|| day 1 ||

1.6K 309 13
                                    

Hai semua! Maaf untuk keterlambatan update :( Kalo kalian rada lupa sama ceritanya bisa dibaca ulang, ya! Btw judulnya mulai sekarang pake day 1, dst. ya karena Futakuchi sama (Name) udah mulai pacaran wkwk. Happy reading <3

"(Name)! Bangun!" Teriak Ibuku.

Aku membelakangi ibu. "Nggghhh. Nanti saja, bu aku masih mengantuk."

"Kau sudah ditunggu pacarmu di bawah, tau!" ujar Ibu.

Aku sontak membuka mataku lebar-lebar. "Hah? Pacar?"

Ibu mengangguk. "Iya. Kenapa kau tidak bilang ibumu kalau kau punya pacar?"

"Hah? Aku tidak punya pacar, bu! Mungkin dia hanya mengaku-ngaku," ucapku. Halah pikun si (name) ini.

"Itu sangat tidak mungkin. Lagian, dia tampan sekali, sudah pasti dia itu tipe lelaki idamanmu. Iya, kan?" tanya ibu sambil tersenyum lebar.

Aku mengerutkan dahiku. "Tampan? Siapa namanya?"

"Fu-Futa.. Futakuchi siapa, ya?"

Aku berdecak. "Sialan, si Futakuchi itu sedang apa, sih?!"

"(Name), tidak boleh kasar!" tegur Ibu. Namun, aku abaikan. Buset, akhlakmu kemana, (name)?

Aku langsung berlari keluar kamar dan menuju ruang tamu.

"Oi, apa yang kau lakukan di rumahku?!" tanyaku ketika aku melihat sosok Futakuchi Kenji sedang duduk santai sambil meminum segelas teh. Sudah pasti itu teh buatan ibu.

Futakuchi meletakkan tehnya. "Menunggumu, apa lagi?"

"Hah? Untuk apa kau menungguku?" tanyaku kesal.

"Untuk berangkat bersama, bodoh. Kau lupa mulai hari ini kita pacaran?" tanyanya.

Aku berdecak. "Tapi, untuk apa datang sepagi ini? Kau juga apa-apaan sok akrab dengan ibuku?"

Ibu keluar dari kamar. "(Name), sudah ibu bilang tidak boleh kasar!"

Ibu beralih menatap Futakuchi. "Maafkan (Name) ya, Futakuchi-kun. Apa mungkin kalian sedang bertengkar?"

Futakuchi tersenyum tipis lalu menganggukan kepalanya. "Iya, kemarin aku pergi bersama perempuan lain dan dia masih marah sampai sekarang, bibi."

Aku melotot kesal. "Hah? Apa-apaan itu? Kau jangan berani membohongi ibu, ya!"

"Lihatlah itu, bibi dia malu mengakuinya," ujarnya santai.

Aku berdecak sebal dan langsung berlari menuju kamar mandi. Sialan. Dia cuma menghancurkan mood pagiku saja. Ya Tuhan, ini baru hari pertama. Bagaimana nanti seterusnya?

***

Yah.. Pada akhirnya aku berangkat ke sekolah bersama Futakuchi Kenji akibat suruhan ibu. Ingat, kalau bukan ibu yang menyuruhku aku tidak akan mau!

"Hey, Futakuchi sialan besok jangan berani-berani datang ke rumahku lagi!" ujarku kesal.

"Panggil aku Kenji."

Badboy | | Futakuchi Kenji X ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang