Chapter 8

2.4K 133 1
                                        

"Kak"

"Kak Kee, aduuuuh" rintih gue.

"Aduuuuh" rintih gue lagi.

"Sakiiiitttt" rintih gue sambil memegangi perut.

"Kaaaaak Keeeeeee, Kaaaaak Keeeevvv" teriak gue sambil menahan sakit.

Ga ada jawaban dari panggilan gue.

"Sa-kit ba-nget pe-rut gue" kata gue terbata-bata.

"Dek, kamu kenapa?" tanya Kak Kee panik.

"Sakit Kak perutku" jawab gue sambil menangis menahan sakit.

"Maag kamu pasti kambuh" ucapnya panik.

"Kak, sakit bangeeeeet" tangis gue bener-bener pecah.

"Keeeeevvv, telpon Om Rei sekarang" teriaknya.

"Keeeevvv, cepetan. Ara kesakitan ini" teriaknya lagi.

"Astaga Ara" ucap Kak Kev tak kalah panik.

"Cepetan telpon Om Rei, Kev" kata Kak Kee sedikit berteriak.

"Iya Kee sabar sih" ucapnya kesal campur panik.

"Kaaaaak, sakiiiitttt" tangis gue semakin menjadi-jadi. Sakit banget perut gue.

"Om Rei lagi kesini Kee" ujar Kak Kev.

Sekarang masih tengah malem dan gue rasa maag gue kambuh. Pandangan gue mulai kabur, seketika semuanya gelap.

"Om, gimana keadaan Ara?" tanya Kee

"Maag-nya kambuh. Apa dia makan pedas beberapa hari ini?" tanya Om Rei.

"Iya Om, tadi aku buatin Ara nasi goreng pedas, tapi baru hari ini aku ngasih yang pedas" ucap Kee.

"Om rasa dia makan pedas di luar rumah. Lambung Adikmu itu ga kuat kalau menerima makanan pedas secara terus menerus. Dan Ara jangan sampai telat makan. Ini resep obat buat Ara. Diminum 3x sehari sebelum makan selama seminggu ini ya Kee, Kev" ujar Om Rei.

"Iya Om. Makasih ya, maaf kita ngerepotin Om tengah malem gini" ucap Kev.

"Ga masalah Kev, kalian kan keponakan Om. Kalau gitu Om pulang dulu ya. Jangan lupa perhatikan pola makan Ara ya. Assalamualaikum" kata Om Rei pamit pulang.

"Wa'alaikumsalam" ucap Kee dan Kev berbarengan.

"Gue beli obat dulu ya Kee" ucap Kev lalu pergi.

Gue mencoba membuka mata. Terasa perih dibagian perut. Gue melihat Kak Kee sedang memandangi gue.

"Kak, maag-ku kambuh ya?" tanya gue sambil menahan perih.

"Iya sayang, kamu kemaren-kemaren makan pedes ya?" tanya Kak Kee lembut.

"Iya Kak, maaf ya" kata gue memelas.

"Besok-besok jangan makan pedes dulu ya. Kamu kan tau kalo lambungmu itu ga kuat sama makanan yang pedes. Sekali-duakali gapapa sayang" ujar Kak Kee memberi nasihat.

"Siap Kak" kata gue lemah.

"Aku ke dapur dulu ya mau bikinin kamu bubur" ucap Kak Kee sambil keluar dari kamar gue.

"Ra" panggil Kak Kev seraya masuk ke kamar gue.

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang