🌼 Bagian Empat Belas

9 0 0
                                    

• flashback

"Lea kenapa Dok?"

"Hati Alea bocor. Kita baru tau ini tadi. Dia harus mendapatkan hati pengganti sekarang!"

"Apa? Hati? Apa disini tidak ada hati yang cocok untuk Alea?"

"Kita jarang memiliki stok organ-organ seperti itu. Coba kamu cari dimana saja, yang penting kita dapat. Ayo waktunya tidak lebih dari 30 menit lagi!"

Nesya membuka matanya saat telinga nya mendengar suara ribut-ribut itu. Dengan tubuh yang masih lemas ia mulai membuka mulutnya.

"D-dok-ter..."

Dokter Gino datang ke ruangan Nesya yang hanya terpisah oleh sekat kain dengan ruangan Alea. Ia terkejut saat melihat Nesya sudah sadar.

"Nesya kamu sudah sadar?" Kata Dokter Gino sambil memeriksa keadaan gadis itu.

"Be-rikan hati saya unt-uk Alea.." ujar Nesya dengan susah payah.

"Apa? Apa maksud kamu?"

"Saya sud-ah gak-ku-at lagi dok.."

"Tapi—"

"Saya  moh-on beri-kan hati s-aya kepa-da Alea.."

"Laku-kan sekar-ang saya rel-a.."

"Kamu yakin?"

Nesya mengangguk, Dokter Gino diam sebentar masih bimbang dengan keputusan Nesya.

"Saya aka-n tenang ji-ka say-a bisa memb-antu Alea.."

"Baiklah kali itu yang kamu inginkan." Dokter Gino mengambil surat persetujuan lalu meminta Nesya untuk menandatangani surat tersebut.

Dengan sekuat tenaga Nesya berusaha menandatangani surat tersebut.

Kedua gadis itu akhirnya dipertemukan di sebuah ruang operasi.

Nesya menatap sebentar wajah Alea yang pucat dan tengah tak sadarkan diri. Gadis itu tersenyum, senyum yang benar-benar sangat tulus.

"Aku titip Adrian ya Alea.." batin Nesya.

"Sekarang aku kembaliin lagi Adrian sama kamu, maaf kalo selama ini kamu selalu nahan sakit hati kamu karena aku."

"Sekarang hati aku akan ada ditubuh kamu, akhirnya aku bakal bisa ngerasain berada di tubuh orang yang bener-bener di sayang sama Adrian."

"Kamu gadis baik Alea, kamu udah banyak berkorban, sekarang biarin aku yang berkorban buat kamu."

"Kamu sudah siap Nesya?" Tanya Dokter Gino.

"Sangat siap." Jawab Nesya dengan mantap.

Lalu mereka mulai disuntikkan obat bius. Ditengah sisa kesadarannya Nesya berkata dalam hati.

"Aku cinta banget sama kamu Adrian, walaupun aku tau orang yang bener-bener kamu cintai itu bukan aku."

"Tapi gak papa, dengan cara kamu jadiin aku pacar kamu itu udah bener-bener bikin hati aku seneng. Jaga Alea ya.. jangan sakiti dia lagi. Dia berhak bahagia."

Dan sedetik kemudian Nesya tak sadarkan diri total dengan wajah yang masih tersenyum manis.

1 jam berlalu..

Ceklek

Keluarlah seorang pasien dari ruang ICU, pasien tersebut sudah terbalut oleh kain putih hendak dibawa ke kamar jenazah.

Adrian memejamkan matanya kuat-kuat tak kuat untuk melihat itu semua.

"ALEAA!!!" Flora berteriak histeris sambil merangkul tubuh pasien yang masih terbalut kain tersebut. Sedangkan Kenzo mencoba menahan tubuh Flora agar gadis itu jika gadis itu tiba-tiba pingsan.

KaraferneliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang