Tenten berjalan dengan santai menyusuri mall seorang diri, hari ini ia memilih meninggalkan pekerjaan nya, karena ia berfikir dirinya memerlukan sedikit hiburan.
Dan di sini lah ia berada di sebuah mall terbesar di Konoha, mall kepunyaan seorang Namikaze Naruto.
Tenten berpikir orang tuanya cukup kaya, tapi memikirkan seorang Namikaze Naruto ia bahkan tidak bisa menghitung seberapa kayanya seorang Namikaze Naruto mengingat hampir banyaknya properti di seluruh Negara Konoha Ini adalah milik Namikaze crop.Dari mall, hotel, rumah sakit, dan destinasi wisata. Dan tenten hanya berpikir Naruto adalah pria luar biasa.
Langkah kaki Tenten berhenti di depan sebuah toko dasi khusus pria, netra coklatnya memandang sebuah dasi yang terpajang di depan dinding kaca.
' akan sangat bagus jika Neji-kun yang mengenakan nya ' batin Tenten.Ingatan pertemuan nya dengan Neji malam kemarin kembali terngiang, mengingat hal itu membuat Tenten kembali merasakan sesak di dadanya.
Untuk beberapa saat Tenten termangu di tempatnya dengan tatapan kosong, tapi suara derap langkah menggema membuat lamunan Tenten sirna.
Ia melihat di depan sana tidak jauh dari tempatnya berpijak, seorang Namikaze Naruto berjalan begitu angkuh dan berwibawa , di belakang sebelah kanan Naruto, Neji dengan setia mendampingi Naruto dengan wajah tegasnya.
Sedangkan beberapa pengawal yang bertugas menjaga dan melindungi Naruto berjalan di belakang Naruto dan Neji.
Pandangan Tenten terus tertuju pada sosok Neji yang amat ia cintai, sikap dingin nya, dan wajah tegas itulah yang selalu Tenten rindukan.
Jarak rombongan Naruto dan Tenten semakin dekat, Tenten masih tetap terpaku di tempatnya.
Saat jarak semakin dekat tak sengaja tatapan Tenten bertemu dengan mata tajam Neji yang menatap nya datar.
Tapi hal yang membuat Hati Tenten kembali terluka adalah saat Neji dengan cepat memutus tatapan mereka bersikap seolah mereka tidak saling mengenal dan berjalan berlalu begitu saja di hadapan nya.
Air mata Tenten menetes bersamaan dengan berlalunya Neji, mata yang meyorot penuh luka itu menatap punggung lebar Neji yang semakin menjauh.
Sedangkan di sisi Neji ia mengepalkan telapak tangan kanan nya erat, ada rasa sesak di hatinya karena harus bersikap kejam kepada Tenten.
' gomen '*****
" bisa jelaskan apa maksud semua ini " tanya Kiba dengan nada datar penuh intimindasi nya membuat keliama gadis itu terdiam kaku di tempatnya.
Kelima nya terlihat enggan berbicara karena jujur saja mereka takut.
Brakk...
Kiba dengan luapan emosinya menggebrak meja membuat kelima gadis itu berjengit kaget.
" apa kalian berlima tidak punya mulut,hah! " bentak Kiba dengan wajah marah." kalian fikir perusahaan ini adalah ajang kopentisi gulat, apa kalian berniat mebuat reputasi Inuzuka Inc buruk di mata publik "
" kami sama sekali tidak berniat melakukan hal itu Inuzuka-sama, saya mengaku perkelahian ini adalah saya yang memulai nya " ucap Matsuri berani.
Kiba memincingkan matanya menatap Matsuri. Sedangkan Hinata dan Tamaki menatap Matsuri tidak percaya beda lagi dengan Tayuya dan Guren mereka terlihat tersenyum sinis melirik Matsuri.
" tapi " Matsuri matap Tayuya sengit.
" saya tidak akan memulai nya jika Tayuya-san tidak mencari gara-gara terlebih dahulu pada kami " ucap Matsuri lantang.