2

199 26 13
                                    

Risa POV

Menyebalkan sekali hari ini. Bisa-bisanya aku diperlakukan seperti itu oleh orang yang tidak ku kenal. Tapi itu tidak penting, aku akan segera melupakannya.

Seperti biasa, aku berjalan kaki saat pulang sekolah. Dari sekolah dasar aku selalu pulang sekolah sendirian. Bukan berarti aku tidak punya teman, tapi aku lebih nyaman sendirian.

Sampai rumah aku membuka pintu. "Tadaima" kata itu yang selalu ku ucapkan setiap pulang sekolah walaupun tidak ada yang menjawab.
Huh.. suasananya sangat damai dan tentram. Aku tinggal sendirian di rumah yang besar ini. Orang tuaku selalu sibuk bekerja dan tidak pernah memperhatikan ku.

Walau aku lebih nyaman sendirian, tapi tetap saja aku membutuhkan kasih sayang kan?. Ada kalanya ketika aku merasa kesepian tanpa adanya "keluarga" di hidup ku ini.

Sejak kecil aku selalu ditinggal sendirian di rumah. Aku selalu bermain game dan belajar hingga hari berlalu dan berganti. Aku tidak membenci orang. Aku hanya merasa lebih baik ketika orang-orang tidak di sekitarku.

Aku melemparkan tubuhku ini ke kasur yang besar. Setelah beberapa lama memandangi langit langit kamar. Aku memutuskan berganti baju untuk berjalan-jalan karena bosan. Tak terasa matahari sudah mulai menghilang, ku kendarai mobil untuk pergi ke restoran yakiniku karena lapar.


Author POV

Di malam yang sangat dingin, seorang gadis yang bernama Yui sedang bernyanyi dan memetik gitar dengan tangannya yang kecil. Merdu suara gadis itu membuat suasana menjadi hangat dan tentram.

"Otousan dan Okaasan belum pulang? aku lupa membeli bahan-bahan untuk makan malam" Gumam Yui lemas karena kelaparan.

*Line* Notif Handphone Yui berbunyi.

Okaasan♡

18:20

Anak ku sayang, sudah makan?

18:20

Ah! okaasan, sekarang Yui lagi laper banget

Yui lupa beli bahan masakan buat makan malam 😢

18:22

Eh? kok bisa lupa?

Kamu makan di luar aja ya, jangan lupa pakai jaket yang tebel

cuacanya dingin banget hari ini.

Oh iya, okaasan dan otousan juga pulang terlambat karna lembur.

18:22

Okay, aku berangkat dulu ya

18:22

Hati hati dijalan, jangan keluyuran dan langsung pulang ya

18:23

Iya iya tenang aja kok

Tidak lama kemudian *krkkk* suara itu berasal dari perut Yui, menandakan bahwa pemilik perut itu sangat lapar. Yui pun menaruh handphonenya dan segera memakai jaketnya yang tebal dan keluar rumah untuk mencari makanan. Tak berapa lama, Yui kemudian langsung memasuki restoran Yakiniku favoritnya sejak kecil.


Yui POV

"Irasshaimase" Sambut pelayan tepat ketika aku memasuki pintu itu.

"Untuk berapa orang dan bisa dibantu pesanannya?" Tanya pelayan tersebut.

"Ah, untuk satu orang dan aku pesan set yakiniku dan salad" Jawab ku.

"Wakarimashita. Karena semua meja sudah penuh, mau menunggu 3 jam lagi atau bergabung dengan orang lain?".

"3 jam lagi?!, Eh? aku bergabung dengan orang saja" Jawab ku terkejut dan pasrah karena perut ku sudah berbunyi terus.

"Hai, silahkan ikut aku" Pelayan itu menuntun ku ke arah sebuah meja.

Betapa kagetnya Yuipon saat semeja dengan Risa anak baru di sekolahnya. Tidak hanya Yui yang terkejut tetapi Risa juga, sampai-sampai Risa menjatuhkan daging yang telah dipanggangnya. Tanpa mengucapkan sepatah kata, aku langsung duduk dan menunggu pesanan. Aku melihat wajah Risa yang fokus memanggang daging, dilihat-lihat dia sangat imut ketika diam.

"Maaf telah menunggu lama, ini pesanannya. Sikahkan dinikmati" Kata pegawai dengan senyuman yang ramah.

"Terimakasih" jawab ku. Lalu segera membakar daging itu dan memakan salad dengan lahap.

"Pftt, kau seperti babi yang kelaparan" Ucap Risa tiba-tiba dengan senyumnya. Sial dia sangat manis ketika tersenyum.

"Hah?! aku belum makan tau seharian ini!" Jawab ku kesal. Karena daging ku belum matang, dia memberikan potongan dagingnya kepadaku.

"Ini makan lah dulu, nanti kamu mati" Katanya sambil berdehem. Bagaikan tak bisa diajak bekerja sama. Mataku ini masih bertahan untuk memandang mata indah Risa. Kenapa, kenapa aku merasakan perasaan yang aneh ketika berada di dekat Risa?. Aku langsung menggelengkan kepala ku dan melahap potongan daging itu.

Tiba-tiba hujan turun dengan lebat, suasana makin dingin karenanya. Pelanggan semakin sepi setiap menitnya. Aku selesai makan dan segera beranjak untuk membayar makanan. Ketika aku membuka tas ku, sial.... dompetku tidak ada. Aku tiba-tiba ingat, dompetku tertinggal di loker sekolah!!!. Risa yang sudah selesai makan ikut membayar makanannya juga, dia melihat ku panik karena dompetku tertinggal.

"Biar aku yang bayar" Jawab Risa dengan singkat. Selesai membayar, dia langsung keluar dari restoran ini. Aku mengejarnya karena ingin berterimakasih.

"Risa!" Teriak ku sambil menarik lengannya "Makasih ya, akan ku ganti besok uangnya".

"Kau harus menggantinya 5 kali lipat" Jawab Risa sambil tersenyum *lagi*.

"Are? kau mata duitan rupanya" Jawab ku dengan tersenyum juga.

Cuaca semakin dingin, aku mengusap-ngusap telapak tangan ku untuk menghangatkan diri. Entah sejak kapan ada jaket yang menggantung di punggungku. Rasanya hangat sekali, aku tau siapalagi kalau bukan jaket Risa. Aku sangat bingung dengan mahluk ini, di sekolah dia bersikap sangat dingin tapi saat ini dia bersikap sangat manis.


つづく。

Your True Colour (RisaPon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang