Dua minggu berlalu,ya jangan ditanya lagi bagaimana situasinya tentang keadaan Listia
Dia masih dalam lupa ingatannya sedangkan Jason entah apa yang membuatnya ingin selalu ada disetiap hari Listia.Semua berubah sembilan puluh derajat,sifat Listia terkadang susah untuk dipastikan hanya tergantung mood jika baik maka dia akan menjadi lemah lembut tapi jika moodnya buruk jangan salahkan penulis jika dia menjadi agresif.
"Pagi bubu ini aku bawain roti cokelat kesukaan kamu" kata Jason sambil menyodorkan kotak kecil didepan buku Listia
"Terimakasih" jawabnya singkat
Jason hanya mengangguk tak lupa memberikan senyuman meski hatinya saat ini terkikis sedikit demi sedikit tapi itu tak mematahkan semangatnya.
"Kamu banyak tugas kampus ya,boleh aku bantu?" Jason
Listia menatanpnya sebentar "Apa kamu nggak ada tugas?Lebih baik kita kerjakan bersama"
Tak lama Jason mengeluarkan beberapa buku dan laptopnya untuk mulai mengerjakan solat,jujur saja semenjak kejadian Listia lupa ingatan ia tak pernah mengerjakan tugas hariannya.
'Aku yakin sedikit demi sedikit kamu akan ingat aku Lis'
"Lihat bukunya kenapa malah nglamunin aku" Listia
"Hehe maaf habisnya kamu cantik bikin aku gagal fokus terus" cengirnya
"Banyakin minum aqua" Listia
Senyum Jason menghilang,rasa sebal dan kesal kini dirasakannya gadis kecilnya ini selain tak ingat dengannya ada sifat baru lagi,menyebalkan.
"Jangan ditekuk gitu mukanya" lanjutnya
Jason beralih menatap Listia sedikit mengerutkan keningnya "Kenapa"
"Nanti banyak yang suka" Listia
Deg..deg
"Kamu ya sekarang pinter nggombal sini nggak" Jason menggelitiki perempuan ini hingga tawanya pecah seketika keduanya memang selalu seperti ini semoga selalu.
"Hahaha udah udah Jas geli"
"Makanya jangan godain terus" Jason memanyunkan bibirnya
"Bodoamat aku suka wlee" balas Listia sambil menyulurkan lidahnya seperti anak kecil
'Stop jangan kayak gini Lis kamu lucu benget'
Batin Jason sambil menggigit bibir bawahnya.Listia melihat itu seketika menghentikan aksinya menjaili Jason.'Lihat balesan aku ni'
Jason mendekatkan badannya kearah Listia,ia semakin mempersempit jarak hingga nafas mereka dapat dirasakan satu sama lain.
"K-kamu mau ngapain Jason" Listia
Tak ada jawaban Jason semakin mendekatkan wajahnya hingga hidungnya bertemu dengan hidung mancung Listia
Tak tunggu lama Listia menutup matanya dan menahan nafasnya,pikirannya sangat kacau apa yang akan dilakukan laki laki ini.
"Jangan pernah goda aku lagi dengan sifat menggemaskanmu sebelum aku lepas kendali sayang" itulah kata yang keluar dari mulut Jason setelah hidungnya bertemu dengan pimilik hidung mancung didepannya ini.
Nafas Listia sangat tidak beraturan ia masih memejamkan matanya,jika ia membuka mata pasti matanya akan bertemu dengan mata laki laki ini.
"B-bisakah kamu menjauh dariku sedikit saja" gugup Listia
Senyum Jason terukir disana ia senang menggoda gadis kecilnya ini "Kenapa?Kamu nyamankan dengan posisi seperti ini"
Tangan Jason mergerak membelai rambut Listia yang berada disamping telinganya hingga mendekap wajahnya agar tidak menunduk lagi perlahan Jason memiringkan kepalanya mencari posisi nyaman untuk melihat jelas wajah gadis ini.
Listia tak memberontak,dia masih diposisi awal diam hanya mengikuti gerak laki laki ini entahlah meskipun ia tak kenal mengapa hatinya sangat nyaman didekat Jason,itu masih pertanda.
Jason memajukan dekapan tangannya agar lebih dekat lagi perasaan tenang dan nyaman kini menyelimuti hati Jason ia menutup matanya seperti Listia mendekatkan dua benda yang berada didepan matanya,sedikit lebih dekat dan
Brukkkkkkk
Beberapa buku terjatuh kelantai tepat didepan Jason dan Listia.
