DANAU

243 50 29
                                    

~ DANAU ~

Di kisahkan, dua sahabat yang selalu bersama sejak lahir hingga mereka tumbuh dewasa.

Keduanya mempunyai tempat bermain yang sudah di tentukan mereka sendiri.

Danau.

Tempat itu yang menjadi saksi kesenangan, kesedihan, pertengkaran, kekompakan dari kedua sahabat tersebut.

Kedua sahabat yang terdiri dari satu perempuan dan satu laki laki.

Hingga tak terasa saat waktu berjalan terlalu cepat, keduanya telah memasuki usia dewasa dan mempunyai pekerjaan masing masing.

Sampai memasuki waktu lima tahun lamanya Danau yang selalu menjadi tempat kesenangan mereka tidak pernah melihat mereka kembali.

"Hari ini kamu libur kerja?" Ucap seorang gadis yang terdengar lewat telepon.

"Libur, kenapa?"

"Kalau ada waktu, bisakah kita pergi ke Danau?"

"Seperti saat dulu lagi?"

"Iya, kumohon. Aku tidak ingin kita berpisah karena kesibukan yang tiada habisnya"

"Baiklah, kita akan pergi ke Danau itu"

Sampai suatu hari mereka berdua menunaikan janjinya sendiri untuk bertemu di danau.

Percis seperti saat dulu, saling bertemu dengan senyuman yang masing masing mereka miliki.

Keduanya menaiki perahu yang berada di pinggir Danau secara perlahan bergantian.

"Ayo cepat kita lihat kesana!" Seru sang gadis yang amat sangat bungah, entah betapa rindunya ia dengan pemudanya, juga tempat yang paling terkesan semasa hidupnya.

Mendengar perkataan gadisnya ia tersenyum sekilas.

Perahu itu mulai berlayar saat dua penumpang telah menumpanginya dengan benar.

Pemuda itu mengayuh pelan perahu yang ia dan gadisnya tumpangi agar berlayar maju.

Ia tak berhenti menatap gadis yang duduk di depannya, tampak dari samping sang pemuda melihat senyuman yang terukir di kedua sudut bibir milik gadisnya itu.

"Hey" sautan kecil dari gadis itu melirik pemudanya yang sedang mengayuh perahu dengan perlahan.

"Ada apa?"

"Apa kamu tidak ingin bekerja di sini saja? Agar saat libur kerja kita bisa bertemu" ucap sang gadis.

"Sebenarnya aku ingin memberitahumu sesuatu" ucap pemuda itu sembari memberhentikan ayuhannya pada perahu.

"Memberitahu apa?"

"Aku akan pindah kerja ke kantormu"

"Apa? Benarkah? Itu berita yang sangat bagus!" Gadis itu tersenyum semakin hangat.

"Ini sungguhan, aku ingin selalu bersamamu sampai ajal menjemputku, akanku katakan kepada orangtuaku dan orangtuamu bahva bahwa aku ingin melamarmu"

"M-maksudmu apa? Kita akan menikah?" Gadis itu mengangkat kedua alisnya kaia kala terkejut mendengat ucapan pemudanya.

"Aku ingin hidup di sini selamanya bersamamu, apa kamu tidak paham?"

Gadis itu memalingkan pandangannya beberapa detik saja lalu kembali menatap pemudanya.

"Iya aku pahan paham"

"Baguslah kamu paham, besok aku akan membereskan barang barangku di apartemen dekat kantor disana"

Tidak menjawab, gadis itu hanya menampilkan senyumnya yang kali ini hanya sekilas.

"Kamu tidak ingim ingin membalas perkataanku kah?" Tanya pemuda yang melihat gadisnya diam.

"Iya, aku mau hidup bersamamu untuk selamanya sampai ajal menjemput" lalu pemuda itu tersenyum, merengkuh tubuh gadisnya dengan hangat dam dan penuh kehangatan.

Mereka berdua kini tidak akam akan terpisah lagi untuk selamanya karena di buku takdir mereka masing masing telak telah tertulis bahwa mereka akan terus bersama.










Tulisan Shin Yurin & Choi Yeonjun.
Belum di revisi.

ALIEN | YeonjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang