Part 06

52 4 0
                                    

"Celine, Celine Gabriel." balas gadis tercantik yang ada didalam bus itu memperkenalkan diri.

"Dan aku Will, William Prince. Kau gadis tercantik yang pernah ku lihat." ucap anak laki-laki yang dari bangsa vampire tadi ikut memperkenalkan diri dari balik tempat duduknya yang berada tepat didepan Celine.

Celine balas memperkenalkan diri dengan tersenyum hangat, hingga membuat Will semakin terpesona melihat kecantikan Celine. Namun Aeris buru-buru memalingkan leher Will kedepan yang hampir berputar seperti leher burung hantu tersebut, dan menyuruhnya untuk tidak menggoda Celine lagi. Will salah satu teman Aeris yang merupakan anak tahun kedua bersekolah.

"Apa ini pertama kali kau mau ke Brilliant Academy?" tanya Aeris setelah mereka saling memperkenalkan diri.

Celine menjawab dengan anggukan, "Dan kau?"

"Ini tahun keduaku. Namun di sekolah Brilliant Academy, anak-anak yang seumuran akan digabung dalam satu kelas, walaupun tahun masuk mereka berbeda dan aku yakin kita akan disatu kelas yang sama karena sepertinya kita seumuran." jawab gadis itu, yang kemudian memberi tahu Celine. "Bahwa aku dari bangsa elf, yang memiliki kemampuan bisa mengetahui umur seseorang dan jati diri orang yang aku lihat."

"Elf?" ulang Celine bingung.

"Elf, sebangsa peri. Namun aku tidak seperti peri pada umumnya, aku memiliki darah campuran yang membuat kekuatanku tidak stabil dan karena itulah aku sekolah di Brilliant Academy."

"Sama sepertiku yang memiliki darah campuran?"

"Iya, aku tahu itu. Kebanyakan yang masuk sekolah itu adalah anak-anak berdarah campuran dan tidak bisa mengendalikan kekuatannya." ungkap Aeris, "Kau campuran antara werewolf dan angel kan?"

Celine menjawab dengan anggukan dan sudah tidak merasa bingung bagaimana Aeris mengetahui dirinya, sebab teman barunya itu sudah menjelaskan kemampuan yang dimilikinya.

"Itu bisa dilihat dari wajah cantik yang kau miliki, sebab campuran dari bangsa angel itu sangat langka dan mungkin hanya kau satu-satunya yang memiliki campuran tersebut."

Celine hanya terdiam mendengarkan sembari senang, karena beberapa pertanyaan yang memenuhi kepalanya sedikit demi sedikit terungkap. Sambil sesekali melirik keluar jendela bus yang melaju dengan cepat.

Sesekali bus bewarna maroon itu melayang keudara saat ada kemacetan atau ada kendaraan manusia yang lewat tanpa bisa melihat keberadaan bus tersebut. Lalu saat berada disebuah dermaga atau pelabuhan, bus itu langsung melompat kelautan dan masuk kedalam air tanpa ada air yg masuk kedalamnya.

Celine terpana melihat hal aneh dan luar biasa yang tak pernah dia liat sebelumnya. Celine yang duduk didekat jendela bus, tambah dibuat terpana saat melihat keindahan bawah laut yang menawan. Ada terumbu karang beraneka ragam dan beraneka ragam jenis ikan dan hewan laut yang menakjubkan, berenang didekat jendela bus. "Ini hal paling luar biasa yang pernah kualami." ungkapnya kepada Aeris yang ada disebelahnya.

Aeris mengangguk pelan tanda setuju, "Tapi ini hanya permulaan dan kau akan sering mengatakan itu saat nanti berada di sekolah!"

"Aku jadi tidak sabar untuk tiba disekolah," ungkapnya sungguh-sungguh. "Owh iya, apa bus ini satu-satunya kendaraan untuk kesekolah?"

Aeris menggeleng kepalanya, "Tidak, ini cuma salah satunya saja!"

"Owh seperti itu?" desah Celine yang kali ini lagi-lagi dibuat terpana oleh bus tersebut saat hendak muncul kepermukaan dan kembali melayang ke udara.

Bus itu kemudian melayang cepat menuju kesebuah batu karang setinggi gunung dan menabaknya. Hal tersebut membuat Celine dan beberapa anak-anak yang juga pertama kali naik bus tersebut menjerit ketakutan. Setelah menabrak karang tersebut, bus itu bukannya hancur atau berhenti tapi masuk kesebuah tempat yang tampak berbeda dengan tempat manusia sebelum mereka melewati karang. Bahkan dari keadaan yang masih siang sebelum masuk karang itu, kini sudah tampak hari sudah malam saja. Anak-anak yang tadi menjerit seperti halnya Celine pada melebarkan mata mereka, sementara Aeris yang tahu hal tersebut hanya terkekeh geli.

Bus bewarna maroon itu kemudian berhenti didepan pagar sebuah kastil besar yang memiliki banyak menara tinggi. Pintu bus terbuka, anak-anak turun satu persatu, begitu pula dengan Celine dan Aeris. Diluar bus ribuan atau mungkin jutaan kunang-kunang yang berkelap-kelip mendekati mereka seperti menyambut kedatangan penumpang bus tersebut. Lalu supir bus itu menyuruh anak-anak untuk menunggu, karena sebentar lagi akan ada salah guru datang menjemput mereka.

Selagi menunggu Celine dan anak-anak lainnya mencoba menangkap kunang-kunang yang beterbangan disekitar mereka. Kemudian tiba-tiba tanpa sengaja Celine melihat seorang nenek tua berhidung bengkok dan wajah bergelambir dari balik pohon raksasa yang tak jauh dari pagar kastil besar tersebut. Namun saat Celine mengerjapkan matanya untuk memastikan penglihatannya, tiba-tiba nenek tua tersebut sudah tidak ada ditempatnya.

.

To be continued...

Maaf ya teman-teman kalau update-nya lumayan lama!!!

Aku harap kalian masih setia membaca cerita ku ini ya!!!

Jangan lupa untuk kasih dukungan suaranya ya! Tinggal tekan bintang dipojok bagian kiri paling bawah!!!

CELINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang