🌼 Bagian Tujuh

37 0 0
                                    

"Lea!"

Alea yang sedang berbaring di kasur sambil memainkan ponselnya berjengit kaget hingga ponsel gadis itu jatuh di atas muka dan mengenai hidung mancungnya itu tak kala Adrian tiba-tiba masuk kedalam kamarnya.

Alea mengumpat sambil mengelus-elus hidungnya yang sedikit memerah, sedangkan si pelaku malah tertawa puas disamping Alea.

"Sialan lo!" Alea memukul gemas pundak Adrian yang masih belum berhenti menertawainya hingga cowok itu mengaduh sakit sambil memegangi pundak dan perutnya.

Cowok itu menatap Alea setelah tawanya reda, gadis itu hanya diam, kembali melanjutkan aktivitasnya tadi sambil memasang muka kesal.

"Temenin gue latihan basket sama anak-anak yuk."

"Ogah!"

"Yee si anjir, iya deh sorry gue tadi udah ngagetin lo. hm sama ngetawain lo juga." kata Adrian sambil terkekeh.

"Gak gue maafin."

"Ah lo mah gitu, gak like gue."

"Biarin."

"Maafkanlah diriku yang kotor ini nyonya."

"Apasi lu najis ih."

"Makanya maafin."

"Males."

"Maafin gak!"

"Dih sejak kapan orang minta maaf nyolot kek gini."

"Ada nih gue buktinya."

"Najisun."

"Maafin!"

"Maafin gue Lea!"

"Kok maksa?"

"Maafin kek!"

"Alea Clarissa maafi—"

"Iya-iyaa gue maafin! Berisik banget si lo."

"Nah gitu kek, sekarang temenin gue ya. Masa anak-anak pada bonceng cewek gue malah bonceng si Kenzo."

Alea mendengus, "Untungnya gue nemenin lo apa?"

"Entar abis latihan gue traktir sate padang nya Pak Kumis deh."

"Sama seblak juga gak nih?"

"Iyaa."

"Oke deal." Alea bangkit dari posisi tidurnya, "Keluar dulu lu sono! Gue mau ganti baju!"

"Jan lama-lama lu setan."

"Ye."

Alea segera berganti pakaian dengan crop t-shirt berwarna putih yang pas ditubuhnya dan celana wide leg jeans. Ia mengikat rambutnya menjadi satu lalu sedikit mengoleskan lip balm di bibirnya. Setelah itu ia mengambil tas selempang mini dan sepatu sneaker nya.

Ia segera turun ke bawah, menemui Adrian yang sudah menunggunya di depan.

"Bang gue keluar dulu ya!" Kata Alea pada Aldo yang sedang bermain game di ruang tamu.

"Bungkusin martabak!" Teriak Aldo yang hanya dibalas acungan jempol oleh Alea.

"Yukk." Ujar Alea Pada Adrian yang sedari tadi sudah diatas motor sportnya.

Adrian mengangguk lalu memberikan helm pada Alea, baru saja Alea hendak menerima helm itu tapi tiba-tiba Adrian malah menarik helm itu kembali.

"Eits! Biar gue aja yang masangin."

Alea kaget, namun ia hanya bisa diam seolah-olah tidak sedang merasa salah tingkah, menerima perlakuan yang tidak biasanya Adrian lakukan untuknya. Alea berusaha keras menahan degup jantungnya apalagi saat wajah Adrian mendekat ke arahnya karena cowok itu sedang memasangkan pengait helm, dari sini Alea bisa merasakan hembusan nafas Adrian yang menyapu wajahnya.

KaraferneliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang