Pertemuan singkat

693 94 9
                                    

Pagi hari kini tiba,cahaya mentari pagi yang mulai menyapu luas tahan,Listia bangun lebih pagi dari hari hari biasanya entah apa yang dipikiran gadis itu

"Pagi tantee"sapanya pada mama Ana

"Pagi nduk,ini masih pagi banget loh kok udah bangun?" mama Ana

"Hehe nggak tau tante tiba tiba bangun aja,mau bantuin tante buat sarapan boleh?"Listia

"Wahh boleh dong tentu tapi kebetulan sayur dikulkas habis tanti tante keluar bentar nunggu tukang sayur ya"mama Ana

"Biar Listia aja yang beli tante sekalian jalan pagi nggak jauh kan dari gang perumahan tante?" Listia

"Enggak cuma di gang depan kok,kamu yakin mau beli sendiri?"mama Ana

"Iya tante nggakpapa biar listia aja" Listia

"Oke kalo gitu,Helena belum bangun ya?"mama Ana

"Belum tante cici kayanya capek sampe tidurnya pules banget" Listia

"Yahh kamu mah nggak tau aja emang dasarnya kebo cici tu"mama Ana

"Hahaha"tawa mereka pecah bersamaan didapur

Kini listia keluar dari halaman rumah,menyapu seluruh pandangan dirasakannya embun pagi yang sejuk

"Okee nyari kang sayur dulu deh" Listia

Ia berjalan sampai melihat tukang sayur diujung gang

"Pagi buk ibuk"sapa Listia pada kerumunan ibu ibu yang sedang memilah sayuran

"Pagi nduk,kamu baru ya disini kok saya baru lihat?"sapanya balik

"Iya bu baru kemarin saya disini" Listia

'cantik ya anaknya tinggi juga'

"Mas beli daging ayamnya satu kilo ya,tapi paha atas semua aja" Listia

"Iya mbak sebentar ya saya siapkan" kang sayur

"Ini uangnya ya mas makasih" Listia

"Mari bu,listia duluan ya" Listia

"Iya mbak hati hati ya"

Listia berjalan kembali kerumah ia sedikit memperlambat jalannya karena ingin merasakan tenangnya suasana pagi

Saat Listia asik dengan jalannya ia dipanggil oleh pria seumurannya dari kejauhan namun listia mengabaikannya pria itu mendekatinya dari belakang

"Listia?" Davin

"Iya sia"kata kata itu terpotong saat listia membalikkan badannya melihat jelas laki laki didepannya ini,ia menatap seperti tatapan rindu namun terkalahkan oleh kekecewaan yang besar serta penyesalan yang tinggi

"Lo?" Listia meneruskan percakapannya,matanya kini mulai berkaca kaca,bagaimana tidak bertemu dengan pacar yang terakhir kali ia temui satu tahun lalu hingga hubungan mereka berakhir tanpa kata putus namun listia telah melupakannya karena kepergian Davin tanpa alasan yang jelas bahkan tanpa mengabarinya satu tahun ini

"Kok nangis hey kenapa?kamu ngapain disini?Kok bisa sampai sini?" Davin

"Bukan urusan lo!Gue mau balik permisi"Listia melangkah meninggalkan davin namun langkahnya terhenti saat pergelangan tanganya digenggam oleh davin

"Lis,aku mau ngomong dengerin dulu pen"belum selesai mengatakan apa apa listia memotong ucapannya

"Apaan sih?Lepasin"listia menepis keras tangannya berlari meninggalkan laki laki yang menurutnya pengecut itu

"Dasar brengsek!"lanjutnya

'Aku kangen kamu lis'monolog Davin melihat gadis yang ia rindukan satu tahun itu pergi meninggalkannya

Jason William WinataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang