Jangan lupa vote dan komen
Happy Reading
.
.
.~[Yourname]~
Kamu melihat Mitsuki yang sedang memberikan makanan kepada kucing-kucing, walaupun ekspresi pemuda itu sangat terbatas akan tetapi hatinya lembut, terlihat dari kedua mata emasnya yang memandang teduh kucing tersebut.
"Andai saja Mitsuki juga memandangiku seperti itu," batinmu berbicara akan tetapi lantas kamu tepis setelah mengingat bahwa hal itu tidak mungkin terjadi.
"Kenapa?" Suara Mitsuki mengangetkanmu, saat ini dia sedang duduk bersama kucing-kucing yang mengeong kearahnya, walaupun matanya tidak melihatmu akan tetapi kamu yakin dia berbicara padamu, bukan dengan kucing.
"Ah apa?" Kamu yang bingung malah bertanya. Hal itu mengakibatkan tatapan Mitsuki sepenuhnya kearahmu.
"Tadi kau menggelengkan kepala"
"Aku begitu?"
Mitsuki mengangguk. Kamu terdiam, ternyata tanpa sadar kepalamu menggeleng setelah memikirkan hal yang cukup memalukan bagimu.
"Ah itu.. aku hanya memikirkan sesuatu"
"Memikirkan apa?"
Rupanya Mitsuki bertanya lagi dan itu membuatmu nyaris bingung ingin menjawab apa sebelum sesuatu terlintas di otakmu.
"Aku hanya membayangkan jika petinggi desa ini benar-benar mencurigaiku dan tidak ada bukti yang mengatakan bahwa aku bukan orang jahat," jawabmu sedikit menunduk, walaupun sebenarnya bukan itu yang kamu pikirkan saat ini akan tetapi beberapa kali kamu juga memikirkan itu.
"Ah tapi jika memang aku dicurigai dan diasingkan, setidaknya aku berharap sesekali Mitsuki mendatangi tempatku nanti," tambahmu lagi dengan memegangi ujung pakaianmu.
Rasanya suasana menjadi sedih ketika kamu mengatakan itu, padahal kamu hanya berusaha mengalihkan pikiranmu tentang Mitsuki, sekarang malah menjadi boomerang untukmu.
"Matamu"
"Ah"
Kamu menyadari matamu sudah berair dan beberapa sudah mengalir ke pipimu. "M-maaf, tanpa sadar aku menangis," katamu dengan senyuman tipis walau sulit untuk mengangkat kedua sudut bibirmu.
Dalam hati kamu bertanya-tanya mengapa ketika dihadapan Mitsuki, kamu jadi selemah dan serapuh ini, padahal jika dihadapan bibi panti, kamu tidak berani untuk menangis.
Tiba-tiba kamu melihat Mitsuki bangkit berdiri dan menepuk-nepuk pakaiannya yang sedikit berdebu, lalu dia menghampirimu dan mengulurkan tangan.
Kamu melihat tangan berkulit pucat itu sebelum menyambut dengan ragu ulurannya, sebuah tarikan membuatmu berdiri tegap tepat dihadapannya.
Ketika kamu ingin menarik tanganmu, Mitsuki menahannya, dia menggenggam tangan kananmu dan mengangkatnya keatas tepat dihadapan wajahmu.
"Aku tidak bisa berjanji, tapi aku tidak akan membiarkanmu disana," kata Mitsuki.
"Jika tidak bisa menggunakan satu tangan, maka aku akan menggunakan kedua tangan," tambahnya lagi dengan tangan kirinya yang ikut memegang tangan kananmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I choose you
FanfictionNaruto hanya milik Masashi Kishimoto-sensei. termasuk Boruto. saya hanya meminjam karakternya untuk kehaluan semata. ~~~~~~~~ Mitsuki X Reader Ketika Boruto dan teman-temannya sudah memasuki usia dua puluhan, masing-masing dari mereka sudah sibuk de...