🌼 Bagian Tiga

32 1 0
                                    

"Woy! Bangun! Elah, udah jam berapa nih?!" Ujar Adrian sambil menarik-narik selimut yang di kenakan oleh Alea.

"Berisikk!" Bukanya bangun Alea malah semakin mengeratkan selimutnya.

"Bangun gak Lo?! Kalau gak gue siram air nih yak!"

"Lima menit lagi, sumpah gue masih ngantuk banget!" Ujar Alea dari balik selimut tebalnya.

Untuk beberapa menit tidak ada sahutan dari cowok itu, namun tiba-tiba saja tubuh Alea diangkat oleh Adrian menuju ke kamar mandi. Yang refleks membuat Alea berteriak histeris.

"Adrian gila apa Lo?! Turunin gue monyet!" Teriak Alea sambil terus memberontak.

"Diem! Elah, kuping gue budek nih." Adrian menurunkan Alea ke dalam bath up yang sudah terisi dengan air. "Buruan Lo mandi. Lama gue tinggal."

Setelah mengatakan itu Adrian keluar dari kamar mandi Alea, meninggalkan Alea yang sudah menampakkan muka super kesalnya.

✿ ✿ ✿

Alea menatap pantulan dirinya di kaca sambil menyisir rambut hitam kecoklatanya yang panjang, lalu mengikatnya menjadi satu. Melihat jam dinding yang masih menunjukkan pukul 06.10, lalu Alea memakaikan sedikit lip gloss ke bibirnya agar tidak terlihat pucat seperti zombie.

"Dek, buruan turun!" Teriak Aldo, kakak Alea.

"Iya bentar bang! Sabar dikit kek!"

Alea segera mengambil sepatu yang masih tertata rapi di rak, memakaikannya dengan secepat kilat lalu mengambil tasnya yang tergeletak di ranjang. Alea bergegas  turun ke bawah, pemandangan pertama yang ia lihat adalah Aldo dan Adrian yang tengah asik sarapan di meja makan.

"Lama amat sih lo!" Ujar Aldo tidak santai.

"Masih pagi udah ngegas ae sih lo!"

"Ya elo lama!"

"Santai kek, orang masih pagi juga."

"Biasa kali Bang, kalo gak lama bukan Alea namanya." Celetuk Adrian sambil terkekeh.

"Rese!" Ujar Alea sambil menggeplak lengan Adrian mengunakan tas yang berisikan kamus-kamus juga buku penuh rumus-rumus fisika yang tebalnya minta ampun.

"Sakit buset!" Ujar Adrian sambil mengusap-usap lenganya yang habis digeplak.

"Sorry sengaja." Ujar Alea acuh sambil membuka kulkas untuk mencari susu kotaknya.

"Tuh Bang, liat sendiri kan kelakuan Adek kesayangan Lo."

"Sahabat kesayangan Lo juga kali." Balas Aldo

Adrian hanya mendengus malas mendengar balasan Aldo, sedangkan Alea malah cekikikan sambil mengeluarkan susu kotak berukuran 1 liter dari dalam kulkas, namun matanya sukses melotot saat merasakan benda tersebut menjadi lebih ringan. "ABANG!!"

Aldo dan Adrian terkejut sampai-sampai roti bakar yang berada di tangan Aldo terjatuh dan selainya mengenai baju. "SANTAI DONG! KAGET NIH GUE!" Seru Aldo sebal.

"Susu stroberi gue kok abis? Ngaku gak, pasti elo kan yang minum?!"

"Yaelah, gue kira apaan. Ya sorry khilaf gue waktu itu gak ada minuman lain."

Alea memberenggut sebal "Ganti gak!"

Aldo mengurut dadanya sabar. "Mimpi apa gue dapet Adek gak ada akhlak kek lu."

"Cepetan ganti! Atau gue gak mau lagi lu suruh-suruh beli sabun cukur kumis lu!"

"Iye-iye gue ganti. Nih, beli 2 sekalian sana!" Ujar Aldo sambil mengambil uang dengan nominal paling besar dari dompetnya.

KaraferneliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang