahunya.

"Terserah lo aja."

Iren menatap Ananta dengan takjub. Lelaki itu memang cuek seperti biasanya.

"Oke, kalau gitu gak akan gue kabarin. Gue duluan." Iren pamit untuk masuk lebih dulu ke dalam restoran karena matahari yang semakin terik.

🧨

Menghabiskan waktu liburan hanya dengan berdiam diri di rumah jelas bukan menjadi bagian dari seorang Erina sama sekali. Hanya saja kali ini Erina terpaksa melakukan hal itu karena insiden turbulensi pesawat beberapa hari yang lalu yang menyebabkan Erina harus beristirahat total hingga kondisinya benar-benar sehat dan bisa kembali bekerja.

Erina juga baru saja sembuh dari demam. Sekembalinya ke Jakarta, Erina langsung demam selama tiga hari. Walaupun selalu terlihat pecicilan, akan tetapi psikis Erina juga pasti mengalami shock karena kejadian menakutkan itu.

Erina menyantap baso aci yang dibelikan Buna sambil menyaksikan drama korea dari layar iPad nya. Ketenangan sesaat hidupnya mendadak terusik oleh suara yang memanggil namanya dengan heboh. Erina yang baru saja memasukkan sebutir bakso dalam mulutnya mendadak dikejutkan dengan tepukan keras di bahunya hingga bakso yang baru hendak dia kunyah malah jatuh ke dalam mangkok.

The Nasution'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang