Hujan masih awet mengguyur tempat ini. Aku masih berdiri di dekat pintu masuk restoran bersama gadis dingin ini, mungkin gadis manis maksudku (?). Aku memutuskan untuk memikirkan topik pembicaraan untuk menyairkan suasana. Ah! aku harus minta maaf, kejadian tadi siang di kantin.
"Risa. Gomenne, karena aku hari pertama sekolah mu jadi tidak menyenangkan" Ucap ku sedikit canggung. Aku juga merasa bersalah karena Risa hampir saja dihajar oleh Oda senpai, menyebalkan sekali dia. Dia selalu mengejar dan mengganguku sejak aku duduk di kelas 1 SMA.
"Tak apa" Jawab Risa sambil menatapku. Tiba-tiba dia memegang tanganku lalu berlari menyembrangi jalanan yang ramai. Aku melihat tangan kita saling bertautan, bagaikan cerita romansa di dalam komik-komik yang aku baca setiap harinya. Aku harap waktu bisa berhenti, aku ingin momen ini berlangsung lama. Tunggu, APA YANG KAU PIKIRKAN PONPON!!!.
Tiba di dekat mobilnya Risa. Gadis itu segera membukakan pintu untuk ku. "Masuklah" Perintah Risa dan aku menurutinya. Setelah aku masuk, selanjutnya dia berlari menembus hujan untuk pergi ke pintu kemudi. Ketika dia masuk ke dalam mobil, seluruh tubuhnya basah. Aku berpikir kalau aku selalu membuat Risa repot.
Belum lama duduk, Gadis itu mencari sesuatu di kursi belakang. Dia melemparkan handuk ke mukaku.
"Oi, gak sopan" Kesal ku.
"Keringin rambut mu, nanti masuk angin" Sambil terkekeh. Kekehannya sangat membuat ku jengkel dan sebal. Ini bukan Risa yang disekolah. Aku kira dia tipe yang sombong dan seram. Malahan, sekarang aku luluh dengan sikapnya, pikirku sambil menggosokan rambut dengan handuk.
Author POV
"Rumahmu, jauh dari sini? biar aku antar" Tanya Risa kepada Yuipon yang sedang mengeringkan rambutnya.
"Hon-hontou? rumah ku dekat mini store sana kok, ka-kamu mau nganterin aku? beneran?" Tanya Yuipon terkejut.
"Masa aku ninggalin kamu sendirian? nanti kalo ada apa-apa aku yang disalahin" Jawab Risa sambil menyalakan mesin mobilnya, dia membuka maps agar mereka tidak tersesat. Disisi lain masih ada Yuipon yang sedari tadi masih menatap mata Risa. Matanya sangat indah hingga membuat orang yang menatapnya mematung. Risa yang menyadari itu menengok ke arah Yui. Risa yang tiba-tiba menengok membuat Yui kaget.
"Bikkuri (kaget)!!" Teriak Yui.
"Kamu duluan yang ngeliatin. Ada apa dengan muka ku?" Tanya Risa.
"Ga-gak ada apa-apa" Jawab Yui terbata-bata. Muka Yui berubah menjadi merah karena malu kepergok ngeliatin muka Risa. Jantung Yui berdegup kencang dan kupingnya panas. Sesekali dia melihat muka Risa yang sedang fokus menyupir, Yui tersenyum tipis.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Jam sudah menunjukkan pukul 10 dan hujan sudah mereda. Mereka sudah sampai di depan rumah Yui. Hendak memberi tau, Risa malah melihat Yui yang sedang tertidur di bangku mobilnya dengan posisi kepalanya bersandar dia kaca mobil. Risa melihat muka Yui yang sedang tertidur pulas, tanpa aba-aba tangan Risa mengelus rambut Yui.
"Rambutnya sangat halus" Gumam Risa. Merasa ada pergerakkan, Risa segera menghentikan tangannya. Tiba-tiba orang itu pun terbangun dan meregangkan tubuhnya.
"Sudah sampai? aku ketiduran..." Ucap Yui serak.
"Sudah daritadi, kamu tidur lama banget" Ketus Risa.
"Ih, ketiduran tau" Kesal Yui.
