[Chapter 23] Poor Yeonjun.

222 81 179
                                    

Yeonjun pov.

Pagi hari yang cerah aku membuka mataku perlahan, aku merenggangkan badanku agar tidak terlalu lemas seraya bangkit dari ranjang.

Aku melihat jam di dinding saat ini menunjukan pukul 05.15 sepertinya Yurin belum terbangun dari tidurnya.

Aku berjalan keluar kamar lalu berjalan kembali kekamar Yurin, aku membuka pintunya mendapati Yurin yang masih tertidur nyenyak.

"Yurin bangun, kita sekolah hari ini"

Ucapku seraya menggerakan tubuhnya pelan agar Yurin cepat sadar.

Dapat aku lihat matanya masih sembab bekas kemarin ia menangis.

Aku takut jika Yurin marah padaku.

Yurin tidak tau lebih jelasnya tentang agendaku selama disini.

Hanya menunggu panggilan dari saudaraku disana, dan selama menunggu itu aku melaksanakan perintah dari Ryujin untuk menjaga Yurin.

Intinya kebersamaan aku dan Yurin tidak akan bertahan lama.

Aku melihat pergerakan Yurin, lalu perlahan ia membuka matanya mendapatiku.

"Ngapain disini?" Tanyanya yang masih terlihat lesu, Yurin mengucek matanya setelah bangkit dari posisi tububnya yang merebah.

"Membangunkanmu dari tidur"

"Udah sana mandi" ucapnya dengan intonasi yang sedikit cepat.

Akhirnya aku mengalah untuk segera mandi untuk bersiap siap.

Sekitar satu jam terlewati kini aku dan Yurin sudah siap untuk berangkat kesekolah.

Mengingat kejadian kemarin aku membawa ponselku kedalam tas, untuk berjaga jaga jika saudaraku menelepon kembali aku bisa mengangkatnya.

Dengan catatan ketika jam pelajaran tiba, aku akan menyimpan ponselku kedalam tas.

Oh iya, selama tadi aku sarapan bersama dengan Yurin, ia seperti berbeda.

Ia lebih pendiam dan murung.

Setelah aku dan Yurin berada di luar rumah, Yurin berjalan mendahuluiku.

"Yurin, tunggu aku. Kita belum telat masih sekitar jam enam lebih lima belas menit" ucapku mendekatinya.

"Apa sih Jun, siapa yang buru buru?" Tanyanya dengan raut wajahnya yang seperti tidak suka.

Aku tidak tersinggung dengan sikapnya, apa mungkin Yurin sejak tadi pagi seperti ini karenaku?

"Kenapa kamu duluan?"

"Ya emangnya kenapa sih" sepertinya aku semakin membuat Yurin kesal, ia berjalan lagi mendahuluiku.

"Yuriin"

"Apa lagi Jun?" Yurin lalu membalik badan melihatku.

"Apa kamu marah pasal kemarin malam?" Aku memberanikan diri bertanya kepada Yurin.

"Udah cepet Jun, lama lama nanti bisa telat" Yurin mengalihkan pembicaraan lalu lanjut berjalan namun dengan cepat aku memegang tangannya.

"Yurin, maafkan aku. Aku tidak bisa selamanya disini, kamu taukan? Aku hanya tamu aku hanya menumpang tinggal dirumahmu"

Sepertinya ucapanku salah, Yurin kini terdiam lalu sedikit menundukan kepalanya.

"Kamu ga bisa selamanya disini?" Tanyanya dengan wajahnya yang sedih.

Jujur, aku tidak tega melihat Yurin menjatuhkan air matanya entah mengapa rasanya sakit bagiku.

"Aniya, aku hanya sebentar disini"

ALIEN | YeonjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang