Suara gemuruh musik menggema di dalam gedung yang tengah mengadakan pesta ulang tahun Namikaze corp yang ke 100 tahun. Namikaze corp adalah perusahaan terbesar di seluruh Negara HI.Dimana sudah banyak cabang perusahaan yang meluas di banyak daerah dan Negara.
Kaki berbalut sepatu hitam mengkilat itu melangkah dengan begitu elegan dan tegas membelah kerumunan orang yang sedang menikmati acara pesta.
Para gadis yang hadir terlihat terdiam menatap penuh kagum pada sosok pria tampan bersurai pirang itu.
" wahh.... Apakah itu Namikaze Naruto, aku tak menyangka bisa melihat nya secara langsung "
" ya dia terlihat beribu-ribu lebih tampan dari yang pernah ku lihat di televisi maupun di majalah bisnis "
" seandainya aku bisa mendapat kan nya "
" jangan bermimpi terlalu tinggi nona"
Bisik-bisikan para gadis menggema di seluruh ruangan, sedangkan tatapan kagum dan iri tersorot pada para pria, karena iri.
Sorot mata safir nya menatap ke arah di mana para sahabat nya tengah berkumpul tak jauh di depannya.
" Yo.... Namikaze Naruto sama, lama tak berjumpa " sapa pria bergigi taring.
" hn " jawab Naruto sekenanya.
Sedangkan yang lain hanya mendengus lucu.
" sudah berapa lama sejak kau meninggal kan Konoha Naruto, kuharap kau tidak melupakan kami " ujar pria berambut nanas di samping Kiba." pemikiran yang sangat bodoh " jawab Naruto serkas sambil mengambil segelas anggur di atas meja.
Pria berkulit pucat yang sejak tadi tersenyum miring ikut menimpali.
" wahh.... Gaya bicara mu masih sama seperti Sasuke ya "Sedangkan Sasuke pria yang di sindir tadi hanya mengedik kan bahu nya tak acuh.
" tapi aku tidak sekejam diri nya, kalau kau lupa Sai " sambil memainkan gelas anggur di tangan nya." emm.... " gumam Sai dan diangguki yang lain bertanda setuju.
" aku masih tak menyangka satu minggu kau memegang perusahaan Namikaze crop di Konoha, sudah hampir 100 karyawan yang sudah kau pecat, bukan kah itu sangat kejam hahaha " ucap Kiba dengan nada tak percaya.
" untuk apa mempertahan kan karyawan yang tidak becus " jawab Naruto lalu meminum cairan merah itu.
" terdengar sangat jahat " Sasuke menyeringai.
" lalu bagai mana dengan Neji " menepuk bahu Neji yang sedari tadi hanya diam mendengarkan pembicaraan mereka.
Pandangan Neji hanya tertuju pada gelas di tangan nya sambil tersenyum tipis.
Mata safir Naruto melirik Neji lalu sebuah senyum tipis terukir di bibir sexy Naruto.
" tidak ada yang bisa menggantikan nya " jawab Naruto.