Chapter 25

1.4K 229 90
                                    

🍁Perfect Father's🍁

.

.

.

Happy reading guys and sorry for typo

.

.

.

Juni, Enam belas tahun lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Juni, Enam belas tahun lalu.

Kedua tangan lentik milik seorang wanita muda terlihat saling meremas gelisah sebuah benda yang ia pegang. Kepala nya menunduk berusaha menghindari tatapan mata pemuda bersurai hitam dengan gigi lucu layaknya kelinci. Tak ada binar hangat dari pacaran iris bambi milik pemuda itu yang ada hanyalah tatapan mengintimidasi.

"Aku hamil, sudah memasuki minggu ke-empat."

Helaan napas yang berasal dari pemuda di hadapan seakan memperjelas semua argumen negatif yang sempat ia rangkai di dalam kepala. Pemuda itu pasti tidak ingin bertanggung jawab sekarang.

"Gugurkan janin itu Seora-ya."

Wanita yang di ketahui bernama Seora lantas menegakkan kepala nya, menatap kecewa pada manik sang kekasih yang amat sangat dia cintai. "Kau sungguh brengsek Kim! Dengan mudah nya kau berkata seperti itu?"

"Lantas kau ingin bagaimana? Ingin kita menikah, eoh? Ingat Seora, usia kita baru saja menginjak 19 tahun. Kau ingin hidup kita hancur begitu saja?"

Pemuda itu menyentuh kedua bahu Seora, "Kau memiliki cita-cita kan? Aku pun begitu Seora, aku memiliki tujuan yang ingin aku capai dalam hidup ku. Perjalanan hidup kita masih panjang, dan aku tidak ingin kita hancur dengan mempertahankan bayi ini. Aku janji akan menikahi mu ketika usia kita telah matang dan memiliki kehidupan yang jelas di masa depan. Jadi gugurkan janin itu untuk saat ini kemudian mari lanjutkan hidup kita seolah-olah hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya."



Plakkk



Tepat setelah pemuda itu menyelesaikan perkataan nya tamparan keras di pipi langsung dia dapatkan. Seora kecewa, semudah itu dia berkata untuk menggugurkan bayi mereka. Di mana hati pemuda ini sebenarnya? Bagaimana dia bisa berniat melenyapkan bayi yang bahkan belum terlahir ke-dunia, terlebih bayi ini adalah darah daging nya sendiri?

"Kau bukan kekasih ku, kau bukan Jungkook-ie ku lagi. Kau berubah! Kau sungguh brengsek sekarang!"

Jungkook mengusap pipi kanan nya yang kini terasa sedikit panas, desahan kesal dia keluarkan dengan rahang yang perlahan berubah mengeras. "Jika kau ingin, kau bisa mempertahankan nya dan Aku tidak perduli dengan hal itu. Tapi aku mohon pada mu untuk pergi dari hidup ku mulai detik ini."

Perfect Father's [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang