ꦦꪳ՚ almost a kiss ꒰ ͜͡ఎི

1.7K 200 3
                                    

"siapa cedric?" suara edward yang sekarang sedang menatapku dengan mata penuh tanya "boleh aku memelukmu?" aku memberi pertanyaan tanpa menjawab pertanyaannya, edward awalnya ragu lalu mulai mengangguk dan dianggukan pertamanya aku langsung memeluknya erat dengan air mata yang mengalir semakin banyak

aku menceritakan semuanya tentangku dan cedric dan juga kematiannya yang tragis tanpa melepas pelukku di edward. edward membalas pelukanku mungkin dia simpati kepadaku

"sejak saat itu aku berjanji kepada diriku sendiri untuk membalas voldemort. tapi ternyata voldemort sangat kuat bahkan dia memberiku kutukan crucio yang membuat tulangku hampir hancur. hingga harry menyelamatkanku dan membunuh voldemort" aku melepas pelukanku darinya

mataku sudah bengkak karena tangisanku, edward tiba-tiba memegang pipiku yang membuatku melihat kearahnya. dia mulai menghapus bulir air mataku dan memajukan wajahnya kearah wajahku, lalu dia mulai memiringkan kepalanya yang membuatku memejamkan mata

tok tok tok

ketukan pintu membuatku tersadar dan langsung mendorong edward sedikit menjauh

"m-maaf" suaraku menunduk dan melihat kearah pintu yang ternyata ada alice "maaf mengganggu acara kalian. tapi kamu harus ingat ed kamu sudah tidak sendirian" suara alice tajam kepada edward

"a-aku harus kembali kekamar" ucapku lalu berjalan kearah alice yang menawarkan diri untuk mengantarku kembali kekamarku

disepanjang jalan alice tidak marah karena melihat aku dan kakak laki-lakinya yang sudah mempunyai kekasih itu hampir berciuman. melainkan dia hanya mengingatkanku dan memberitahuku semua tentang bella itu. mungkin dia mengira aku tidak tau soal bella

"beruntung aku yang memergoki kalian. mungkin jika ayah atau ibu, kamu sudah langsung diubah menjadi vampire dan dijadikan soulmate nya edward. sangat mengerikan" ucap alice tertawa aku membalas tawanya lalu masuk kekamar dan mulai tidur

.
.
.

aku terbangun saat ponsel di tasku berbunyi. alarm menunjukkan jam tujuh, demi tuhan aku baru tidur lima jam yang lalu dan masih sangat mengantuk. melihat kearah cermin didalam tasku ternyata mataku sangat mirip seperti panda

aku langsung bangkit dari tempat tidur berlari kekamar mandi, kembali dan mulai melihat isi lemari cullen dan mengambil baju formal. nanti aku akan meminta izin mengambil tongkatku, aku langsung mulai menyihir hair dryer, lalu make up. keduanya mulai melayang diudara dan sibuk mendandaniku

aku lalu membenarkan jam tanganku dan juga gelang pemberian cedric

"flo- wow fantastic" suara di depan pintu kamarku yang tak lain adalah esme yang sedang memperhatikan alat-alat yang ku sihir lalu aku memegang alat-alat itu dan sihirnua menghilang

"a-ahh maaf mom, apa disini tidak boleh melakukan sihir? oh iya aku sudah telat jadi aku meminjam baju didalam lemari. besok akan aku pul-" ucapanku terhenti saat esme memotong ucapanku "tidak. silahkan gunakan sihirmu disini, dan yang ada dikamar ini mulai sekarang adalah milikmu. kamu adalah bagian dari keluarga cullen walaupun kamu bukan vampire seperti kami" suara esme hangat yang membuatku memeluknya erat dan mengucapkan terimakasih, esme membalas pelukanku dan mulai mengelus rambutku aku jadi kangen ibu kandungku

"ayo-ayo, kamu harus sarapan dulu lalu pergi kekerjaanmu" ucap esme melepas pelukannya lalu mengandeng tanganku dan kami mulai berjalan ke ruang makan

sepi tidak ada orang disini, esme menyiapkan beberapa masakan dan aku mulai memakannya

"masakanmu enak sekali, padahal kamu memasak tidak mencicipinya kan?" tanyaku sehabis memakan habis masakan dari ibu angkatku ini "aku pernah menjadi seorang ibu saat masih menjadi manusia dan mungkin naluri memasak seorang ibu masih melekat kepadaku jadinya masakanku tetap enak meskipun tidak dicicipi" ucapnya membanggakan dirinya yang membuatku tertawa pelan saat mendengarnya

"ed, bisakah kamu mengantar flo ke tempat kerjanya? hanya kamu yang ada dirumah saat ini" suara esme yang membuat lelaki yang berada tepat diruang keluarga langsung berhenti berjalan dia memberi anggukan

"m-mom aku pergi dulu" ucapku gugup, esme memberiku anggukan lalu aku pergi meninggalkannya berjalan keluar rumah dan berjalan canggung kearah mobil edward

.
.
.

suasana canggung menyelimuti kami selama perjalanan menuju macusa. edward hanya bertanya soal arah menuju macusa selebihnya kami hanya diam selama berada di mobil

mobil edward berhenti tepat di depan sebuah patung

"dimana kantornya" edward melihat kesekeliling mencari letak kantor macusa dengan tatapan bingung "tertutupi oleh sihir, terimakasih" ucapku singkat. kegugupan masih menyelimutiku lalu aku membuka pintu mobil dan bergerak keluar

"tunggu" ed memegang tanganku yang membuat aku menatapnya bingung "maaf soal yang tadi malam" sambungnya. aku membalasnya denhan anggukan tidak ingin berlama-lama dalam kecanggungan aku langsung pergi keluar mobil lalu berjalan kearah patung itu

melihat sekeliling, aku langsung mengeluarkan tongkatku dan memberikan mantra lalu patung itu membuka roknya. aku melihat kebelakang edward menatapku terkejut, aku langsung melambaikan tangan kepadanya dan tersenyum lalu memasuki pintu rahasia itu dan pintunya tertutup

.
.
.

"ada yang bisa saya bantu nona delacour" suara dibelakangku yang familiar lalu aku melihat kearah belakang "RUBY!!" teriakku yang membuat beberapa orang yang berada di sekitar kami melihat aneh kearah ku dan ruby

"ruby astaga aku kangen sama kamu!!" aku memeluk ruby erat begitu juga sebaliknya "aku tau kok aku ngangenin" ucap ruby yang membuatku melepas pelukannya dan merotasikan mataku, lalu dia tertawa kecil kami mulai berjalan kearah ruangan kami yang kebetulan searah

.
.
.

to be continue →→→
don't forget to voment and follow me!!

⠀ᵎ ✔ + ʬ۪ʬ ˒ 𝐒𝐈𝐌𝐈𝐋𝐀𝐈𝐑𝐄 ❪ !#⃞EDWARD CULLEN ❫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang