Ilang

335 40 23
                                    

"Aneh, kok bisa ya gue suka sama kurcaci kaya lo? Lo pake pelet ya?"
-Ling-

-------∆-------
(Masih di perkemahan)

Malam itu kelas 2A berkumpul di api unggun //tapi bukan buat dibakar. Mereka tengah asyik menghibah sambil membakar mashmallow milik Wanwan.

"Eh, lo semua tau nggak? Di manga Shinobu mati lho!" info Wanwan, si wibu. "Eh, sumpah gue blom baca, jan spoiler lu! gue tebas ntar" kata Haya.

"Serius mati? Ntar kejadian kayak Levi lagi, nggak sesuai sama komiknya," kata Natalia. "Yaa, doain aja, semoga mati trus si Tomioka sama gue," balas Wanwan.

"Emang dia mau sama bocil kayak lo?" tanya Ling mengejek. "Ish! Ape si? Syirik aja lo!" balas Wanwan. "Ya enggak, tanya aja, si Chou aja nggak mau sama lo apalagi si Tomioka Giyuu," kata Ling.

Sebenernya si Chou mau-mau aja ama Wanwan, tapi dia dah keburu di ancem ama si Ling. Yaudah deh.

"Apasi? Koq gue mulu!"Chou frustasi.

  " Guys, pulang kemah kita ke bioskop yok!"ajak Odette. "Nonton apa?" tanya Alpha. "EVOS vs RRQ aja!" usul Gusion. "Gila lu ye, mana ada turnamen di bioskop," balas Odette.

   "The conjuring," usul Granger. "Sumpil, ntar klo jantungan lu mau tanggung jawab?!" ucap Lance. "Lo takut?" balas Granger. "Tapi keknya The Conjuring bagus juga," kata Silvanna.

  "Gue bingung ama lo berdua, serasa kompaaak aja, sumpah," kata Miya. "Gue? Sama?" tanya Silvanna. "Granger," jawab Miya. "Jan ngadi ngadi," ketus Granger.

  "Kalo diliat iya juga si, kayak Si Granger ama Silvanna tu udah pacaran gtuu," ucap Saber. "Iya si, kalian kek cocok gitu," tambah Alpha. "Ho oh, cocook banget," tambah Natalia yang wallpaper hpnya adalah momentum paling uwou.

   "Oh iyaa, cocok bangett...!lu semua ngomong kek gitu sekali lagi gue tebas lho," kata Silvanna penuh penekanan.

   "Ampun Nyai..."

  "Coy, gue punya cerita serem, mau ngga?" tawar Vale. "Sok atuh, pen denger..."

  "Jadi gini, waktu itu kan gue, Silva, kak Luo ama bang Hanzo kan lagi lembur tuh di ruang OSIS....

(Flashback)

  Hari itu mereka tengah di ruang OSIS untuk menyelesaikan proposal untuk turnamen olahraga. Kebetulan hari itu sedang hujan deras.

  " Selesai punya gue,"lapor Vale. "Dah? sini gue print," kata Silvanna. Akhirnya Silvanna mengeprint proposal Vale.

   Tak lama kemudian, pekerjaan mereka telah selesai, namun hujan tak kunjung reda.

   Duarrr!

  Suara petir menyambar diikuti pemadaman listrik di sekolah.

  "Eh Anjer!"

   "Ih, masa mati listrik si? Katanya sekolah elit," gerutu Luo yi. "Paling bentar lagi nyala lampunya," hibur Silvanna sambil menyalakan senter dari HP nya.

   "Ntar, coba gue hubungin bu Eudora, siapa tau dapet sumbangan listrik," kata Hanzo.

   Kring! Kringgg!

MY SILVER [ MLBB FANFIC ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang