Part 9

57 5 2
                                    

"Eugene apa tadi?" tanya Celine yang merasa seperti pernah mendengar nama belakang Eugene, yang mirip salah satu judul film yang pernah dia tonton.

"Eugene Wol-verine." ujar Aeris yang sempat tertahan mengucapkan kalimat terakhirnya sembari menunjuk dan berkata, "Panjang umur dia, baru dibicarakan orangnya sudah muncul."

Celine kemudian mengalihkan pandangannya kearah yang ditunjuk Aeris. Dia sangat terkejut ternyata laki-laki yang dimaksud Aeris, yang baru masuk Aula tersebut adalah anak laki-laki yang menolongnya berdiri waktu terduduk didepan gerbang sekolah manusianya. Seorang anak laki-laki bermata keemasan, berwajah tampan dan memiliki tubuh atletis tersebut. Tanpa disadarinya dia berkata.

"D-Dia be-bersekolah di sini ternyata."

Aeris yang mendengar hal itu langsung bertanya, "Apa kau mengenalnya?"

Celine menjawab dengan anggukan dan mulai bercerita tentang pertemuan pertamanya dengan Eugene.

"Mungkin kalian jodoh, karena kata orang saat kita bertemu lagi dengan orang yang menolong kita itu bisa jadi kalian berjodoh." celetuk Aeris setelah mendengar cerita Celine, yang tampak tersipu malu.

Eugene tiba-tiba terdiam dan mendengus seperti baru mencium aroma yang sangat dia sukai sambil mencari arah aroma tersebut. Lalu mengalihkan pandangannya tepat kearah Celine, seakan-akan aroma yang sangat dia sukai itu berasal dari gadis cantik tersebut. Dia tersenyum senang sebelum akhirnya berlalu pergi bersama Lupin, teman laki-lakinya yang memakai kacamata.

Aeris membuka mulutnya lebar sebelum berkata, "Astaga dia tersenyum padamu? Kau tahu itu sebuah anugerah, karena dia terkenal cuek dan dingin terhadap anak perempuan. Aku yakin dia menyukaimu!"

"A-Apa?" ungkap Celine tergagap.

Aeris terus menggoda Celine yang tampak tersipu malu, tanpa mereka sadari Will yang memperhatikan kejadian tersebut mendengus kesal.

Tiba-tiba terdengar lonceng masuk kelas berbunyi, membuat murid-murid bergegas keluar Aula tersebut dan menuju ke kelas masing-masing. Begitu pula dengan Ketie, Aeris dan Celine, sebelum keluar Aula Aeris memberikan sebuah bros atau brooch berbentuk berlian dengan sayap kelelawar disebelah kiri dan sayap burung disebelah kanannya.

"Disekolah ini kita tidak memakai seragam sekolah, tapi harus memakai bros ini dipakaian kita sebagai tanda murid Brilliant Academy. Sebab ini adalah lambang sekolah kita. Ini untukmu yang dititipkan oleh Ibu Hellen untuk murid baru seperti kamu!"

Celine menyambut Bros tersebut dan menyelipkannya dibagian dada bajunya, seperti Aeris dan Ketie. Lalu mereka menuju kekelas mata pelajaran pertama mereka, yaitu hafalan mantra dan kutukan bersama Ibu Minerva.

*****

Setibanya mereka diruangan yang berada dilantai tiga kastil besar tersebut. Ketie duduk paling depan bersama Olivia, seorang anak perempuan berkulit hitam. Sedangkan Aeris dan Celine duduk dimeja yang ada di belakangnya. Waktu Ibu Minerva masuk ke dalam kelasnya dan sebelum memulai pelajarannya. Dia memberi tahu bahwa ada murid baru yang baru datang hari itu, lalu dia menyuruh masuk murid baru yang terlambat datang tersebut agar memasuki ruang kelas.

Alangkah terkejutnya Celine melihat anak baru yang terlambat datang itu saat memasuki ruang kelas. Beberapa kali dia mengerjapkan matanya, berharap apa yang dia lihat itu salah. Namun ternyata apa yang dia lihat itu benar adanya, Celine hampir tak habis pikir. Kenapa dia bertemu lagi dengan orang itu? Seseorang yang tidak ingin dia temui lagi dan berharap bisa melupakan perbuatannya. Apa maksud takdir? Hingga dia harus bertemu lagi dengan murid baru yang merupakan laki-laki tersebut.

"To-Tom." ujar Celine dengan rasa kaget yang begitu tampak diwajahnya.

"Apa kau mengenalnya?" tanya Aeris yang ada disebelahnya.

Celine menjawab dengan anggukan dan bercerita siapa itu Tom. Seseorang yang membuatnya tanpa sadar mengeluarkan kekuatannya hingga meledakkan sekolah manusianya dulu.

"Dan yang membuatku bertanya-tanya. Apakah dia juga makhluk immortal?"

Mendengar itu Aeris mengamati Tom dengan seksama sebelum akhirnya berkata. " Iya, dia juga makhluk immortal! Dia memiliki darah campuran manusia dan demon."

.

To be continued...

Tak akan pernah lelah aku ucapkan, terima kasih.

Karena kalian masih setia membaca ceritaku ini teman-teman!!!

Jangan lupa kasih dukungan suaranya ya! Tinggal tekan bintang dipojok bagian kiri paling bawah!!!

CELINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang