Sialan! Si kurang ajar itu membuatku kehabisan waktu belajar untuk ujian. Tadi ketika pembicaraan kami sudah selesai, aku ingin segera beranjak kembali ke kelas. Tapi si Futakuchi itu malah menyuruhku pergi ke Kantin untuk membelikannya makanan. Katanya, "hari ini kau masih menjadi babuku," menyebalkan.
Sekarang aku sedang berlari menuju kelasku. Masih ada waktu 5 menit sebelum ujian dimulai, kuharap aku tepat waktu.
"Tunggu, (surname)!" Mendadak aku dicegat oleh Daiki, anak laki-laki kelasku yang paling menyebalkan. Tapi Futakuchi masih lebih menyebalkan, sih.
"Ada apa, sih? Aku belum belajar untuk ujian, Daiki. Minggir lah aku buru-buru!" ujarku.
"Kau dicari Airi-chan," ucapnya.
Aku menaikkan alisku. "Airi-chan? Kenapa?"
Daiki menaikkan bahunya. "Mana ku tahu. Pokoknya ia menunggu di depan kelas, sana pergi! aku mau ke toilet."
"Terserah kau saja lah," balasku lalu membiarkannya melakukan urusan di toilet.
Aku-pun segera pergi ke kelas dan menghampiri Airi-chan.
Saat aku melihat Airi-chan di depan koridor kelas, aku langsung melambaikan tanganku padanya. "Airi-chan ada ap-"
"(Name) senpai ternyata kau orangnya seperti itu ya," ucapnya memotongku.
Aku menaikkan alis heran. "E-eh? Apa yang kau maksud Airi-chan?"
"Tidak usah pura-pura tidak tahu!" ujarnya sarkas.
"H-hah? Tapi sungguh aku tidak tahu apa yang kau maksud," balasku jujur.
Airi-chan berdecak, aku sempat terkejut. "Kau jadian dengan Futakuchi senpai, kan? Pantas saja kau tidak mendukungku saat aku menyukainya."
Aku melotot kaget. Sejauh mana berita sialan ini tersebar?
"Airi-chan ini tidak seperti yang kau bayangkan!" ucapku.
"Tidak usah mengelak lagi, senpai. Semua orang di sekolah ini juga sudah tahu kalau kalian pacaran!"
Kusso. Masalah apalagi yang akan kutemui nanti kalau satu sekolah tahu?
"Airi-chan, aku belum menjelaskan sepenuhnya."
"Tidak perlu." Airi-chan membalikkan badannya dan melangkah pergi.
"Tunggu!" Aku mencoba berteriak memanggilnya kembali. Tapi percuma, dia pasti sangat marah.
Aku mengacak rambutku asal. Sialan! Bagaimana bisa hal konyol itu menyebar dan membuat masalah seperti ini? Si Futakuchi itu... Pokoknya dia harus membayar semua ini!
"Ehm."
"K-Kay?"
Kay menarik napas jengah. "Pokoknya kau berhutang penjelasan padaku setelah ujian. Sekarang fokuslah dan dapatkan nilai terbaik!"
Aku mengangguk lalu, bergerak masuk ke kelas untuk mengikuti ujian.
***
"Jadi kau taruhan dengan Futakuchi-san?" Aku mengangguk.
Kay menepuk jidatnya. "Kenapa kau menerimanya? Airi-chan jadi salah sangka begitu, tuh."
Aku berdecak. "Habis bagaimana lagi, berita itu sudah mulai tersebar dan dia juga terus menggangguku."
Kay memakan keripik kentangnya. "Mwemangnya kau yakwin akwan menwng?"
"Heh, telat dulu keripikmu!" ujarku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy | | Futakuchi Kenji X Readers
Fanfic[ COMPLETED | BELUM DIREVISI ] Kapten voli, populer, tampan, siapa lagi kalau bukan Futakuchi Kenji. Kalau kamu tidak mengenalnya, kamu patut di pertanyakan. Bagi para murid di SMA Datteko, dia adalah definisi dari sempurna. Kecuali, (Name). Bagi (...