ꦦꪳ՚ old friends and annoying boss ꒰ ͜͡ఎི

1.5K 212 15
                                    

aku sedang berada di cafe muggle bersama dengan ruby sekarang. aku sudah menceritakan semuanya kepada ruby tapi tidak soal para vampire itu. ruby menanggapi ceritaku dengan baik

"jadi sampai kapan kamu akan tinggal dan berbaur dengan muggle?" ucap ruby yang membuatku menatap bingung kearah café au lait ku

"entahlah, mungkin sampai ku punya alasan untuk kembali kedunia sihir" ucapku ragu "kamu selalu punya alasan untuk itu flo. ada orang tuamu disana dan juga para sahabatku termasuk aku" jelas ruby berusaha meyakinkanku

"aku juga punya sahabat disini" ucapku mengarah kepada zoe yang sekarang hidup sebagai muggle

"astaga, maaf aku melupakan anak itu. bagaimana kabarnya ya sekarang. kapan juga dia akan menikah dengan muggle itu" ucap ruby yang kini merubah wajahnya menjadi ceria

"aku punya cara untuk berbicara dengan dia" ucapku memberi seringaian kepada ruby yang dibalasnya dengan muka bingung

aku mengeluarkan ponselku yang membuat ekspresi muka ruby semakin bingung "apa itu?"

aku mulai mencari nomor zoe dan menelponnya yang langsung diangkat olehnya

'halo'

suara zoe diseberang sana berhasil membuat ruby terlonjak kaget mendengarnya

"k-kenapa zoe bisa masuk kedalam sana?!" pekik ruby yang mendapat perhatian dari beberapa orang. aku langsung meminta maaf atas gangguan kami

"jangan berisik ruby, ini namanya ponsel kamu bisa berbicara dengan orang dan juga berkirim pesan disini tanpa perlu perkamen, pena bulu dan juga burung hantu" ucapku sedikit terkikik saat melihat ekspresi kagum dari wajah ruby

'ruby? flo apa ruby bersamamu? AAA RUBY AKU SANGAT MERINDUKANMU!!'

ruby langsung mengambil ponselku dn tersenyum senang, aku lalu mengarahkan ponsel ke telinga ruby, lalu ruby mulai berbicara dengan zoe yang membuatku memberikan senyuman senang. akhirnya aku, zoe dan ruby bisa berkumpul kalau hanya melalui ponsel

mataku melihat kesekeliling sambil meminum cafè au lait milikku. aku langsung tersedak saat melihat edward memasuki cafe dengan seorang gadis bukan bagian dari cullen. apa dia bella?

aku langsung menunduk sambil menutupi mukaku berharap edward tidak melihatku

"flo, kamu baik-baik saja?" suara ruby yang membuatku melihat kearahnya dan memberikan senyum kecil. aku berharap ruby tidak melihat kehadiran edward

tapi sialnya ruby malah melihat kearah belakang dan paling sialnya ternyata edward memilih duduk dibelakang kami bersama perempuan itu

"nona delacour?" suara seseorang yang membuatku menghela nafas lega karena kehadirannya membuat ruby menoleh kembali kedepan

"iya" aku melihat kearah orang itu dan langsung mengganti wajah menjadi datar "nona delacour baru hari pertama kerja kamu sudah menbolos bagus sekali" dia ternyata mr. kowalski dan aku baru menyadari kalau hari ini adalah hari pertamaku bekerja ditoko rotinya ruby hanya memandang kami bingung

"astaga mr. kowalski aku minta maaf. aku sedang sibuk" ucapku memelas kepadanya yang baru saja menarik kursi lalu duduk dimejaku "ya sibukmu menggosip disini benar?" ucapnya yang kubalas dengan merotasikan mata

"aku juna kowalski jika kamu ingin tau" ucap mr. kowalski kearah ruby 'pasti dia baru saja membaca pikiran ruby' pikirku

"ya aku benci mengakuinya tapi jawabannya ya nona delacour" ucapnya astaga aku lupa dia bisa membaca pikiranku

