Ini adalah hari kedua dimana aku jadi babunya si Futakuchi.
Aku sempat berpikir untuk tidak masuk sekolah hari ini. Kenapa? YA KARENA, MALAS BERTEMU SI FUTAKUCHI ITU. Di hari pertama kemarin, uang saku-ku selama satu minggu ludes hanya untuk membayar makanannya. Yang benar saja, berapa ukuran perutnya jika membeli makanan sebanyak itu?
Dikarenakan uang saku selama semingguku habis untuk si Futakuchi, akhirnya aku memutuskan untuk membawa bekal sendiri dari rumah.
Sekarang sudah jam istirahat, saatnya aku memakan bekalku. Jujur saja, aku tidak bisa memasak. Jadi, bekal berisi tamagoyaki (telur gulung khas Jepang) ini yang memasak adalah ibuku.
Baru saja aku ingin memasukkan tamagoyaki ke mulutku, Nametsu-san-anak kelas sebelah yang merupakan manager club voli-mengejutkanku.
"(Surname)-san!" panggilnya sambil menepuk keras bahuku.
"Hwaaa!"
"E-eh sumimasen, (surname)-san."
Aku mengangguk. "A-ah, iya tidak apa, kok. Ada perlu apa denganku, Nametsu-san?"
"Jangan terlalu formal. Panggil saja aku Mai," ujarnya. Lalu, mencari tempat duduk di dekatku.
"A-ah. Baiklah, ada perlu apa, Mai-san?" Bukan Mai pacarnya Sakuta ya, jangan salah server!
"Etto.. apa kau mau menggantikanku sebagai manager klub voli hari ini?"
Uhuk Uhuk !
Mai-san menyodorkan air, aku meminumnya sejenak. "Hah? Kau bercanda kan, Mai-san?"
Mai-san menggeleng. "Tidak, (surname)-san aku serius soal itu."
"T-tapi kenapa harus aku?" tanyaku.
"Nilai olahragamu paling bagus di angkatan ini," ujarnya.
Iya itu memang fakta, sih. Di angkatan ini nilai olahragaku yang paling tinggi. Tapi, itu tes tertulis! Kalau yang ini, kan jadi manager klub voli beneran. Pekerjaanku di rumah hanya rebahan sambil menonton anime, mana bisa aku olahraga betulan?
"Y-ya itu kan tes tertulis, Mai-san," ujarku.
"Tidak apa-apa kok, (surname)-san. Lagian, kau cuma jadi manager, bukan pemain volinya," balasnya.
Eh? Benar juga, ya?
"Hmmm.. Baiklah, akan kucoba."
Mai-san berbinar. "Wah, terimakasih banyak (surname)-san! Kau memang pahlawanku."
"Panggil (name) saja, Mai-san. Ohiya, ngomong-ngomong apa yang membuatmu tidak bisa menjadi manager hari ini?" tanyaku kemudian.
"A-ah baiklah, (name)-san. Etto... Siang nanti keluargaku ada acara mendadak di luar kota. Mau tak mau aku harus ikut," jelasnya.
"Souka.. Berhati-hatilah dalam perjalananmu," ujarku.
"Arigatou, (name)-san."
Mai-san berdiri dari tempat duduknya. "Baiklah, (name)-san aku akan kembali ke kelasku. Setelah sekolah selesai kau temui Kapten Futakuchi, ya!"
"Ha'i, Mai-san." Setelah itu, Mai-san keluar dari kelasku.
Tapi, tunggu...
Kapten Futakuchi...
Kapten Futakuchi...
ASTAGA BAGAIMANA BISA AKU LUPA KALAU DIA KAPTEN KLUB VOLI?!
(Name) kau bodoh sekali, sih! Bagaimana nasibmu nanti? Mana sudah terlanjur ku iya-kan permintaan Mai-san, astaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy | | Futakuchi Kenji X Readers
Fiksi Penggemar[ COMPLETED | BELUM DIREVISI ] Kapten voli, populer, tampan, siapa lagi kalau bukan Futakuchi Kenji. Kalau kamu tidak mengenalnya, kamu patut di pertanyakan. Bagi para murid di SMA Datteko, dia adalah definisi dari sempurna. Kecuali, (Name). Bagi (...