'ck siapa sih ganggu aja'
"Hehe sorry gue ganggu ya?
Pemilik buku itu adalah,Rangga ia datang dengan cengirnya tanpa perasaan bersalah,Jason menyorotkan pandangannya dengan tatapan mengerikan pada sahabatnya ini sedangkan Listia ia membenarkan posisi duduknya lalu menetralkan pernafasannya.
"Ampun Jas gue nggak tau beneran suwer" Rangga
"Gapapa Rangga,ada apa?" Listia
Rangga membereskan buku yang ia jatuhkan tadi lalu meletakkannya didepan meja Listia "Kemarin lo titip buku sama gue kan di gramed nah ini udah gue beliin"
"Makasih rangga,berapa harganya?" Listia
Rangga dengan cepat menggelengkan kepalanya "Nggak usah Lis udah dibayarin sama Jason" katanya sambil menunjuk Jason
"Ups" lanjutnya dengan menutup mulut rapat rapat
Kini Jason tak hanya menatap matanya yang menyeramkan itu tapi jika membulatkan matanya sempurna
"Em Lis gue ke kelas dulu ya dosen udah masuk kayaknya daaa" Rangga pergi meninggalkan perpus dengan lari sekencang kencangnya tanpa melihat kearah Jason
Kini Jason yang sedikit takut jika Listia marah dengannya karena ia pernah bilang jangan pernah ikut campur masalah pribadinya "Benar Jason yang belikan?"
"I-iya by soalnya em"
Senyum Listia terukir indah diwajahnya "Gapapa makasih ya Jason udah beliin buat Listia,tapi besok daripada main belakang lebih baik kita berdua yang beli bareng"
Suara lembut itu membuat Jason mendonggakkan kepalanya ternyata gadis kecilnya ini tetap sama tak pernah marah dengannya "Okee bubu kapan kita mau beli bareng?"
"Besok ya kalau Listia ada butuh buku baru,sekalian mau beli koleksi novel"
"Laksanakan ibu negara"
Hai,apa kabar?Semoga sehat selalu.
Aku mau ngucapin terimakasih untuk kalian yang selalu baca cetita ini,terimakasih untuk suport kalian sebenarnya aku nggak akan lanjutin cetita ini lagi tapi kemarin banyak dari kalian yang minta untuk lanjut.
Niatku mau lanjutin part ini sampai selesai tapi,boleh aku tanya sama kalian?
Kalian suka nggak si sama cerita aku,mungkin kata atau bahasa yang aku gunain banyak yang salah ataupun kurang tepat dalam ejaan,penempatan huruf fokal dan bahasa yang kurang bisa dipahami kalian.
Aku nulis cetita ini dari awal sampai saat ini sebenarnya bukan untuk dapat banyak bintang dari kalian,tapi aku juga berterimakasih sama kalian yang ringan tangan memberikan bintang untuk cerita ini.
Dan untuk kalian pembaca rahasia,terimakasih kalian sempetin baca cerita ini.Meskipun kalian belum juga memberikan bintang tapi kalian selalu membacanya itu suatu hal yang mungkin membahagian untuk aku.
Setidaknya ada yang membaca karangan aku ini,terimakasih❤️
Biasanya aku up sehari bisa dua kali,tapi untuk kedepannya mungkin aku jarang up lagi.
Aku juga mau ngucapin makasih untuk kalian yang selalu ninggalin komen disetiap partnya,maaf aku nggak bisa balas satu satu tapi percayalah aku baca komen kalian itu yang buat aku semangat buat nulis cerita lagi kadang hal sekecil itu juga yang balikin mood aku,makasih❤️
Sekian dulu ya,aku nggak tau siapa kalian tapi semoga Tuhan selalu melindungi kalian dimanapun dan kapanpun itu.
See you next part❤️❤️❤️
Lhstngrm.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jason William Winata
Fiksi Remaja"Kamu kenapa?Aku nggak mau liat kamu nangis,air mata yg boleh keluar dari kamu hanya kebahagiaan" Jason Wiliam Winata 🦋🦋🦋 "Aku mohon jangan ambil dia sekarang,ambillah aku sehari sebelum kau ambil dia...