13. Berjuang & Menyerah

1.7K 289 19
                                    

Happy Reading

Vote komen skuy

.
.
.

[Yourname] menelepon Sarada melalui telepon yang ada dirumah Mitsuki, pemuda itu baru saja memasangnya karena dirasa cukup penting.

"Sarada-san jadi ke rumah? Mitsuki menyuruhku untuk membawa Sarada-san ke rumah agar menemaniku,"

"......"

"Ah oke baiklah"

Ternyata gadis itu akan pulang dan bermalam dirumah Mitsuki setelah menyelesaikan pekerjaannya, hal itu membuat [Yourname] bernafas lega karena jujur saja gadis itu agak merasa takut tinggal di rumah sendirian semenjak petinggi desa mencurigainya, apalagi sekarang Mitsuki tidak ada karena dipanggil untuk misi setelah seminggu penuh mendapat libur sekaligus mengobati lukanya.

Kembali ke topik Sarada, dia jadi teringat dengan hubungan Sarada dengan Boruto yang sampai saat ini tidak ada kemajuan ataupun kemunduran, gadis uchiha itu memutuskan untuk hanya diam dan melihat. Apalagi Boruto akhir-akhir ini mulai sibuk membicarakan sesuatu dengan Hokage kedelapan dan terkadang dia tidak berada di desa.

"Astaga!" Pekik [Yourname] terkejut setelah dia mendengar bel yang berbunyi. Dia tadi sedang melamun.

Melihat jam yang menunjukkan angka enam sore membuat [Yourname] heran karena dia baru saja menelepon Sarada, tidak mungkin jika perempuan itu tiba-tiba datang begitu cepat.

Karena tidak mau membuang waktu dan menerka-nerka akhirnya [Yourname] memutuskan untuk pergi keluar, apalagi ditambah belnya terus berbunyi.

Ketika membuka pintu yang dia hadapi adalah seorang pria dengan wajah pucat dan mata emas seperti Orochimaru, bedanya dia memiliki rambut pendek warna perak.

"Selamat malam [Yourname]-san."

[Yourname] mengerjap. "Maaf kau siapa?" Bukannya menjawab pria itu hanya tersenyum.

"Bisakah kita bicara di dalam?" Tanya pria itu.

"T-tapi mit--tuan rumahnya tidak ada," jawab [Yourname] menolak secara halus.

"Hanya sebentar saja," nada dia terdengar tenang dan masih tetap tersenyum, ingin sekali menolak tapi tidak bisa, akhirnya [Yourname] memutuskan untuk membawanya masuk ke dalam.

Keputusannya untuk membiarkan pria itu masuk membuat sebuah perubahan yang besar.

•••••••••

Sudah dua hari Mitsuki melaksanakan misinya dan hari ini sudah memasuki hari ketiga, dia belum menerima perintah lagi setelah mengawasi perbatasan dan menangkap orang-orang yang mencurigakan. Sekarang dia hanya melihat-lihat pasar yang ada di desa ini.

"Mitsuki-kun?"

Mitsuki mendengar ada yang memanggilnya, dia melihat seorang gadis menghampirinya dengan senyuman kecil.

"Aku tidak menyangka kita akan bertemu," ucapnya. Mitsuki masih menatap gadis berambut kuning pucat dan bermata ungu itu, dia sama sekali tidak ingat siapa gadis ini.

I choose youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang