🅔︎🅧︎🅣︎🅡︎🅐︎ 🅟︎🅐︎🅡︎🅣︎

4.3K 176 81
                                    

Baca extra part sambil dengar mulmed di atas⬆️

Happy reading🍂

Seorang lelaki tampan yang berusia 22 tahun sedang bermain gitar di kamarnya, menyanyikan sebuah lagu sambil menatap sebuah foto yang telah ia cetak.

Saat ku sendiri, kulihat foto dan video

Bersamamu yang t'lah lama ku simpan

Hancur hati ini melihat semua gambar diri

Yang tak bisa ku ulang kembali

Ku ingin saat ini engkau ada di sini

Tertawa bersama ku seperti dulu lagi

Walau hanya sebentar, Tuhan, tolong kabulkanlah

Bukannya diri ini tak terima kenyataan

Hati ini hanya rindu

Air mata yang mengisyaratkan rasa rindu kembali jatuh membahasi pipi.

Rasa rindu itu masih sama seperti dulu,

Rasa rindu itu masih sama seperti 6 tahun lalu.

Ia kehilangan, kehilangan sosok pujaan hatinya. Sosok yang ia kira akan terus bersama dalam waktu yang lama, tapi nyatanya ia telah di panggil oleh Tuhan.

"Apa masih boleh aku berharap kamu masih di sini? I miss so bad!"

Lelaki tersebut menghapus air matanya, menyimpan gitarnya lalu mengambil jaketnya dan memakainya.

Ia keluar dari kamarnya dan tak lupa mengambil kunci motornya.

"Nagan."

Langkah lelaki tersebut terhenti, ia menatap seorang wanita yang berdiri tak jauh darinya.

"Ada urusan."

Setelah mengucapkannya lelaki bernama Nagan tersebut langsung keluar tanpa memperdulikan wanita itu yang terus memanggilnya.

Ia mengendarai motornya ke sesuatu tempat. Beberapa menit kemudian ia telah tiba dan ia melihat sebuah motor yang sangat ia kenal.

Nagan menuruni motornya dan memasuki tempat tersebut, ia menuju ke sesuatu tempat dan seketika ia melihat orang yang ia kenal di tempat itu.

"Cakra?"

Lelaki yang berdiri terdiam itu membalikkan badannya dan menatap Nagan.

"Lo di sini juga?"

Lelaki bernama Cakra itu mengangguk pelan. Nagan berjongkok menatap tumpukan tanah yang terdapat batu nisan di sana, makam.

Sagita Anallya

Nama yang ada di makam tersebut sejak 6 tahun yang lalu, tak ada yang berubah, makam ini selalu bersih.

"Happy birthday sayang, bahagia ya di sana, i miss you so much," ucap Nagan lirih.

Cakra mendengarnya dan ia hanya diam, tadi ia sudah mengucapkan hal yang sama.

"Gimana kuliah lo?" tanya Cakra memecahkan keheningan.

"Baik," jawab Nagan, "lo sendiri?" tanya Nagan balik.

(Sad)tember •END•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang