Chapter 19

1.8K 261 52
                                    

🍁Perfect Father's🍁

.

.

.

Happy reading guys and sorry for typo

.

.

.

Rematan tangan itu terhenti di udara bersama rasa sesak yang tiba-tiba mendera dada, pilu suara tangis menguar bagai senjata tajam yang siap mengoyak hati seorang Ayah tanpa bisa mengelak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rematan tangan itu terhenti di udara bersama rasa sesak yang tiba-tiba mendera dada, pilu suara tangis menguar bagai senjata tajam yang siap mengoyak hati seorang Ayah tanpa bisa mengelak. Pedih sekali mendengar lirihan sang buah hati juga isak tangis yang dia coba tahan.

Taehyung menurunkan rematan tangan yang semula hampir menyentuh knop pintu kamar Sunghoon, laki-laki itu hanya bisa diam sembari mendengarkan lirihan pemilik kamar. Akhirnya Taehyung bisa mendengar keluh kesah si tengah yang selama ini selalu saja bocah itu tutup-tutupi dari dirinya.

Ayah muda itu menyadarkan punggung tangguh nya pada dinding tepat di samping pintu kamar si Tengah, berniat mendengarkan lebih jauh aduan nya. Selama lima belas menit Taehyung benar-benar mendengarkan nya dalam diam tanpa niatan mengganggu atau masuk ke dalam kamar itu.

"Keluarkan nak, lampiaskan semua nya sayang jangan kau pendam sendirian Hoon-ie. Sebab Appa tau itu menyakitkan." batin nya.

Taehyung perlahan mulai membuka pintu kamar Sunghoon saat dirasa tak ada lagi suara serta isakan yang terdengar. Sungguh hati Taehyung mendadak hancur ketika mendapati sang anak tertidur dengan air mata yang masih menggenang juga tubuh gemetar sisa isakan nya, Taehyung yakin bahwa Sunghoon jatuh tertidur setelah lelah menangis.

Laki-laki itu berjalan mendekati ranjang kemudian duduk di sisi kanan sang Anak. Lengan kekar nya tergerak guna menyingkap surai bocah itu yang menutupi kedua mata.

"Appa menyayangi mu nak, jadi jangan terluka sebab itu benar-benar menyakiti hati Appa." Taehyung mengusap lembut sisa air mata yang menetes di pipi putih itu.

"Tidur yang nyenyak jagoan, Saranghae."

Chu~

Taehyung melangkah keluar setelah sempat mencium kening si tengah dan membenarkan letak selimut nya yang sedikit tersingkap.

....

"Kau sudah membereskan nya? Bagus. Buat kejadian itu seolah-olah murni kecelakaan dan satu lagi kau harus ingat untuk menjatuhkan lampu besar itu tepat ketika peserta bernama Kim Sunghoon akan Tampil di perlombaan."

Jaeyoon mendadak terdiam dengan degup jantung yang berpacu dua kali lipat, tangan nya seketika bergetar bersamaan kekuatan kaki yang kian melemas. Niat hati ingin pergi menuju ruang kerja paman Taehyung guna menemui sang Ayah yang memang berada di sana tengah membicarakan suatu masalah yang dia sendiri tidak tahu.

Perfect Father's [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang