Setelah berkenalan dengan Ketie, Celine kemudian duduk diatas tempat tidur untuknya yang ditunjuk oleh Aeris, sembari membuka koper miliknya yang berisi pakaian dan kebutuhan lainnya untuk dipindahkan kedalam lemari yang ada disamping tempat tidurnya. Waktu hendak tidur Celine menatap rembulan yang bersinar terang malam itu, dari balik jendela kamarnya. Dia teringat akan kedua orang tuanya yang sangat menyayanginya, dan dia berharap orang tuanya baik-baik saja. Belum juga sehari ditempat ini dia sudah sangat merindukan orang tuanya yang tak pernah tinggal terpisah seperti sekarang.
*****
Keesokan paginya, saat sarapan di Aula besar yang murid-murid duduk mengelilingi meja panjang dan disamping ruangan dengan meja yang lebih tinggi duduk para guru. Celine bisa melihat diujung yang paling dekat duduk Pak Daniel. Dan ditengah meja tinggi itu, dalam kursi besar keemasan, duduklah seorang wanita tua namun tampak elegan. Wanita itu berambut keperakan yang digelung ketat, dan satu-satunya didalam Aula yang tampak berkilau dan berwibawa. Dan Celine baru mengetahui bahwa wanita itu adalah Ibu Goldianne Dunnmore, kepala sekolah Brilliant Academy. Saat Aeris berbisik memberi tahunya yang tampak bingung dan kagum dengan wanita tersebut.
Lalu Celine melihat Ibu Minerva, wanita tua yang berwajah galak duduk disebelah Ibu kepala sekolah. Dan disebelah Ibu Minerva tampak seorang wanita yang kira-kira berumur setengah abad, namun berwajah ramah. Wanita itu berambut panjang dengan memakai topi kerucut bewarna hijau zamrud. Saat Celine hendak bertanya tentang wanita itu kepada Aeris yang duduk di sebelahnya, gadis berambut baby blue itu langsung berkata.
"Namanya Ibu Hellen Sniegoski, guru mata pelajaran pengendalian kekuatan." ujar Aeris yang sudah menduga apa yang akan Celine tanyakan.
"Bagaimana kau tahu apa yang ingin kutanyakan?" ungkap Celine bingung.
"Karena waktu pertama masuk sekolah, aku juga seperti kamu yang ingin tahu banyak hal."
Mendengar itu Celine merasa malu sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Apa hanya mereka guru disekolah ini?"
"Tidak, masih banyak guru lain yang tidak hadir. Mungkin sibuk atau tidak suka makan bersama seperti ini."
Celine manggut-manggut mendengar penjelasan Aeris yang barusan kepadanya.
Goldianne Dunnmore kepala sekolah Brilliant Academy telah berdiri. Dia tersenyum kepada anak-anak, lengannya terbuka lebar, seakan tak ada yang lebih membuatnya senang daripada melihat mereka semua ada disana.
"Selamat datang!" katanya bersuara. "Selamat datang untuk mengikuti tahun ajaran baru di Brilliant Academy. Sebelum kita mulai sarapan, aku ingin menyampaikan beberapa patah kata. Semoga kesehatan, kejayaan dan nama besar akan datang bersama yang berhati hangat penuh kasih! Atas perhatiannya saya ucapkan, terima kasih!"
Dia duduk kembali. Semua anak dan para guru yang mendengarkan bertepuk tangan dan bersorak. Begitu pula dengan Celine dan Aeris, tapi tidak dengan Ketie yang berada disebelah Aeris. Dia hanya asik memakan apel merah, tanpa memperdulikan tepuk tangan dan sorak tersebut.
Kemudian seorang anak perempuan berambut panjang bewarna merah yang diapit oleh kedua temannya bertubuh jakung dan berambut pirang datang mendekati Celine dan berkata.
"Hai namaku, Gwen. Gwen Lincold, gadis tercantik disekolah ini." ujarnya yang kemudian melanjutkan kata-katanya yang tampak sangat sulit untuk dia katakan. "T-tapi itu dulu sebelum kamu datang, sebenarnya aku malas untuk mengakui. B-bahwa kamu sedikit lebih cantik dariku."
Celine balas memperkenalkan diri sambil tersenyum kepada Gwen.
"Kau bisa berteman denganku dan aku yakin kau akan sangat populer, daripada kau berteman dengan dua gadis aneh itu!" ujarnya sambil memandang merendahkan kearah Aeris dan Ketie.
"Aku tidak butuh populer, dan maaf aku tidak berminat."
Mendengar ucapan Celine, wajah Gwen seketika merah padam dan langsung berbalik mengajak kedua temannya untuk melangkah pergi. Sambil berjalan dia menggerutu kesal kepada kedua temannya. "Beraninya dia menolak ajakanku! Aku benci, aku benci dia."
"Keren, kau membuat gadis mermaid yang sombong itu tampak sangat kesal. Aku yakin itu karena dia melihat hampir semua murid satu sekolah membicarakan kecantikanmu sekarang." Ungkap Aeris kepada Celine, sambil memandang keseliling Aula yang tampak banyak mata melihat kearah Celine.
"Sebenarnya aku tidak bermaksud membuat dia kesal, tapi aku tidak suka saja pola pikirnya tentang pertemanan."
"Aku tahu itu, tapi tidak semua orang berpikir seperti itu kan?"
Celine menjawab dengan anggukan dan sedikit merasa risih karena begitu banyak mata yang mencuri pandang kearahnya, termasuk Will yang duduk diseberang mejanya.
"Kau bilang tadi mermaid kepada Gwen?"
"Iya, karena dia dari bangsa mermaid dan merupakan senior kita. Sebab dia sudah tahun ketiga bersekolah disini, dan berumur satu tahun lebih tua dari kita." jawab Aeris, "Dan dia sangat menggilai... Eugene Wolverine, yang satu kelas dengannya dan merupakan anak laki-laki paling tampan disekolah."
"Eugene apa tadi?" tanya Celine yang merasa seperti pernah mendengar nama belakang Eugene, yang mirip salah satu judul film yang pernah dia tonton.
"Eugene Wol-verine." ujar Aeris yang sempat tertahan mengucapkan kalimat terakhirnya sembari menunjuk dan berkata, "Panjang umur dia, baru dibicarakan orangnya sudah muncul."
.
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
CELINE
FantasyCeline adalah seorang gadis yang luar biasa cantik bak bidadari dari kayangan. Siapapun yang memandangnya lebih dari lima menit, maka orang itu akan terpesona dan jatuh hati padanya. Melihat kelebihan yang dimiliki anaknya, akhirnya Orangtua Celine...