Gambar di media by deviantart maxiuchiha22.
Karena authornya sedang gabut, akhirnya updatenya cepet. Skuylah pencet bintangnya biar kegabutan ini bermanfaat.
Happy Reading
•••••
Langit terlihat mendung pada saat itu, angin berhembus cukup kencang, beberapa anak berlarian sambil menendang bola.
"Tunggu aku"
"Kejar aku, dasar kau lambat"
Suara tawa terdengar saling bersahutan, membuat siapa saja ikut tertawa ataupun menggelengkan kepala dengan tingkah laku anak-anak yang mengingatkan mereka pada masa kecil.
Akan tetapi ada satu orang gadis remaja yang sama sekali tidak tertawa, dia hanya membasuh lengannya menggunakan air yang ada di dalam ember dengan ringisan, bila diperhatikan banyak sekali luka goresan disana.
"Lihatlah disana? Bukankah dia anak itu? Kenapa lukanya banyak sekali?"
"Apa panti asuhan tempatnya tinggal menyiksanya ya?"
"Hanya dia yang paling tua disana"
"Kasian sekali tidak ada yang mengadopsinya"
"Dengar-dengar panti asuhannya akan bangkrut"
Bisik-bisik terdengar, tapi hanya sekedar omongan belaka, mereka semua sama sekali tidak menolongnya, hanya menonton seperti pertunjukan sirkus.
"Hei anak sial"
"Akh"
Rambut belakangnya ditarik oleh wanita berumur tiga puluhan, dia adalah pemilik panti asuhan yang baru, menggantikan pemilik yang sebelumnya meninggal karena penyakit keras.
"Bisa-bisanya kau bersantai disini, cepat bersihkan kamar mandi"
Hanya bisa menuruti, karena tidak ada pilihan lain, karena dia adalah satu-satunya anak yang tidak ada yang mau mengadopsi sampai akhirnya dia sudah dewasa. Sampai pemilik terdahulu meninggal, digantikan oleh wanita yang bagaikan penyihir dalam cerita dongeng.
Beberapa masyarakat di dekat panti juga sudah melaporkan tindakan kekerasan, tapi semua sia-sia karena tidak ada yang buka mulut. Karena yang disiksa hanyalah gadis remaja itu, anak-anak disana hanya tidak mau terkena imbas.
"Ayo makan semuanya"
Anak-anak berlari menghampiri meja makan, sedangkan dia hanya sibuk melihat dari belakang, meringkuk seperti anak kecil yang malang.
Makanan hanya sisaan, tidurpun di lantai yang dingin karena kamarnya penuh, jadi gadis itu memutuskan setiap malam dia tidur di rumah tua dekat panti asuhannya.
Memakai baju lusuh, berjalan dan duduk di teras yang sudah lapuk, dia memandangi rumah tua yang sangat kusam dan seram, sama seperti dirinya.
Tiba-tiba suara mengeong mendatanginya, dia melihat kebawah dan mendapati dua ekor kucing mengendus kakinya, dia tersenyum tipis.
"Aku hanya bawa ini"
Dia memberikan satu ekor tulang ikan, sebelumnya dia membelah dua supaya kucing-kucing itu bisa makan semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I choose you
FanfictionNaruto hanya milik Masashi Kishimoto-sensei. termasuk Boruto. saya hanya meminjam karakternya untuk kehaluan semata. ~~~~~~~~ Mitsuki X Reader Ketika Boruto dan teman-temannya sudah memasuki usia dua puluhan, masing-masing dari mereka sudah sibuk de...