Dokter kandungan

167 38 31
                                    

Haii
Apa kabar semua. Semoga masih setia ya baca cerita ini.

Happy reading...


Jantung Ji eun merasa ketakutan saat memasuki sebuah ruangan minimalis berlebel polio kandungan. Seorang dokter berwajah imut menyambut pasangan ini dengan senyuman dan mempersilakan mereka untuk duduk bangku di depannya.

"Ada apa gerangan pengantin baru datang kemari?" tanya Beakhyun menggoda Chanyeol.

"Kami ingin segera memiliki anak," ucap Chanyeol datar.

"Jangan terlalu terburu-buru, nikmati waktu pengantin baru kalian."

"Hyung, kau yang paling tahu apa tujuanku menikah," ucap Chanyeol menimbulkan lipatan di jidat Ji eun. Baru kali ini ia mendengar Chanyeol seterbuka ini pada orang lain.

"Aikk ... datar sekali. Kau memang harus sabar-sabar dalam menghadapinya, Ji eun."

"Kalian saling mengenal?"

"Yeah. Aku dan bajingan tengil ini  sahabat. Sebelumnya, maaf tidak bisa berkenalan denganmu terlebih dahulu karena dia tidak mengizinkanku," ucap Beakhyun sedikit merajuk dan mengulurkan tangannya.

"Tidak masalah, Oppa. Dia memang semenyebalkan itu," ucap Ji eun terkekeh membalas jabatan tangan Beakhyun.

Chanyeol melirik jabatan tangan mereka, lalu mendengkus saat mendengar tawa Ji eun dan Beakhyun.

"Sebelumnya, kita harus memeriksa masa suburmu terlebih dahulu. Maaf, aku perlu tahu kapan terakhir kali kau menstruasi?"

"Terakhir kali ... tujuh hari sebelum menikah."

"Apa selama ini menstruasimu lancar?"

"Iya, selalu lancar dan tepat waktu dengan siklus 28 hari."

"Sebelum kalian menikah, Chanyeol sudah memeriksakan diri terlebih dahulu. Apa tidak masalah jika kau diperiksa?" tanya Beakhyun hati-hati.

"Tidak masalah, karena aku yakin aku sehat."

"Baiklah. Kalau begitu kita langsung saja pada pemeriksaan."

"Rin ya~ tolong perisapkan alatnya."

"Baik, Dokter Byun."

Ji eun perlahan naik ke atas brankar.
Sejujurnya ia merasa resah dan malu harus menjalani pemeriksaan seperti ini. Apalagi saat suaminya ikut masuk dan ingin memastikan langsung keadaan rahimnya, membuat wajahnya memerah menahan malu saat perawat bernama Rin ya itu  menurunkan celana hingga perut bagian bagian bawah ji eun terekspos pada chanyeol yang berdiri tepat di hadapannya.

Tangan Rin ya dengan cekatan mengolesi sebuah gel yang menimbulkan sensasi dingin pada area bawah perut hingga menuju area reproduksinya.

"Maaf, ya, Ji eun," ucap Beakhyun menekan alat transducer pada area rahim gadis itu.

Tangan ji eun mengepal di samping tubuh. Semakin Beakhyun menekan area perut bawahnya, perasaan gadis itu semakin gugup dan menimbulkan reaksi tegang pada tubuh ji eun. Hanya suara ac dan bunyi halus dari suara mesin usg yang terdengar mengisi ruangan ini.

"Keadaan sel telurmu baik," ucap Beakhyun melihat tampilan display dari mesin usg yang berada di depannya.

"Keadaan rahimmu juga baik. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan." Beakhyun membersihkan alat transducer dan kembali ke mejanya.

Ji eun perlahan bangkit setelah seluruh gel di bersihkan dari area perutnya. Dengan bantuan chanyeol, gadis itu menuruni brankar dengan perasaan lega dan kaki yang lemas.

Tied love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang