Hinata telah menyiapkan banyak hidangan untuk menyambut kedatangan Neji dan Naruto, kini Hinata yang di bantu oleh Hanabi terlihat menyusun hidangan di atas meja.
" kenapa kita menyiapkan makanan sebanyak ini Hinata-nee, untuk siapa semua ini? " tanya Hanabi yang sedari tadi terlihat bingung.
" Neji-nii tadi menghubungi ku jika Namikaze-san akan datang ke rumah untuk menjenguk Tou-chan, jadi Neji-nii meminta ku untuk menyiapkan jamuan makan malam "
" apa...!! Na-namikaze? Apa yang di maksud Hinata-nee adalah Namikaze Naruto " tanya Hanabi dengan wajah syok.
Hinata menatap Hanabi heran karena tingkah berlebihan dari adik nya itu.
" kau bersikap berlebihan Hanabi-chan, dan ya, yang akan datang adalah Namikaze Naruto "Hanabi menutup mulut nya tak percaya dengan mata meleber berbinar.
" ohh.... Kami sama, aku tak percaya ini, seorang milyader akan datang ke rumah kita, ohh... Kami-sama.. Sungguh aku tak percaya ini " Hanabi terus mengulang-ulang ucapannya dengan berjingkrak-jingkrak tidak jelas." berhenti bersikap berlebihan Hanabi-chan, kau bukan anak kecil lagi " tegur Hinata.
Hanabi masih terus tersenyum-senyum tidak jelas sambil membuaka ponselnya, Hinata mengernyitkan dahinya nya bingung, Hinata berpikir jika adik nya itu akan membuat story di sosmed nya dan mengumbar sesuatu kata-kata yang tidak jelas.
Hanabi mendekati Hinata sambil menunjukan layar ponselnya ke arah Hinata.
" lihat lah Hinata-nee, pria ini yang akan datang ke rumah dan kau hanya bersikap bisa saja, oh ya ampun... Lihat lah betapa tampan dan liar bisanya dia " ucapnya terus memuji-muji seorang Naruto.Hinata terdiam menatap sebuah foto naruto di ponsel Hanabi.
' dia memang sangat tampan, tapi tidak tahu seperti apa sosok dirinya yang sebenarnya ' batin Hinata." tuh kan kau saja terpesona hanya melihat fotonya saja " ejek Hanabi.
" be-berhenti lah berbicara Hanabi-chan, lebih baik kau cepat membatu ku agar cepat selesai "
" ya... Ya... "
Acara menghidangkan makan malam sudah selesai dan setelah itu Hanabi memilih langsung masuk ke kamarnya entah apa yang akan ia lakukan, tapi Hinata lebih memilih tetap berkutat di dapur untuk mencuci perabotan yang kotor.
Hingga bunyi bel menghentikan aktifitas nya, dengan gerakan cepat Hinata membuka celemek nya dan berjalan cepat menuju pintu depan untuk membukakan pintu.
Hinata yakin jika itu adalah Neji dan Naruto yang datang. Pintu terbuka dan benar saja Neji tengah berdiri di ambang pintu dengan membawa sebuah parsel berisi buah.
" Neji-nii sudah pulang " sapa Hinata.
" emm... "
Hinata terlihat melihat ke arah belakang Neji mencari sesuatu.
" d-di mana Namikaze-san, bukan kah dia akan datang ke mari " tanya Hinata menatap Neji." dia masih di belang mung-"
" aku disini " suara beriton memotong ucapan Neji.
Hinata terdiam menatap sosok Naruto yang berdiri menjulang di samping Neji, mata lavender dan biru safir saling menatap untuk beberapa detik.
Hingga Hinata lebih dulu melepas kontak mata di antara mereka, ia membungkuk memberi salam pada Naruto.
" se-selamat datang Namikaze-san "" hn "
Entah kenapa jantung Hinata berdetak tidak normal saat melihat Naruto secara langsung dan sedekat ini, sepertinya ia mendapat karma karena menyepelekan ucapan kedua sahabatnya dan juga Hanabi.