🏠 09

10.6K 1.5K 104
                                    

Lisa menghela nafas panjang, tangannya meraih cangkir kopi yang ada diatas meja dengan mata melirik Ten tanpa minat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa menghela nafas panjang, tangannya meraih cangkir kopi yang ada diatas meja dengan mata melirik Ten tanpa minat.

"Ada yang mau dijelasin?" Tanya Lisa memancing obrolan lebih dulu.

Ten menghela nafas panjang. "Ban mobil Lovana bocor, dia gak bisa naik kendaraan umum."

"Caper," kilah Lisa tajam.

Mendengar itu Ten cuma bisa menunduk, iya tau dia salah tapi kan ini sebagai bentuk kemanusiaan aja? Salah emangnya?

"Gak ada kemanusiaan-kemanusiaan, dia itu mau caper sama lo. Kalau lo marah sama omongan gue ini artinya lo lebih sayang mantan ketimbang gue, udahlah." Cetus Lisa mengibaskan tangannya seakan tau isi pikiran Ten.

"Kamu juga harus jelasin, kenapa makin nempel sama Jungkook? Kamu tau kan kalau dia suka sama kamu?" Tanya Ten balik dengan nada tenang, kalau diskusi sama-sama ngeluapin emosi yang ada malah makin runyam urusannya.

Lisa berdecak pelan. "Karena lo juga deket sama Lovana, salah kalau gue deket sama Jungkook?" Tandas Lisa, Ten ngangguk pelan maklum sama Lisa yang cepat emosi.

Cowo pecinta kucing itupun tersenyum teduh dan berdiri, tangannya nepuk kepala Lisa dua kali. "Udah ya, maaf ok? Jangan ribut gini ah gak enak banget bawaannya."

"YAKAN LO DULUAN!"

"Iya Lisa iya, makanya aku minta maaf."

"Gue gak masalah ya lo bantuin Lovana, yang gue masalahin itu kenapa lo gak jujur aja? Pake segala nyuruh Jungwoo lagi."

Yaudahlah Ten ngalah, orang dia yang salah kok. Kepala Ten mengangguk patuh disertai senyum teduhnya. "Maaf, tapi aku juga minta sama kamu supaya jaga jarak dari Jungkook." Pinta Ten.

"Gampang, asal gak lo duluan yang mancing gak bakal tuh gue gitu." Lisa pun ikut berdiri dan langsung meluk Ten hangat.

Kunci hubungan ya saling terbuka, jangan kebawa emosi kalau lagi ada kesalahpahaman. Itu yang Ten sama Lisa terapkan dalan relationship mereka berdua supaya gak renggang.

.

"Lo balikan ya sama kak Taehyung?" Tanya Jennie waktu Jisoo baru aja nginjakin kaki masuk kedalam rumah, fyi Doyoung udah pulang duluan.

Jisoo memiringkan kepalanya heran. "Gue? Engga kok siapa bilang?"

"Ya.. gak ada sih, tapi aneh aja gitu pas SMA aja lo berdua kan kena... eum apaya? Relationshit? Apalagi Taehyung posesif gak ketulung? Dan lo masih berhubungan sama dia?" Sambar Jennie gak berhenti.

Mata Jisoo bergulir. "Gak ada yang balikan, Taehyung lulus lebih cepet dari kita dan baru balik lusa. Orang pertama yang dikabarin ya gue, gatau deh dia dapet nomer gue darimana."

"TUHKAN SEREM! JANGAN-JANGAN DIA MASIH DEMEN SAMA LO LAGI!"

Teriakan Jennie ngebuat Jisoo meringis, tangan dia pun berkibas menenangkan. "Engga Jen mustahil ah, kalaupun dia suka sama gue tapi kan gue suka nya sama Taeyong? Gak bisa diganggu gugat." Tegas Jisoo dengan gurat santai.

"Makanya gas dong kak Taeyong nya! Kalau nunggu peka kelamaan anjim keburu dia nya sama Sia tuh!"

Yoo Si A, yaelah Jisoo jadi insecure mengingat saingannya itu salah satu putri kampus semacam Sia. Cewe cantik berbibir tebal berwajah imut, siapa sih yang gasuka sama dia?!

Kalau dibandingin sama Jisoo yang demen pake jeans dan kaos atau hoddie, Sia anaknya perhatian dalam hal berpakaian. Jisoo merasa terbanting.

"Jangan diingetin ah gue insecure kan jadinya," rengek Jisoo menangkup pipi nya sendiri dan naik kekamarnya.

"Gue kan ngasih motivasi buat lo kunyuk!" Seru Jennie dan menggeleng pelan waktu pintu kamar Jisoo udah ketutup.

Ting!

Duyung
| jalan yok!
| gabut gue, mau gak?

Me
Ih tumbennn|
Tapi gas lah!|

Tbc.

.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✔] TETANGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang