Rainy Day

403 46 26
                                    

"Tuhan menciptakan bintang tuk melengkapi indahnya langit malam, dan tuhan menciptakan mu untuk melengkapi kesempurnaanku"

- Silvanna -

Untuk yang kedua kalinya Silvanna menghembuskan napasnya. 'Napa mesti ujan sih?!' gerutu Silvanna dalam hati. Terpaksa Silvanna dan anggota OSIS lainnya harus terkurung di sekolah.

Silvanna sedari tadi hanya memainkan jarinya diatas keyboard laptopnya. 'Udah ujan, kerjaan numpuk, dingin lagi, lengkap udah. Meningoy aja mending,' keluh Silvanna dalam hati. Silvanna melihat keadaan di sekelilingnya. Luo yi sedang menyiapkan chamomile tea, Valir sedang tertidur, Hanabi sedang menyortir berkas berkas dengan Hanzo, sedangkan Guin, Masha, dan Odette sedang mabar. Sedangkan sang Raja Es batu dari gletser tembok chaina, alias Granger sedang mendengarkan musik sambil mengerjakan tugasnya.

"Woyyy! Bosen nih, maen apa yuk!" Ajak Guin yang mulai bosan.

"Jaelangkung!"

"WhereWolf!"

"Monopoli!"

"Poker!"

"Otome game!"

"Anjir! Otome game sesat!"

"Sesat juga lo tetep maen!"

"Mending maen ToD aja!" ajak Luo yi. "Nah! Iya! Kita maen ToD aja!" kata Guin setuju. "Mending main Ouija board aja!" usul Valir. "Sialan! Takut gue 45#!" bantah Masha. "Iya deh, iyaaa..." kata Valir ngalah.

"Ok, ini ada botol, ntar diputer terus yg ditunjuk tutup yang dikasih ToD yang dapet bawahnya yang ngasih pertanyaan," jelas Guin. "Ok, get raedy guys!" Guin mulai memutar botol dan berhenti diantara Granger dan Hanzo. "Azeekk, Abang Kulkas pilih T ato D?" tanya Hanzo. "T," jawab Granger.

"Jujur, lo suka ama siapa?"

"Kepo."

"Jawab bego!"

"Intinya ada,"

"Sebut nama pea!"

"Lanjut."

"Ok, lanjuuuttttt!" Guin memutar kembali botol tadi. "Ah! Kak Silva ama Kak Masha!" Seketika Masha memasang tampang tampang kriminal.

"T ato D, nih?" tanya Masha. 'Kalo T pasti ditanyain yang aneh aneh, D aja kali' pikir Silvanna. "D aja lah," jawab Silvanna.

"Cium pangeran es lo!" Mata Silvanna membulat sempurna. "Pa-pangeran es? Siapa?" tanya Silvanna. "Of course, yang mulia Granger senpai, jangan lupa, di bibir, bukan di pipi," jawab Masha. "Apa apaan WEHH?!!" teriak Granger yang tampak tak terima menjadi korban. "Udah, cepet, nggak usah lama lama deh," kata Odette dengan tampang jahil.

"Boleh ganti nggak sih?" tanya Silvanna. "Sayangnya nggak boleh," jawab Guin yang makin tak sabar menunggu adegan tersebut(padahal aslinya nyesek juga). "Apaan sih?! Ogah ANJIMMM!!" bantah Granger. "Yodah, nggak bakal lanjut kalo nggak dilakuin, ampe besok pagi pun kita tunggu kok," sanggah Hanabi.

"let's make this quick." Granger dengan cepat menempelkan bibirnya di bibir Silvanna. Hanya 3 detik lalu ia melepas bibirnya. Rona wajah di pipinya terlihat jelas. "Azekk, okh, lanjut," Guin segera memutar botol itu lagi. "Ah! Ini kesempatan balas dendam! Kak Silvanna ama kak Masha lagi!" kata Guin.

"Haha! I got you baby!" sorak Silvanna senang. "T aja." Valir tersenyum remeh, "halah, nggak gentle banget sih."

"Ok, jujur ya, gue tau lo dah taken ama orang, nah, jujur ya, siapa pacar lo kak?" tanya Silvanna sambil tersenyum jahil. "Wooooiiii-"

Granger hanya melihat permainan mereka dari mejanya. Ia hendak mengambil handphone nya namun ia tak mendapati handphone nya dimejanya. Ia pun membuka laci laci meja. Saat membuka salah satu laci ia melihat liontinnya. Ia langsung mengambilnya.

Ia ingat dulu saat ia masih kecil ia pernah diberi liontin itu oleh seorang anak perempuan yang saat itu terluka. Banyak sekali luka goresan di tubuhnya. Granger yang dulu masih sangat polos dan baik hati itu pun mengobati luka luka anak perempuan tersebut. Sebagai tanda terimakasihnya, anak itu memberikan liontinnya pada Granger.

Anna. Ia tak tahu pasti nama anak itu, namun yang ia ingat nama anak tersebut adalah Anna. Dulu ia sering bertemu dengan Anna, namun lama kelamaan Anna menghilang. Granger mencoba mencari Anna namun Granger tak menemukannya. Akhirnya ia menyerah mencari Anna.

Granger tersenyum simpul lalu memasukkan liontinnya kedalam saku jaketnya. Ia lalu ia mengambil handponenya yang ternyata ada di saku jas nya. Dasar pelupa.

Ia melihat ada notifikasi pesan di handphonenya. Ia langsung membuka notifikasi tersebut.

@ Dyrth.Arls : bang, gw blh mintol gk? Tolong tebengin kak Silvi, tadi pagi dia nebeg gw soalnya. Ok, thx bang...

Granger menghembuskan napasnya kasar. Merasa bosan, ia pun akhirnya tertidur.

1 jam kemudian...

"Jadi, siapa wolfnya?"

"Lo kan?!"

"Innocent ko dituduh anjix"

"Guys, udah reda tuh ujannya, pulang yuk!" ajak Hanabi. "Owh, yaudah yok!" Valir langsung memasukkan handphonenya ke tasnya dan langsung meninggalkan ruang osis.

"Ayok Silv," ajak Luo yi. "Bentar, gue disuruh nebeng ama-"

"calon suami? Oh ok, gue duluan ya, byeee," kata Luo yi jahil. "Kak Luooooooo!!!"

"Haahh, nebeng si Granger, eh, dia tidur ya?" Silvanna mendekati Granger yang tertidur lelap.

"Ih, tidurnya imut banget, kek Chenle, poto ahh," Silvanna mengambil handphonenya dan memotret sleepy Granger.

'Imut, bisa kali gue jadiin wallpaper,' pikir Silvanna.

Akhirnya Silvanna membangunkan Granger dan segera meninggalkan ruang OSIS.

Di mobil Granger, Silvanna tertidur pulas. Karena kasihan, Granger memberikan jaketnya pada Silvanna. 

 Okh, maap ya kemaren ga jadi up soalnya gatau kenapa pc author mati mati sendiri, klo nulis di hp tuh klo mau login susahhhhhhhh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 Okh, maap ya kemaren ga jadi up soalnya gatau kenapa pc author mati mati sendiri, klo nulis di hp tuh klo mau login susahhhhhhhh... Oiya, klo ada yang tau gimana cara ngatasi masalah pc author komen aja ya.. Soalnya ini tuh nyebelin banget asli, lagi ngetik kan, ada tugas tuh ya, eh tiba tiba mati ini pc, mana belom di save lagi T^T Sakitt woii... Yaudah si, cuma itu aja,,,

votment jangan lupa....

SEMANGAT YA YANG UDAH MULAI SEKOLAHHHHHHHH!!! 

MY SILVER [ MLBB FANFIC ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang