sudah sebulan aku dan edward tinggal bersama dirumahku. banyak yang berubah dari kami, sekarang kami jauh lebih dekat dari sebelumnya
sekarang aku sedang memanggang croissant untukku sendiri, jangan lupa kalau edward itu vampire. sementara aku memasak, edward membantuku untuk merebus air untukku
pikiran jahil lalu lewat di otakku saat edward berdiri disebelahku sedang membantu me-roll adonan croissant
"edward" panggilku yang membuat dia menoleh kearahku dan hidungnya bersentuhan dengan jariku yang sudah kuberi tepung sebelumnya
lelaki vampire itu sedikit terkejut yang kubalas dengan tawa, edward menatapku dengan tawa pelannya lalu mengambil tepung dengan telapak tangannya dan ditempelkan di wajahku yang berhasil membuatku terdiam sementara si pelaku tertawa dengan keras
perlahan aku membuka mataku untung aku sempat memejamkan mata kalau tidak sudah masuk semua tepung ke mataku
"ihh, aku kan tadi ga sebanyak ini!!" ucapku kesal lalu mengambil tepung dan melemparkannya kewajahnya
aku tertawa melihat wajahnya yang pucat menjadi putih karena tepung, lalu menjulurkan lidahku meledek dan berlari kearah oven ingin mengangkat croissant yang sepertinya sudah matang
sialnya sebelum aku sampai ke oven, edward sudah berada dibelakangku dengan seplastik tepung penuh dan menyiramkannya kekepalaku yang membuatku terkejut dan terbatuk
"kau yang mulai" ucapnya dengan tawa saat melihat tubuhku yang sudah tertutupi tepung
aku terdiam sebentar memperhatikan wajahnya, aku baru sadar kalau dia tertawa keras. tidak seperti biasanya hanya memberikan tatapan dingin kepada siapapun. kecuali bella tentunya
"awas aja kamu" ucapku memberikan tatapan pura-pura marah dan berlari kearahnya
tapi aku tidak ingat kalau masih banyak tepung dilantai yang membuatku terpleset untungnya aku tinggal bersama lelaki vampire ini yang membuat dia dengan cepat berada didepanku dan menghentikan tubuhku yang akan limbung
"sebentar jangan gerak" ucapku, kami berdiri dalam posisi saling berpelukan dan edward condong kebelakang yang jika dia bergerak sedikit maka aka-
bruk!
"kan udah aku bilang jangan bergerak, aku dulu yang berdiri" ucapku kesal saat kami berdua terjatuh kelantai dan untungnya aku terjatuh di tubuh edward yang tidak membuat badan sakit
"aku hanya menarik kakiku sedikit tadi" ucapnya membela diri yang membuat aku mendongakan kepala menatap kearahnya merengut
edward memberiku tawa pelan lalu membantuku terduduk dilantai disebelahnya
"kau lihat, dapurnya kacau karnamu" suaranya menuduhku, aku hanya terdiam menatap kearah tangan kami yang masih terpaut yang membuat sesuatu diperutku berterbangan
suara bell dari pintu berhasil membuat ku tersadar dan melepas, tautan tangan kami. sudah ku duga siapa yang datang, si pengganggu tentu saja
aku langsung bangkit dan menghilangkan sedikit tepung dibajuku, lalu berjalan kearah kamar
"bereskan dapur setelah membuka pintu" ucapku kepadanya yang dibalas anggukan setuju olehnya
aku lalu masuk kekamarku guna membersihkan diri. setelahnya keluar dari kamar
memberi senyum palsu kepada bella, sang tamu kami lalu berjalan kearah dapur. menempatkan croissant di piring lalu berjalan kembali ke sofa dimana kedua pasangan itu duduk
mendudukkan diriku di sofa tunggal, lalu aku menempatkan croissant disana. bella menggumamkan terima kasih yang kubalas anggukan. lalu mengambil salah satu croissant dan memakannya
mereka mulai membahas hal yang berhubungan dengan keduanya, sementara aku hanya terdiam sambil menonton kearah televisi
omong-omong aku sudah terbiasa dengan kehidupan muggleku di dunia ini. jujur aku mencintai semua barang yang ada didunia muggle apalagi ponsel
aku sudah mengganti ponsel btw, bisa seharian aku bermain ponsel jika edward tidak menggangguku dan menakut-nakuti ku di tengah malam dengan vampirenya untuk memyuruhku tidur. mungkin aku benar-benar bisa menghabiskan hari hanya dengan menatap ponsel
edward itu vampire jahil asal kalian tau. vampire jahil bermuka datar, sangat-sangat mengerikan
"flo, hei" suara bella membuatku tersadar dari lamunanku "ya" sautku sambil mengambil air putih dan meminumnya
"kenpa kau menatap edward seperti itu" suara bella yang membuatku melihatnya bingung, aku baru tersadar kalau aku menatap kearah edward sedari aku melamun "oh, tidak. aku hanya berpikir kenapa dia betah dengan pakaian bertepung seperti itu" ucapku, membuat alasan sehalus mungkin
hingga akhirnya kami bercerita ditemani bella yang sesekali bertindak romantis kepada edward yang membuatku kesal tapi aku sebisa mungkin menghilangkan kesalku itu
KAMU SEDANG MEMBACA
⠀ᵎ ✔ + ʬ۪ʬ ˒ 𝐒𝐈𝐌𝐈𝐋𝐀𝐈𝐑𝐄 ❪ !#⃞EDWARD CULLEN ❫
Fantasy⠀⠀ 𖠳 ꜝꜝ 𖢨 ៸ similaire ꜝꜝ 𓂸 𝘣𝘰𝘰𝘬 𝘵𝘸𝘰 𝘰𝘧 𝘨𝘪𝘳𝘭 𝘧𝘳𝘰𝘮 𝘣𝘦𝘢𝘶𝘹𝘣𝘢𝘵𝘰𝘯𝘴 ❛ mungkin takdirku hanya sebagai seseorang yang menerima janji manis tetapi tidak kunjung ditepati ❜ ── 𖡈 𝐈𝐍 𝐖𝐇𝐈𝐂𝐇 setelah dua tahun berlalu, f...