Hai....
Aku kembali 😚
Sejujurnya, aku mau curhat dulu wkwk. Aku gak begitu paham dengan tata cara akad pernikahan di korea gimana. Adengan pernikahannya aku mengikuti tata cara adegan di scane playfull kiss. Mianhae jika tata caranya salah atau gimana gitu hehe. Kalau nanti kalian ada yang paham. Komen ya 🤗Sebelum baca, jangan lupa votenya dulu dong cantik 😉 komen juga jika berkenan.
Happy reading••••••
Mata lee ji eun memanas saat perias izin pamit untuk keluar. Seharusnya ini menjadi hari bahagia untuknya, jika seandainya ia menikahi seseorang yang dipilih sebagai pelabuhan terakhir. Namun ... terlepas dari perasaan sedih tidak bisa menikahi lelaki pilihan, ada rasa sesak yang tiba-tiba mencuat di relung hatinya.
"Appa, mengapa justru di hari seperti ini kau tidak bisa berada di sampingku? neomu bogosipeo." Tangis Ji eun akhirnya pecah. Ia membekap mulut menyembunyikan tangisan.
Pintu terketuk pelan dan menampilkan sosok Park seo joon. Lee ji eun mengusap sudut mata dengan cepat, meskipun dalam keadaan sesenggukan.
"Wae?" tanya Ji eun lirih dan menunduk di hadapan si mulut racun.
"Kau ingin diiringi oleh appa atau aku nanti saat di alatar? Atau kau ingin berjalan sendiri?"
"Terserah kau saja," ucapnya membuang pandangan.
"Baik, aku asumsikan kau ingin berjalan sendiri," jawab Seo joon datar.
Tidak ada jawaban dari adik tirinya, seo joon akhirnya melangkah mendekati sang pengantin. Pemuda itu mengulurkan sapu tangan, membuat ji eun terdiam sejenak menatap uluran sapu tangan dan menerimanya tanpa mau melihat pemuda yang mungkin tengah tersenyum mengejek di depannya.
"Hentikan tangismu itu, kau sangat jelek ketika menangis."
Bahu ji eun bergetar seiring isak tangis yang keluar dari bibirnya. Meskipun ji eun tahu bahwa sebenarnya seo joon tidak bermaksud untuk berkata demikian, tetapi sebagai seorang wanita yang perasa, ji eun merasa sakit hati atas perkataan kakak tirinya itu.
"Perempuan memang selalu menyusahkan," omelnya pelan.
Seo joon menghelah napas dan menarik kepala ji eun di dalam pelukannya. "Gwaencanhayo, appamu pasti baik-baik saja."
"Oppa ...." Isak Ji eun di dalam pelukan laki-laki itu. Ia lantas meremas pinggiran tuxedo Seo joon untuk melampiaskan emosinya.
"Menangislah ... tetapi kau harus berjanji akan tersenyum di alatar nanti."
Tangis itu semakin pecah seiring tepukan seo joon di bahu lee ji eun. Untuk terakhir kali, izinkan ia menjadi wanita lemah yang membutuhkan tumpuan dalam menyampaikan segala keluh yang ada di dalam hatinya.
***
Semua netra mata menatap lee ji eun yang berjalan di atas alatar. Terpaan dari cahaya neon gold membuat ji eun kian terlihat cantik. Dengan tersipu malu, gadis itu menatap chanyeol yang tampak gugup berdiri menantinya di depan sana. Pemuda itu terlihat tampan dengan lesung pipi dan tuxedo yang selaras dengan gaunnya.
Para tamu tampak terbius dengan pesona lee ji eun yang bak seorang dewi Aphrodite. Jejeran bunga di sepanjang alatar di tambah mewahnya lampu-lampu kristal yang mengantung semakin membuat gadis itu kian bercahaya.
Chanyeol tersenyum menerima uluran tangan lee ji eun. Pelan-pelan mereka melangkah bersama menuju seorang pastor yang akan menikahkan mereka.
"Chanyeol-si, bersediakah kau untuk berjanji dan bersumpah, akan menjaga dan mencintai istrimu ... Lee ji eun, di saat sakit maupun sehat, dan setia sampai maut memisahkan kalian?" tanya sang pastor.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tied love
Fanfiction{ WARNING! HARAP BACA DESKRIPSI TERLEBIH DAHULU} Cerita ini mengandung mature dan kata-kata kasar untuk pembaca di bawah umur. Harap bijak dalam memilih bacaan. Dan bagi pembaca di bawah umur yang tetap nekat membaca cerita ini, harap untuk memilah...