Setelah beberapa hari Yui pulang ke rumah, keadaan fisiknya kini semakin membaik. Tapi Yui masih merasa sedih karena kejadian kemarin. Yui sebenarnya anak yang terbuka, dia selalu menceritakan masalahnya dan meminta solusi kepada orang yang dia percaya. Tapi untuk masalah ini dia tidak mau menceritakannya sama sekali.
-
Yui sudah sampai di sekolah, Ia telusuri setiap koridor dan melangkahkan setiap kakinya sambil melepas rindunya dengan suasana sekolah.Disaat ia menuju kelas, tiba-tiba saja ada yang memegang tangan Yui. Ketika menoleh ternyata ada gadis berambut pendek coklat dan wajahnya yang mungil. Ia tersenyum manis kepada Yui.
"Hey" Panggil Risa sambil menggenggam tangan Yui.
"Lepaskan"
"Kenapa?"
"LEPASKAN AKU BILANG!" Teriak Yui. Seluruh mata siswa kini tertuju pada mereka berdua.
"KENAPA KAMU JADI BEGINI?! AKU TIDAK AKAN LEPASKAN!" Teriak Risa tidak kalah kerasnya.
Suasana koridor semakin panas, para siswa berbisik tanpa henti. Yui berdecak kesel dan berusaha melepaskan tangan Risa yang menggenggamnya. Semakin lama genggaman Risa semakin kuat hingga membuat Yui meringis kesakitan.
"Risa lepaskan..." Mohon Yui. Risa yang melihat wajah Yui kesakitan langsung melepasnya.
-
"Oi, dia bilang lepaskan". Oda Nana yang kerap disebut Dani datang.
"Jangan ikut campur" Ucap Risa.
"HAH? Ikut campur? Gw cuma mau nolongin dia"
Dani menarik kerah seragam Risa dan langsung menghajarnya. Risa tidak tinggal diam, dia membalas pukulan Dani dengan sangat keras sampai terkapar di lantai.
"Sial, lumayan juga kau" Decak Dani kesal.
Perkelahian terus berlanjut mereka berganti-gantian menonjok satu sama lain. Hingga Dani menindih Risa dan langsung menghajarnya habis-habisan. Teman-teman Dani juga ikut membantu menendang dan menonjok tubuh Risa. Risa berusaha untuk menutupi perutnya dan kepalanya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Bibir Risa berdarah, pelipisnya biru, dan tubuhnya penuh dengan luka. Untungnya Sawabe-sensei datang dan membawa mereka berdua ke ruang BP.
Yui yang melihat hal itu hanya membeku terdiam dan matanya berkaca-kaca.
"G-gomen" Ucap Risa kepada Yui dan langsung pergi meninggalkannya.
~~~~~
Risa POV
Hari ini kacau, sangat kacau. Dari di hajar Senpai sampai marahan sama Yui, hari ini sangat mengenaskan. Aku benci ketika Yui marah, apa yang membuatnya begitu kesal kepada ku? aku kan tidak melakukan apapun. Semua murid berbisik-bisik ketika melihatku penuh dengan luka-luka. Bagaimana jika aku ada jadwal pemotretan. Arghhhhh aku sangat kesalll.
"OI BRISIK!!" Seketika semuanya diam dan langsung pergi. Tidak biasanya aku kehilangan kesabaranku. Tapi kalau aku mulai marah, aku bisa menjadi menyeramkan.
Ketika aku memasuki kelas, aku melihat Manaka sudah pindah ke tempat duduknya. Bisa-bisanya dia pindah disaat-saat seperti ini.
"Manaka~ duduk bareng lagi yuk" Ajak ku.
"Iyada"
"CK"
"Kau bertengkar dengan Yui kan, dan ada apa dengan wajah mu?"
"HAH, kok tau?! Tadi bonyok abis berantem sama Oda-Senpai"
"Baka, gosipnya udah nyebar dari tadi. Rawat luka mu dan jangan bicara dengan ku sebelum kau baikan dengan Yui"
![](https://img.wattpad.com/cover/253732448-288-k745243.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Your True Colour (RisaPon)
FanfictionGadis yang sama sekali tidak pernah merasakan yang namanya cinta, hingga suatu hari dia bertemu seseorang bernama Watanabe Risa. Untuk pertama kalinya dunia ini berwarna, aku sangat sangat bersyukur dipertemukan dengan mu. Bisakah kita menjadi lebih...