Hai
Jangan lupa vote dan komennya, ya.Happy reading~
Mata Lee ji eun mendadak terbuka saat ia merasa telah terlalu lama tertidur. Pukul 07:30 pagi dan dia masih bergelung dengan selimut tebalnya. Oh sial! Ini hari pertama di rumah Chanyeol dan dia sudah dicap sebagai menantu pemalas. Tanpa memperdulikan penampilan, Ji eun berlari menuju meja makan.
"Mianhae, Ommo-nim, Appa-nim," ucap Lee ji eun sedikit berteriak dan ngos-ngosan.
Gadis itu bahkan sampai memukul mulut pelan dan merapikan tampilan selayak mungkin untuk bergabung bersama mereka.
Kedua mertua dan Chanyeol lantas terkejut melihat Ji eun. Sejurus kemudian Kang hana terkekeh geli saat ji eun yang baru sadar akan penampilannya.
"Gwaenchanha, Ji eun-ah. Kemarilah." Tangan Kang hana melambai memanggilnya.
Ji eun tersenyum malu, lalu menarik kursi di samping suaminya. Ia melotot pada Chanyeol yang justru terlihat anteng dan tidak mau ambil pusing untuk membangunkannya.
"Yebbo ... apa kau ingin menambah sukjul namul dan oi jee-nya?" tanya Ji eun penuh perhatian pada Chanyeol.
Chanyeol tersedak mendengar tawaran Ji eun. Segera ia tandaskan air minum untuk membebaskan rasa sakit di kerongkongannya.
"Ani," ucap chanyeol dengan wajah memerah yang merambat hingga telinganya.
Tuan dan Nyonya Park tersenyum melihat tingkah si pengantin baru. Anaknya yang terkesan dingin dan pemalu, sedangkan ji eun yang terlalu bar-bar dalam bertidak. Semoga saja, mereka bisa melengkapi satu sama lain.
"Yak! Bukannya kau ingin punya anak cepat eoh?" tanya Ji eun pura-pura merajuk, bahkan kini bibir mungil itu maju beberapa senti untuk mendramatisir keadaan. "Kudengar, taoge baik untuk kesuburan suami istri yang ingin segera mendapatkan keturunan."
Chanyeol terbatuk mendengar ucapan frontal ji eun. Wanita ini benar-benar keterlaluan dalam menggodanya.
"Apakah tadi malam kalian sudah mulai melaksanakan program dasar untuk kehamilannya?" tanya Kang hana menggoda.
"Aish ... Eomma!" ucap Ji eun mengibaskan tangannya malu-malu.
"Apa chanyeol memperlakukanmu dengan baik tadi malam?" tanya Park tae ji ikut untuk menggoda anaknya.
"Eomma! Appa!" ucap Chanyeol sedikit meninggi. Dia medelik pada Ji eun yang tampak sengaja mencari ribut dengannya.
"Jawablah dengan jujur, Ji eun-ah?" tanya Kang hana yang mengabaikan keprotesan chanyeol.
"Hmm ... Hihihi." Ji eun tertawa lirih mengetuk-getukkan ujung sumpit di dagunya. Malu-malu ia melirik chanyeol yang terlihat mulai murka padanya.
"Chanyeol memperlakukanku sangat baik eomma."
"Syukurlah. Kau harus sabar-sabar dengan sifat dinginnya itu, ya. Walaupun dia dingin seperti tidak memiliki perasaan, tetapi dia adalah orang yang paling peduli dengan siapapun," ucap Kang hana mencoba untuk menambahkan hati ji eun akan sikap dingin suaminya itu.
Benarkah seperti itu? Tanya ji eun di dalam hati. Dengan sopan ji eun mengangguk dan tersenyum pada Tuan dan Nyonya park. Semoga saja, mereka tidak menyadari jika sebenarnya gadis itu hanya ingin menggoda chanyeol yang tidak membangunkannya pagi ini.
***
"Appa ...," ucap Lee ji eun tercekat melihat ayah yang memakai baju tahanan. Ia menatap sendu pada pria setengah baya yang menatapnya dengan perasaan bersalah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tied love
Fanfiction{ WARNING! HARAP BACA DESKRIPSI TERLEBIH DAHULU} Cerita ini mengandung mature dan kata-kata kasar untuk pembaca di bawah umur. Harap bijak dalam memilih bacaan. Dan bagi pembaca di bawah umur yang tetap nekat membaca cerita ini, harap untuk memilah...