Manis

709 50 46
                                    

Aku hanya ingin bahagia. Dan caraku untuk bahagia adalah dengan mencintaimu

______________________________

Granger to Silvanna
❤️❤️👑❤️❤️

~•©•~


Di pagi yang cerah, cahaya mentari masuk ke dalam kamar Silvanna melewati celah celah jendela. Burung burung berkicauan membangunkan Silvanna dan Granger yang masih tertidur pulas. Walaupun tak berhasil membangunkan Silvanna mereka berhasil membangunkan Granger.

Granger terbangun dari tidurnya dan merasakan tangan Silvanna di kepalanya. Granger tersenyum dan mengambil tangan Silvanna dari kepalnya. "Morning sleepy princess, get up and do our job." Kata Granger sambil mencium punggung tangan Silvanna. Dan Silvanna pun terbangun.

Saat terbangun, pemandangan pertama yang Silvanna lihat adalah Granger yang menggenggam erat tangannya. Granger tersenyum. Melihat senyuman indah Granger membuat wajah Silvanna memerah.

'Manis.'

Silvanna memalingkan wajahnya. "Oiya, Sil, Lo bisa bantuin gue nggak?" Tanya Granger. "Bantu apa?" Silvanna balik bertanya.

"Bantuin gue, dari maren gue nggak ada waku buat ngurusin tugas OSIS, gue belum ngurus proposal buat MoonFair juga.... Lagian kita belum rapat kan? Mana 1 bulan lagi tuh acara mulai. Ahh, pusing sendiri gue! Mana tugas tuh numpuk banget! Tugas gue emang udah gue bagi sama bang Valir ma Kak Luo, cuma makin hari makin nambahh aja. Kapan selesai coba? Pusing pala gue sumpah! Niat gue maren pengen refreshing, tapi malah gagal! Stres gue lama lama! Sumpah gue bingung! Pak Cecil ngasi tugas nggak pikir pikir apa?! Kan pala gue bisa pecah kalo isinya Tugas! Tugas! Tugas! Kasih gue napas kek! Pusing gueee!" Omel Granger.

Silvanna paham dengan sikap Granger yang terkesan cuek dan dingin. Tapi kalau Granger sampai berkata panjang lebar seperti ini ia tau bahwa Granger benar benar dibuat stress dengan semua tugas tugasnya.

"Oiya, kalo nggak salah bu Hilda kemaren nyuruh kita ngikutin lomba kan? Gue bingung mau lomba apa..." Kata Silvanna. "Telat lo, udah di random maren ama pak Cecil, lo ikut lomba musik ama gue." Sahut Granger. "Yah.... Padahal gue mau ikut estafet," Kata Silvanna. "Lo lagi sakit bego!" Kata Granger nge gas.

"Lo... Khawatirin gue?" Silvanna bertanya sambil memiringkan kepalanya yang menambah keimutan sang putri moniyan. "Nggak mungkin gue nggak khawatir ama lo, Sil," Jawab Granger.

"Thanks, yaudah, kita kerjain tugas lo bareng. Lo kirim pdf nya ke hp gue ntar gue lanjutin." Silvanna meraih tasnya dan mengambil handphone nya. Tanpa basa-basi Granger langsung mengirimkan PDF file ke Handphone Silvanna.

Sekitar 1 jam dihabiskan untuk mengerjakan tugas OSIS, Silvanna mulai kelaparan.

"Grang, makan yuk..." Ajak Silvanna. "Hm." Bukannya menjawab ajakan Silvanna, cowok dingin ini malah asyik berkutat dengan tugas tugas nya.

Silvanna menutup laptop Granger. Namun Granger membuka kembali layar laptopnya. Kesalahan Silvanna adalah membuat Granger nyaman dengan tugas tugas nya. Dari dulu Granger adalah cowok yang menyukai pekerjaan atau workaholic. Namun Granger juga paham batasan. Ia akan beristirahat jika lelah, namun tetap saja kebiasaan bekerja Granger tidak dapat dirubah.

Silvanna menusuk nusuk pipi Granger dengan jarinya. "Ayooo...." Ajak Silvanna lagi. "Granger!" Silvanna memegang wajah Granger dan menatap matanya. "Apa?" Hanya kata itu yang keluar dari mulut Granger.

  "Hiiihhhhh! Yaudahlah!" Silvanna mengerucutkan bibirnya. Kini giliran Granger yang memegang wajah Silvanna. "Apaan nih bibir maju maju, minta dicium?" Goda Granger. Auto pipi Silvanna memerah.

MY SILVER [ MLBB FANFIC ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang