Part 01

212 22 9
                                    

Author's POV

Matahari pagi tampak berlindung di balik awan hitam yang ingin menumpahkan air langit. Pagi itu tampak seorang gadis dengan penampilan nerd-nya. Memakai kacamata tebal, rambut lepek, dan kulit yang dibuat kecoklatan dengan cream khusus turun dari sebuah bus sekolah. Gadis itu turun sembari membetulkan letak kacamatanya sambil berjalan menuju gerbang sekolahnya.

Baru beberapa langkah tiba-tiba ada dua murid perempuan yang sengaja menabraknya hingga terduduk ditanah. Kedua murid perempuan yang merupakan teman satu sekolahnya itu malah tertawa bodoh dan salah satunya yang berambut pirang berkata.

"Dasar jelek, kau itu tidak pantas di sekolah ini!" ungkap gadis berambut pirang sembari melipat tangannya.

"Iya, aku juga heran bagaimana gadis sejelek dia bisa diterima disekolah favorite dan terkenal ini." tambah gadis yang satunya sembari tersenyum sinis kearah gadis nerd yang baru mereka tabrak.

Gadis yang berpenampilan nerd itu hanya terdiam sambil berusaha berdiri, namun kedua gadis yang sengaja menabraknya tadi kembali mendorongnya hingga terduduk ditanah lagi.

Melihat hal tersebut kedua gadis itu bukannya iba tapi mereka malah terkekeh geli.

"Celine, kurasa nama itu terlalu cantik untuk gadis jelek sepertimu." ungkap gadis berambut pirang itu lagi.

"Iya, kau benar sekali, Tania" ujar gadis yang satunya sembari melanjutkan perkataannya, "Sampah, aku rasa itu lebih cocok untuknya."

Mendengar itu gadis berambut pirang yang bernama Tania tersebut tersenyum kecil dan pura-pura memasang wajah marah. "Bella, kenapa kamu begitu jahat?"

Gadis yang dipanggil Bella berpura-pura memasang wajah menyesal lalu terkekeh geli saat Tania berkata.

"Tapi itu nama yang cocok untuknya." kata Tania yang juga terkekeh geli.

Tania dan Bella bertos kemudian berlalu pergi meninggalkan gadis yang mereka ejek tadi.

"Akhirnya mereka pergi juga, hari ini mereka memberiku nama baru lagi." gumam Celine yang sudah terbiasa dengan perlakuan teman-teman sekolahnya yang tidak menyukainya.

Bahkan murid-murid lain yang melihat hal tersebut hanya menonton dan tak berniat membantunya.

Gadis nerd yang bernama Celine itu menghela napas panjang sembari mencoba untuk berdiri. Saat dia hendak berdiri seorang anak laki-laki bermata keemasan, berwajah tampan dan memiliki tubuh atletis membantunya untuk berdiri. Mereka sempat terpaku beberapa detik saat mata mereka bertemu pandang.

"Apa kau baik-baik saja?" ujar anak laki-laki yang menggunakan kemeja biru dan celana jeans tersebut.

Celine menjawab dengan anggukkan sembari membersihkan rok sekolahnya yang kotor dan mengambil tasnya yang tergeletak ditanah. Ketika dia berdiri tegak hendak mengucapkan terima kasih, dia sangat kaget karena anak laki-laki yang membantunya berdiri tadi sudah tidak ada ditempatnya. Celine mencoba mencari kesegala arah, namun dia tak menemukan anak laki-laki tersebut yang berlalu bagai kan angin.

"Dimana dia? Cepat sekali perginya? Aku bahkan belum sempat mengucapkan terima kasih." ungkap Celine yang masih mengedarkan pandangannya untuk mencari anak laki-laki yang kira-kira seumuran dengannya. "Aku yakin dia tidak sekolah disini, karena aku tak pernah melihatnya dan dia pun tidak memakai seragam seperti murid-murid disekolah ini." lanjutnya sembari berjalan memasuki sekolahnya.

.

To be continued...

CELINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang