warning.

19 1 0
                                    

Cerita ini hanya fiktif belaka. Watak, sifat dan karakter tokoh dalam cerita ini tidak bermaksud menyinggung pihak manapun. Seluruh cerita di dalamnya hanyalah imajinasi penulis semata. Mohon maaf jika di dalam cerita ini terdapat kesalahan dalam penulisan.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.

Part 1.

Perkenalkan nama saya y/n.umur saya 18 tahun.
Masih sangat muda bukan? Bahkan aku  baru ajah lulus SMA setengah bulan yang lalu. Remaja seusia ku yang baru saja lulus SMA pasti akan melanjutkan kuliah, bukan?
Begitupun aku, inginku. Tapi sayangnya, rencanaku urung terjadi karena sebuah perjodohan.

Aneh, sungguh, aku berpikir begitu teguh nya orang tuaku menikahkan ku di usia yang menurutku terbilang sangat muda, alasan utamanya adalah, untuk melancarkan kerja sama bisnis antara perusahaan keluarga kim dan keluarga jeon.

Aku anak tunggal, akulan satu satunya yang akan mewarisi tahta dari orang tuaku. Begitupun dengan anak semata wayang dari keluarga jeon.
Kebetulan sekali kami berdua yang akan melanjutkan kepemimpinan perusahaan, baik dari keluarga kim maupun keluarga jeon.

Entahlah, aku tidak tahu bagaimana nasibku kedepannya, bahkan untuk menerawang sedikitpun aku tidak bisa.

Bagaimana jadinya aku yang akan di jodohkan dengan pria yang tak ku cintai. Jangan kan  perihal mencintai  bertemu dengannya pun aku belum pernah sama sekali.

Suatu hari pernah di adakan pertemuan dia keluarga untuk membahas tentang pernikahan dengan anak semata wayang dari keluarga jeon. Namun aku berhasil mencari akal agar tidak ikut ke acara pertemuan kedua keluarga ini.

Tau tau pas bunda pulang membawa kabar bahwa pernikahan kami( aku dan putra keluarga jeon) akan di adakan seminggu lagi.

Dan, hari itu pun tiba. 😔


Selama persalinan baik dari tempat acara  pernikahan tadi, dan sekarang kamu bersama pria yang sekarang menjadi suamimu . Kalian sama sekali tidak saling bicara satu kata pun. Hingga akhirnya kalian berdua sampai di rumah baru kalian.
Setelah keluar dari mobil, kamu menatap sendu bangunan .

Kamu membayangkan bagaimana nasibmu sekarang , sehari, seminggu, setahun, bahkan seumur hidup tinggal serumah dengan orang asing yang kini menjadi suami dah mu. Kamu menoleh kebelakang dan melihat suamimu itu tengah menyeret koper yang pemiliknya adalah kamu dan dirinya, suamimu jeon jungkook.
Dia memberikan salah satu koper yang tadi di bawanya dan memberikannya kepada mu.

Jungkook: bisa bawa sendiri kan.

Setelah itu jungkook melangkah hendak masuk ke dalam rumah nanti megah.
Namun langkahnya terhenti dan ia menoleh ke arahmu yang tak kunjung bergerak dari posisi awal

Jungkook:kenapa? Kamu tidak ingin masuk!  ( menaikan satu alis).

Kamu masih diam membeku, tidak menjawab. Jungkook mengalihkan pandangannya ke arah rumah. Sedetik kemudian ia kembali menatapmu.

Jungkook: apa rumah ini tidak semewah rumah mu yang dulu.???
Lagi" Kamu hanya diam.

Jungkook: ya ( setengah berteriak) . Apa kau ini tuli, eoh? Atau kau bisu? Aku tidak mendengarmu berbicara sedikitpun

Y/n: ( menatap jungkook dengan tatapan tajam). Sembarangan kalau ngomong! Aku denger kok, cuma males ajah ngejawab pertanyaan kamu. Kamu mengambil koper dan langsung menyeretnya ke dalam rumah. Saat kamu hendak menginjakan ka tdi tangga pertama, tiba" Ada seseorang menarik tangan mu dari belakang. Tak lain dan tak bukan , sudah pasti itu jungkook.

Jungkook: mau ke mana kamu?

Y/n: ( melepas genggaman jungkook). Mau ke kamar lah, mau istirahat.

Jungkook: kamar kamu di situ ( menunjuk ke salah satu kamar yang tak jauh dari tangga dan kamu mengikuti arah tunjukan jungkook.

Y/n: gak mau ah, aku maunya di atas. ( hendak berbalik namun buru" Di tahan oleh jungkook.

Jungkook: di atas ada dua kamar, tapi salah satunya masih belum jadi seutuhnya, jadi untuk sementara di atas cuma ada satu kamar yang bisa di pakai, dan kamar itu bakal aku yang nempati.

Y/n:enak ajah, aku juga mau kali.

Jungkook:( menghembuskan nafas berat) asal kamu tau ya, rumah ini yang beli appa aku, jadi aku sebagai anaknya lebih berhak.

Y/n:ceh, dan asal kamu tau ya, sekarang appa, bahkan eomma mu juga jadi appa eomma ku, jadi aku sebagai mantu nya juga berhak.

Kamu berbalik hendak menaiki anak tangga yang pertama. Namun saat baru sajah kakimu napak di atas anak tangga itu, jungkook kembali menarikmu. Alhasil kamu nyaris terjatuh, dan ya. Memang terjatuh, tetapi terjatuh di dalam dekapannya jungkook. Hening sesaat. Pandanganmu dan jungkook bertemu di satu titik yang sama jarak yang sangat dekat . Begitu tersadar, kabur buru" Membetulkan posisi berdiri mu.

Jungkook:( membuang pandangan dan menghembuskan nafas berat) aku tidak mau tau. Pokoknya aku yang di atas. Setelah jungkook yang hendak naik. Tidak tinggal diam dong, kamu langsung mendorongnya dan hampir membuatnya terjatuh. Namun untungnya jungkook bisa menyeimbangkan tubuhnya . Cepat" Kamu berlari menaiki tangga sebelum keduluan oleh jungkook.

Jungkook:( mendengkus kesal) ya. Y/n ah! Apa apaan kamu ini?!.

Kamu mengharapkan teriakan jungkook dan terus mempercepat langkah agar cepat sampai di anak tangga teraras. Meski sebenarnya kamu sedikit kesulitan karna tubuhmu masih terbalut oleh gaun pengantin.

Jungkook:pasrah, ia mengalah dan akhirnya berjalan santai menuju salah satu kamar di dekat tangga yang sebenarnya tadi ia tunjuk untuk mu.

Kalian tidak ekamar? Tentu saja, meski berdiskusi, secara langsung tapi tampaknya kalian berdua saling memahami dalam hal ini.

30 menit kemudian.

Jungkook keluar dari kamar sembari mengibas ngibaskan rambutnya yang basah karna baru selesai mandi.
Jungkook hendak berjalan menuju dapur, namun langkahnya terhenti ketika melihat kopermu yang tergeletak di depan tanggan.
Jungkook teringat saat kamu terburu buru naik ke atas sampai meningalkan kopermu.

Jungkook:eits, rupanya dia tidak mengambilnya. ( gumam sembari membangunkan kopermu) . Jungkook membawa koper milikmu ke atas. Namun di tengah sepasang sepatu yang tergeletak di tangga ini.
Ya, itu sepasang sepatu yang kamu kenakan saat resepsi tadi, dak kamu melepaskan sembarangan saat berlari menaiki anak tangga.

Tadi guna mempermudah langkahmu. Jungkook memungut sepasang sepatu milik mu itu dan langsung berjalan hingga sampai di depan kamarmu.

Sesampainya jungkook di depan kamar mu.

Jungkook:y/n ah! Kenapa kamu meninggalkan kopermu?! ( teriakan jungkook dari luar pintu kamar)
Jungkook: bahkan sepatumu juga, dan sekarang aku yang membawakannya kemari.

Y/n:bawa masuk saja! Pintunya tidak di kunci ( teriakan kamu dari dalam kamar)
Jungkook membuka pintu kamarmu dan membawa koper serta sepatu mu yang kamu tinggalkan di tangga tadi.
Saat jungkook masuk ke kamar mu, ia melihatmu yang tengah duduk di depan meja rias.

Jungkook:sedanga apa? ( tanyanya sembari meletakan koper dan sepatunya di dekat pintu kamar). Kenapa kamu belum mengganti gaun mu??

Y/n:( menoleh kebelakang sekilas) ah ini, ( meraih resleting) tangan ku tidak sampai untuk membuka nya.

Jungkook:( berjalan mendekatimu). Mau ku bantu?
Kamu menatap pantulan dirimu di cermin yang sekarang juga ada jungkook di belakangmu. Pandangan kalian bertemu di pantulan cermin di depanmu itu.

Next lanjut:
Jangan lupa vote ya. 🙂

the perfeck husband.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang