Selagi menunggu Celine dan anak-anak lainnya mencoba menangkap kunang-kunang yang beterbangan disekitar mereka. Kemudian tiba-tiba tanpa sengaja Celine melihat seorang nenek tua berhidung bengkok dan wajah bergelambir menatapnya dari balik pohon raksasa yang tak jauh dari pagar kastil besar tersebut. Namun saat Celine mengerjapkan matanya untuk memastikan penglihatannya, tiba-tiba nenek tua tersebut sudah tidak ada ditempatnya.
Lalu saat Celine hendak menceritakan apa yang dia lihat kepada Aeris, tiba-tiba gerbang pagar itu terbuka lebar menghentikan Celine untuk bercerita. Kemudian keluar seorang perempuan tua, berambut pendek dan berwajah galak berteriak dan meminta anak-anak untuk mengikutinya menuju kedalam kastil. Tanpa ada yang membantah atau bersuara semua berjalan mengikutinya berjalan menuju kastil besar seperti sebuah istana di negeri dongeng.
"Apa dia salah satu guru disekolah ini?" tanya Celine setengah berbisik kepada Aeris yang ada disebelahnya. Sambil menunjuk perempuan tua yang mereka ikuti.
"Iya," jawab Aeris yang juga setengah berbisik. "Dia guru paling galak di sekolah, namanya Ibu Minerva Brythnold. Guru mata pelajaran hafalan mantra dan kutukan."
"Owh," ungkap Celine yang sedikit kaget, karena guru yang galak bukan hanya ada disekolah manusia saja.
Kemudian Ibu Minerva berhenti ketika berada didepan pintu kastil yang dibuka oleh seorang laki-laki tua bertubuh bungkuk dan berwajah pemarah dengan seekor ular hijau melingkar dipergelangan tangannya.
Aeris kembali setengah berbisik kepada Celine, "Kalau itu salah satu penjaga sekolah yang terkenal pemarah bernama, Gordon Hellas dan suka memberi hukuman yang menyakitkan kepada murid pelanggar aturan sekolah."
Celine merasa merinding ketika mendengarkan itu. Lalu Celine mulai bersuara saat seorang laki-laki berumur kira-kira enam puluh tahunan namun masih kelihatan gagah baru keluar dari pintu kastil. "Dan dia siapa?"
"Dia salah satu guru juga yang terkenal humoris dan banyak disukai murid-murid. Namanya, Pak Daniel Rodrigues De Souza guru mata pelajaran olahraga immortal."
"Sepertinya dia guru yang menyenangkan!"
"Pastinya," ujar Aeris kepada Celine.
Kemudian Ibu Minerva kembali berteriak kepada anak-anak perempuan untuk mengikutinya keasrama anak perempuan dan menyuruh anak laki-laki mengikuti Pak Daniel untuk keasrama anak laki-laki. Kemudian Celine, Aeris dan anak-anak perempuan lainnya mengikuti Ibu Minerva berjalan masuk kedalam kastil sebelah kanan menuju asrama anak perempuan. Didalam kastil itu diterangi oleh banyak obor menempel di dinding kastil dan lampu di langit-langit yang tambah menerangi kastil besar tersebut. Sedangkan Will dan anak laki-laki lainnya mengikuti Pak Daniel berjalan masuk kedalam kastil sebelah kiri menuju asrama anak laki-laki.
Setibanya disebuah ruangan yang cukup besar dengan banyak pintu kamar, setelah menaiki anak tangga yang hampir tak terhitung jumlahnya. Ibu Minerva lalu menyuruh anak-anak yang baru pertama kali seperti Celine untuk memilih kamar kosong untuk mereka tempati. Didalam satu kamar bisa ditempati tiga orang anak. Lalu Aeris memberi tahu bahwa di kamarnya masih ada tempat tidur yang kosong dan masih bisa ditempati oleh satu orang. Dia berharap Celine mau satu kamar dengannya. Mendengar itu Celine menyetujuinya, karena baginya Aeris adalah anak yang baik.
Setibanya di dalam kamar, ternyata sudah ada seorang anak perempuan berambut hitam yang menutupi sebagian wajahnya, berpakaian serba hitam, dan sedang membelai seekor kucing hitam pula di pangkuannya yang sedang duduk diatas tempat tidur. Melihat anak perempuan itu, Aeris langsung menyapanya.
"Hai, Ketie! Kau sudah datang duluan ya? Apa kau naik sapu terbang lagi kesekolah?"
Anak perempuan yang disapa itu hanya menjawab dengan anggukan dengan wajah datar sambil terus mengelus kucing hitamnya.
Aeris kemudian memperkenalkan Celine sebagai teman sekamar mereka dan berkata kepada Celine, "Namanya Ketie. Ketie Grigory, dia dari bangsa penyihir dan orangnya seperti itu tak banyak bicara."
Celine lalu memperkenalkan dirinya, awalnya Ketie hanya diam saja, namun setelah melihat wajah Celine akhirnya dia mau balas memperkenalkan dirinya.
Setelah berkenalan dengan Ketie, Celine kemudian duduk diatas tempat tidur untuknya yang ditunjuk oleh Aeris, sembari membuka koper miliknya yang berisi pakaian dan kebutuhan lainnya untuk dipindahkan kedalam lemari yang ada disamping tempat tidurnya. Waktu hendak tidur Celine menatap rembulan yang bersinar terang malam itu, dari balik jendela kamarnya. Dia teringat akan kedua orang tuanya yang sangat menyayanginya, dan dia berharap orang tuanya baik-baik saja. Belum juga sehari ditempat ini dia sudah sangat merindukan orang tuanya yang tak pernah tinggal terpisah seperti sekarang.
.
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
CELINE
FantasyCeline adalah seorang gadis yang luar biasa cantik bak bidadari dari kayangan. Siapapun yang memandangnya lebih dari lima menit, maka orang itu akan terpesona dan jatuh hati padanya. Melihat kelebihan yang dimiliki anaknya, akhirnya Orangtua Celine...