"Yaudah sana masuk, jangan lupa mandi nanti masuk angin" Jawabnya sambil mengacak-ngacak rambut Yui lagi. Yui yang menyadari itu terkejut karena perilakunya. Mereka bertatapan cukup lama, Yui yang menyadari mukanya memerah pun langsung membuka pintu mobil dan melambai ke arah Risa yang sudah menyalakan mesin mobilnya.
Ketika Risa sudah pergi. Yuipon mematung dan bergumam "A-apa yang terjadi denganku". Cegukan Yui kambuh, biasanya cegukan itu muncul saat dirinya grogi atau malu. Dia segera bergegas masuk ke rumahnya, okaasan dan otousan pasti khawatir Yui pulang larut malam.
Yui POV
"Tadaima" Ucap Yui masuk ke rumahnya.
"Hayooo~ diantar siapa~?, tadi Otousan ngeliat lo~" Tanya Otousan ke Yui.
"Ih, bukan nya di jawab dulu salamnya" Kesal Yui.
"Okaeri Pon~" Jawab Okaasan sambil melipat baju otousan.
"Pacar kamu ya?? Yui sekarang sudah dewasa rupanya. Otousan belum siap melepaskan Yui untuk menikah nanti" Ucap Otousan sedih sambil memeluk ku.
"Otousan mulai ngelantur lagi kan...." Ucap ku malas.
"Yui tadi makan apa? kenyang gak?" Tanya Okaasan.
"Ah, tadi Yui makan di restoran Yakiniku favorit Yui, kenyang banget~!!" Ucap ku dengan nada senang.
"lagi senang ya? senang karena makan Yakiniku atau ngedate tuh~?" Ledek otousan sambil mencubit pipiku. Tanpa kusadari, muka ku memerah karena digoda otousan.
"IH! OTOUSAN NGESELIN!' Teriak ku langsung menuju kamar.
Otousan dan Okaasan yang meilihat tingkah anaknya itu tertawa bahagia.
Aku segera masuk kamar dan masuk ke kamar mandi.
"Hah....berendam di air panas adalah yang terbaik" Gumam ku. Semua lelah dan capek seketika menghilang. Ketika aku ingin keramas, aku jadi sedikit teringat Risa yang mengelus rambut ku.
Bagaimana dia bisa bersikap sangat manis dan lembut seperti itu. Dia membuatku luluh, memikirkan dia saja sudah membuat jantung ku berdegup kencang.
"HIK" Cegukan ku mulai kumat lagi.
"Cegukan bodoh" Gumam ku. Selesai mandi aku segera membanting tubuhku ke kasur yang empuk. Rambut ku yang masih sedikit basah ku biarkan membasahi sprei putih yang ku tiduri ini. Segar sekali tubuh ku setelah berendam di air hangat. Aku pun memutuskan untuk tidur. Beberapa menit, beberapa jam mencoba tidur, hasilnya nihil! aku sama sekali tidak bisa tidur!!.
Wajah Risa selalu terbayang di benak ku. Getaran macam apa yang ada dalam diriku sekarang? desiran dalam hatiku berterus terang bahwa aku menyukai Risa. Aku menyukainya, aku menyukai perilakunya terhadap ku, aku suka senyum nya yang manis, aku suka suaranya, aku suka semuanya tentang dia. Dia gadis yang sempurna bagi ku.
Setiap detik rasa suka ku tumbuh lebih dalam, lebih dalam dari yang tidak pernah kupikirkan sebelumnya. Menurutku, jatuh cinta selalu menjadi kejutan, bukan?. Kurasa perkataan orang benar tentang cinta "Hanya orang bodoh yang jatuh cinta" dan kurasa aku satu di antaranya.
Cinta itu tidak bisa dijelaskan seberapa besarnya, orang mungkin menilai cinta itu sebesar dunia, samudera, bahkan langit. Namun tidak ada seseorang pun yang bisa menakar seberapa besar cintanya dengan logika. Cinta terjadi begitu singkat, namun melupakan memakan waktu begitu lama.
つづく。

KAMU SEDANG MEMBACA
Your True Colour (RisaPon)
FanfictionGadis yang sama sekali tidak pernah merasakan yang namanya cinta, hingga suatu hari dia bertemu seseorang bernama Watanabe Risa. Untuk pertama kalinya dunia ini berwarna, aku sangat sangat bersyukur dipertemukan dengan mu. Bisakah kita menjadi lebih...