"hah? sebenarnya ada apa disini? bukannya sedaritadi flo diam? apanya yang ya?" tanya ruby bingung, aku langsung memegang keningku dan memejamkan mataku menahan kesal kepada bos baruku itu

"seperti yang aku bilang aku juna kowalski, aku bos sekaligus kekasihnya nona delacour" ucapnya asal yang membuatku menatap kesal kepadanya dan ruby memberikan tatapan tak percaya, sepertinya pikirannya baru saja dibaca oleh mr. kowalski ini

"mr. kowalski!!" pekikku kesal yang membuat beberapa pengunjung melihat kearah kami, edward dan kekasihnya pun melihat kearah kami. mataku membulat saat tatapanku bertemu denganku

aku langsung membereskan barangku, lalu beranjak dari tempat duduk "ruby aku izin pulang deluan. jangan percaya semua bualannya" ucapku, tiba-tiba saja moodku berubah karena mr. kowalski

"dia memang suka ngambek seperti itu" ucap mr. kowalski yang masih aku dengar

demi tuhan kenapa aku bisa bertemu dengan orang aneh sepertinya. aku berjalan melewati edward dan juga kekasihnya tanpa melihat keduanya. mungkin perubahan moodku juga terletak kepada keduanya. aku bisa melihat dari ekor mataku kalau edward ternyata melihat kearahku

.
.
.

aku sedang diparkiran, merasakan sepertinya seseorang mengikutiku, aku mengabaikannya dan terus berjalan

"nona delacour kamu meninggalkan ponselmu didalam" suara mr. kowalski yang membuatku memejamkan mata menahan kesal laku menghadap kearahnya dan mengambil ponselku "terimakasih"

tangan mr. kowalski memegang tanganku yang membuatku menyentaknya agar melepas tanganku

"apa aku bisa membantumu untuk menjauhi lelaki itu?" ucap mr. kowalski yang sepertinya dari tadi membaca pikiranku "mr. kowalski sudah ku bilang jangan ba-" ucapanku terhenti oleh kehadiran edward yang langsung mengambil tanganku dan meletakkanku dibelakangnya

"maaf tuan, tapi sepertinya dia tidak ingin diganggu olehmu" ucapan edward yang membuatku menyerngitkan dahiku

"maaf, tapi sepertinya dia yang tidak ingin bersa-" ucapan mr. kowalski langsung ku putus "juna kamu bilang mau mengantarku pulang kan. ayo" ucapku melepas pegangan edward ke lenganku

aku langsung berjalan kearah mr. kowalski yang mungkin terkejut karena aku memanggil nama depannya

'tolong' pikirku

dia langsung menarik tanganku kearah mobilnya, mengabaikan tatapan bingung dari edward tentang kelakuanku aku langsung masuk kemobil milik mr. kowalski

'kenapa aku harus bertemu dengannya. semoga ruby tidak melihat kehadirannya disana' pikirku menyandarkan kepalaku lalu memejamkan mataku

"sepertinya nona ruby tidak melihatnya" ucapan mr. kowalski yang membuatku melihat kearahnya

"mr. kowalski maafkan aku memanggil nama depanmu tadi, dan terimakasih atas bantunnya. tapi ku minta dengan sangat jangan asal membaca pikiranku. dan kamu boleh menurunkanku disini saja" ucapku menahan emosiku

"aku tidak bisa mengontrol diriku untuk membaca pikiran orang lain. tidak masalah aku suka kamu memanggil nama depanku. dan rumahmu didekat sini kan? aku melihatnya di data dirimu. akan aku antar sampai depan gang rumahmu" ucapnya "ganteng doang nganter cewe depangang" bisikku yang ternyata masih didengar olehnya

"akan aku antar sampai kamarmu" ucapnya yang membuatku memekik terkejut

.
.
.

to be continue →→→
don't forget to voment and follow me!!

⠀ᵎ ✔ + ʬ۪ʬ ˒ 𝐒𝐈𝐌𝐈𝐋𝐀𝐈𝐑𝐄 ❪ !#⃞EDWARD CULLEN ❫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang