"(Name)!" teriak seorang gadis, dia sahabatku, sih. Tepatnya, satu-satunya sahabatku di kelas ini.
Panggil saja Kay. Author wajib dapat jatah masuk ya, mohon maaf. Dia orang yang berisik sebenarnya tapi, cukup menyenangkan juga. Woi yang 'berisik' hoax kok, guys.
"Ada apa, Kay?" tanyaku.
"Kemarin kau memukul Futakuchi-san?" Sekedar informasi, kemarin dia tidak masuk sekolah. Tapi, aku heran, sih bagaimana dia bisa tahu hal itu?
"Iya," jawabku santai.
Kay melotot heran, "HAH? BISA-BISANYA KAU SANTAI BEGITU."
Dahiku berkerut, "Memangnya kenapa, sih?"
Kay mengambil kursi kosong, lalu duduk di depanku. "Begini ya, (name). Pasti kau tahu, kan kalau si Futakuchi-san itu populer?"
Aku mengangguk saja. Ya.. itu memang benar, sih.
Kay memegang pundakku. "Semua yang berhubungan dengan orang populer pasti jadi viral, (name)!"
"Ya lalu apa hubungannya denganku?"
Kay berdecak, "KAU ITU SUDAH JADI TOPIK SEANTERO SEKOLAH INI, TAHU?!"
"Tidak mungkin," ujarku tak percaya.
"Aku tidak bohong, tahu. Makannya aku bertanya padamu itu benar atau tidak. Lagian, kau itu kenapa, sih pakai acara memukul Futakuchi-san segala? Cari mati?" ujar Kay kesal sendiri.
Aneh, aku yang memukul dia yang kesal.
"Dia pantas dapat pukulan dariku, Kay. Woah, setelah memukulnya aku merasa seperti Saitama saja," ujarku sambil membayangkan tokoh botak overpower itu.
Kay memandangku kesal, "Kau ini! Kata orang-orang, cari masalah sama Futakuchi-san, sama saja cari mati, (name). Aku hanya khawatir padamu, makannya aku memberitahu. Huhh.. harusnya kemarin aku masuk sekolah saja."
"Salahmu sendiri tidak masuk sekolah. Ngomong-ngomong, apa maksud 'mencari mati' itu?"
"Dulu ada seseorang yang memukul Futakuchi-san sepertimu. Bedanya dia laki-laki, sih. Ah iya, selain itu ia melakukannya di tempat sepi. Seminggu kemudian, entah bagaimana si laki-laki itu di-skors karena, ia ketahuan memukul Futakuchi-san,"
Kay mengambil air lalu meminumnya sejenak.
"Nah, si laki-laki ini tidak terima dan melabrak Futakuchi-san bersama genk-nya. Tidak ada yang tahu kelanjutannya saat melawan Futakuchi-san, sih. Tapi, kemudian... si laki-laki ini ketakutan dan memutuskan pindah sekolah."
"Apa alasan laki-laki itu memukul Futakuchi-san?" tanyaku.
Kay mengangkat kedua bahunya. "Aku juga kurang tahu, sih. Tapi, dari rumor yang kudengar hubungannya dengan pacarnya berakhir karena, si perempuan malah menyukai Futakuchi-san."
Aku menganggukan kepalaku. "Hhh.. bagiku baik laki-laki itu maupun Futakuchi-san sama-sama bodohnya, sih."
Kay menghela napas berat, "Hei, baka (name)! Aku tidak menyuruhmu mengkritik bagian itu. Aku menyuruhmu berhati-hati, tidak ada yang tau apa yang akan dilakukan Futakuchi-san setelah ini padamu."
"Tenang saja, mungkin aku cuma dapat skorsing," ujarku.
"Kulihat kau malah bahagia, ya kalau terkena skorsing. Pasti kau akan marathon puluhan episode anime dan manga," ujar Kay sambil geleng-geleng kepala.
"Tentu saja!"
"Oh, ngomong-ngomong si Airi-chan bagaimana? Kudengar juga kemarin kau memukul Futakuchi-san karena, Airi-chan ditolak," tanya Kay kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy | | Futakuchi Kenji X Readers
Фанфик[ COMPLETED | BELUM DIREVISI ] Kapten voli, populer, tampan, siapa lagi kalau bukan Futakuchi Kenji. Kalau kamu tidak mengenalnya, kamu patut di pertanyakan. Bagi para murid di SMA Datteko, dia adalah definisi dari sempurna. Kecuali, (Name). Bagi (...