"Ci, ikut gue yuk!" Ajak Jennie menyembulkan kepalanya diambang pintu kamar Rose.
Rose langsung nge-pause drakor yang dia tonton, natap Jennie dengan tatapan bingung. "Kemana? Kalau diajak buat nangkep belalang dirumah kosong ujung komplek aku gak mau ah!"
Jennie cekikikan terus menggeleng. "Engga, ini lebih seru daripada itu."
"Ya apa ih kak Jen!"
"Mari kita melaksanakan... ghost hunters."
Rose menatap Jennie lama, jarinya bergerak cepat dipapan tik laptop dan langsung lompat dari atas kasur. "Ayo!"
Jennie sama Roe langsung siap-siap mau keluar rumah. Ngomong-ngomong ini udah jam delapan malem, tapi kawasan komplek udah sepi aja.
"Itu Jennie sama Rose mau kemana?" Heran Yuta yang baru balik eh udah ngeliat Jennie sama Rose jalan-jalan aja dikawasan komplek.
"Jen! Rose!" Panggil Yuta tapi gak digubris oleh keduanya.
Yuta pun melirik jam tangan yang melingkar dipergelangan tangannya dan langsung mutusin buat naruh motor dulu dirumah lalu ngikutin Jennie sama Rose, takutnya kenapa-kenapa itu dua bocah.
"Bang Yut mau kemana?" Seru Haechan yang keluar rumah mau buang sampah.
"Kemana aja,"
"Ikutttt!"
Jadilah Haechan ikut sama Yuta buat ngikutin Jennie sama Rose tapi anehnya itu dua cewe udah ngilang aja ngebuat Yuta dilanda kebingungan.
"Loh? Mereka kemana? Cepet banget perasaan?" Heran Yuta berhenti didepan rumah kosong ujung komplek yang katanya angker.
Haechan ngegaruk kupingnya gak ngerti. "Emang kenapasih bang harus ngikutin mereka? Emangnya teh Jennie sama kak Oci mau ngepet?"
"Sembarangan!"
Yuta sama Haechan langsung berbalik badan waktu denger suara pekikan, ternyata Jennie sambil berkacak pinggang. Hehe.
"Loh Jen? Darimana?" Tanya Yuta heran.
"Dari...rumah?" Bingung Jennie juga.
"Kenapa kak Yuta sama Haechan ada disini? Malem-malem lagi?" Sambar Rose menilik rumah disampingnya.
Yuta memasukkan tangan kesaku celana terus nyeletuk. "Tadi gue ngeliat lo berdua jalan kayak orang sawan tau gak, malem-malem jalan-jalan dikawasan komplek mana rambut pake ditutupin kemuka lagi, kalau jatuh gimana?" Beber Yuta, tapi ngeliat rambut cepol Jennie sama Rose dia makin bingung sendiri.
Positif thinking aja mungkin tadi balik buat ngambil ikat rambut, tapi kan harusnya papasan?
"Ih kak Yuta ngomong apaandeh? Kita aja baru kesini tuh?" Sahut Rose mulai takut.
Haechan menegang. Waduh, ada yang salah nih kayaknya.
"Bang Yut, teh Jen, kak Oci." Panggil Haechan pelan.
"Hm? Kenapa Chan?"
Haechan meneguk ludahnya kasar. "Teh Jen sama kak Oci gak ada kembaran kan?"
"Ih makin ngawur kamu!" Balas Rose menggelengkan kepalanya.
Haechan menujuk belakang Yuta tapi tatapannya kearah mereka bertiga. "T-terus itu siapa dong?"
"MAMPUS, RUN!" Jerit Jennie ketakutan ninggalin Rose yang terdiam karena bingung.
Haechan sama Yuta udah lari juga, tinggal Rose disitu sendirian. Rose pun nyengir dan ngebungkukin badannya, "ehehe selamat malam kembaran." Sapa Rose ramah.
Cewe itupun dengan santai berbalik badan dan gak lama kesadarannya langsung hilang.
"TEH JEN, BANG YUT! ITU KAK OCI NYA KETINGGALAN!" Seru Haechan heboh.
"ASTAGA IYA LUPA!" Kaget Jennie ngeberhentiin langkahnya.
"PAKE KETINGGALAN LAGI!"
Itu temennya mau dibawa pulang atau saya yang bawa pulang?
"Astaghfirullah.."
Tbc.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] TETANGGA
Humor𝐁𝐋𝐀𝐂𝐊𝐏𝐈𝐍𝐊, 𝐍𝐂𝐓 Gimana rasanya tinggal tetanggaan sama sekumpulan cowo ganteng? Start : 4 Januari 2021 - 13 Januari 2021