BAB 9

2.5K 189 3
                                    

Jeno langsung menatap kearahnya sebelum kata-katanya menembus kabut tebal perasaan cemburu yang menerkamnya. Seketika itu juga dia bergerak kearahnya.

Dia melangkah memutari meja dan pada detik berikutnya sudah berada dihadapannya. Mengulurkan tangannya dan meraih Haechan lalu mendorong punggungnya kebelakang. Dia menahannya dengan satu tangan sementara yang lain meraih keatas dan mencengkeram rambutnya lalu menarik wajahnya ke arahnya.

Matanya seakan mabuk penuh gairah saat ia mengaitkan mulutnya ke mulut Haechan. Ciuman yang kasar, posesif, tanpa kompromi. Jeno menahan tubuh Haechan sambil mulutnya melahap mulut Haechan.

Haechan semakin menempelkan tubuhnya ke cengkeraman Jeno saat sensasi melanda dirinya. Perasaan ganda menyelimuti dirinya. Perasaan bahagia membanjirinya, karena dia sepenuhnya mengenali hasrat Jeno. Dan dia merasa sakit, karena dia tahu dia tak akan berhasil mempertahankannya. Jeno mengganggunya dan tidak ada pria lain sebelum dia yang melakukannya, dan Haechan berpikir dia tidak memiliki apapun yang dibutuhkan untuk menjerat seorang pria se intens Lee Jeno. Tapi itu tidak akan menghentikannya untuk menikmati pengalaman ini. Momen ini adalah sekali dalam seumur hidup, untuk merasakan gairah seperti ini. Dan dia sudah cukup dewasa, dan pria seutuhnya, untuk mewujudkan hal ini.

Jeno mengalami cengkeraman gairahnya yang paling intens yang pernah dia alami. Tubuhnya seakan berpikir untuk dirinya sendiri. Dia hampir tidak menyadari kalau ia tidak punya kendali. Dia hanya tak ingin melukai hati Haechan. Dia hanya ingin melihatnya telanjang, sekarang. Tapi ia tidak ingin melukai hatinya. Kata-kata itu seperti mantra di dalam benaknya.

Dia melepaskan tangan Haechan dan menarik bajunya keatas dan mendorongnya keatas kepalanya lalu melepaskannya. Hal ini dilakukan dengan sangat cepat. Tidak bisa dilakukan dengan pelan-pelan. Tapi dia ingin menyentuh seluruh tubuh Haechan. Melihat semua tubuhnya. Dia menjangkau diantara tubuhnya dan Haechan. Jeno mengerang dan menundukkan kepalanya lalu menarik puting merah muda yang sudah keras ke dalam mulutnya.

*****

Haechan dibanjiri oleh hasrat yang begitu cepat, dia merasa seperti akan tenggelam. Mulut Jeno bergerak menghisap nipplenya, membuatnya basah diantara kakinya. Cairan panas tumpah diantara pangkal pahanya dan Haechan mendorong tubuhnya kearah dia. Dia memegang kepala Jeno di dadanya.

*****

Hal ini tidak cukup bagi Jeno dan ia mengangkat tubuh Haechan ke dalam pelukannya dan membawanya ke kamar tidur. Dia membaringkannya di tempat tidur dan menarik kemejanya ke atas kepalanya. Dia menarik napasnya saat menatap Haechan terbaring di sana, kakinya tergeletak terpisah dan kepalanya bersandar pada sikunya, dadanya terengah-engah.

Ya Tuhan, Jeno nyaris ejakulasi di dalam celananya.

Dia berdiri di kaki ranjang dan mengulurkan tangannya lalu meraih kaki Haechan. Dia menarik kearahnya dan memegang celana pendek Haechan lalu menariknya keluar, kemudian menyeret celana dalamnya ke bawah pada saat yang sama.

*****

Tiba-tiba gerakan ini membuat Haechan cemas dan dia segera menggerakkan tubuhnya kembali ke atas, menjauh dari Jeno. Dadanya terengah-engah dari gerakannya yang tiba-tiba dan juga karena gairahnya. Dia berbaring di sana, telanjang,  sambil menatap Jeno.

Jeno mengambil kesempatan itu untuk melepaskan seluruh pakaiannya. Dia terus menatap ke arah Haechan, tatapannya berpindah dari rambut pirangnya yang begitu menakjubkan, lalu turun kebagian tubuh mungilnya yang sempurna, kuku kakinya dicat. Ereksinya semakin mengeras dan membesar hingga terasa sakit.

Haechan memejamkan matanya saat melihat dia telanjang dengan sempurna. Seluruh tubuh Jeno berukuran besar.

Jeno menempatkan salah satu lututnya di tempat tidur dan mulai melakukan sesuatu pada Haechan.

✓ Bedded By the boss | nohyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang