"protego maksima" aku mengarahkan tongkatku keseluruh rumahku dan mengulangi kata-kata itu dengan edward yang tidak henti berdecak kagum dibelakangku, aku berusaha mengabaikannya sedari dia menjemputku dari toko roti. pekerjaan sampinganku sebagai muggle
saat rumahku sudah terkena perlindungan dari sihirku, aku mengundang edward untuk masuk kedalam rumah
"aku tidak tau harus apa. biasa aku menawarkan minuman atau makanan ke seseorang yang berkunjung dirumahku. tapi aku tidak tau harus menawarkanmu apa" aku membuka suara pertama kalinya kepada edward
"entahlah, mungkin kamu bisa menawariku duduk?" tanyanya yang kubalas anggukan "silahkan duduk" ucapku lalu berjalan menuju kamar kosong disebelah kamarku yang awalnya aku jadiin tempat untuk menyimpan barang-barang sisaku
aku mulai menggunakan sihirku untuk membersihkan kamar yang akan ditempati oleh edward beberapa hari kedepan. mengganti beberapa barang menjadi warna merah agar lelaki vampire itu betah
"kamu tidak perlu mengubah ruangan ini menjadi merah" suara edward yang membuatku terlonjak kaget dan membuat barang-barang yang masih melayang karena sihirku jatuh bertebaran dilantai
"yaampun merlin" ucapku, menatap kesal kebelakang. edward sedang memberiku tawa kecil "kenapa kamu tidak menungguku diluar" sambungku masih kesal "repero" ucapku kearah beberapa barang yang pecah dan menjadi bagus kembali. lalu meletakkannya di tempatnya
"kamu bahkan bisa membenarkan bahan pecah bela?" edward berjalan kearahku takjub yang kubalas senyuman sombong kearahnya "tentu"
tling
aku mendengar suara bell di bawah. edward memberiku tatapan bertanya yang kubalas naikan bahu, lalu kami mulai berjalan menuruni tangga dan berjalan kearah pintu, sebelum membukanya aku mengintip kearah jendela dan mendengus kesal saat melihat juna berdiri di sana
aku mengarahkan tongkat kekepalaku dan mulai membacakan mantra agar lelaki aneh itu tidak sembarangan membaca pikiranku "oclumen" gumamku lalu memasukan tingkat kekantungku dan membuka pintu
"ya ada apa?" kataku ketus kepadanya
juna melihat kearahku lalu melihat kearah edward bingung "bukankah dia lelaki yang ingin kamu hindari beberapa hari lalu?" tanyanya menatap edward tak suka
edward melihat kearahku yang kubalas dengan tatapan gugup "b-bukan begitu!!. kamu mau apa kesini?" ucapku setengah memekik kesal kearah juna, juna lalu memberiku tatapan anehnya
"kamu tau, aku merasakan sesuatu yang aneh denganmu" ucapnya sedikit ragu yang kubalas tatapan bingung "maksudmu?"
"kenapa aku tidak bisa memasuki pikiranmu" dia menampilkan muka polosnya yang membuatku menatapnya kesal
brak
"pergi saja jika kamu cuma mau menggangguku mr. kowalski" pekikku sehabis membanting pintu diwajahnya bahkan edward menatapku ngerih
dia lelaki aneh itu selalu datang diwaktu yang tidak beraturan untuk menemuiku hanya untuk menggangguku dan membaca pikiranku, beruntung aku sudah meminum ramuan itu dan menutup pikiranku agar tidak dimasuki sembarangan orang
"HEI!! HEI!! TUNGGU, AKU MEMBAWAKANMU CROISSANT!!" teriaknya dari luar yang membuatku tertegun mendengar nama makanan itu
"memang tidak ada, tapi beruntung aku mengenal satu peri dapur yang berasal dari perancis dan aku datang kedapur lalu meminta tolong kepadanya untuk dibuatkan croissant spesial untukmu"
wajah dan juga ucapan cedric kembali muncul diingatanku, aku membuka pintu lalu mengambil croissant yang diberikan juna kepadaku
"terimakasih, bisakah aku meminta tolong kepadamu?" ucapku pelan kearah juna yang dibalasnya dengan anggukan senang "tolong jangan baca pikiranku tanpa izin dari ku mr. kowalski. dan kamu bisa pulang sekarang" aku menawarkannya senyum kecil yang dibalasnya anggukan gugup lalu pergi meninggalkanku. mungkin dia bingung karena ini pertama kalinya aku memberikannya senyum tulus
aku langsung berjalan kearah dapur meletakkan beberapa croissant dipiring, lalu mendudukkan tubuhku lemas di kursi
"kenapa lelaki aneh itu bisa membaca pikiranmu?" suara edward yang membuatku melihat kearahnya "darah penyihir ada ditubuhnya. tapi dia seorang squib yang tidak bisa menggunakan sihirnya, atau mungkin dia bisa menggunakan sihirnya cuma tidak diasah karena dia tidak suka dengan para penyihir. tapi ntah kenapa dia selalu mengangguku dan masuk kepikiranku tanpa izin" jelasku dengan pandangan masih kearah croissant
"kamu menyukainya?" tanya edward yang kubalas anggukan "sangat" ucapku
"kamu menyukai lelaki aneh seperti itu?" suara edward yang membuatku menatap kaget kearah edward "TIDAK!! TIDAK SAMA SEKALI!! KU KIRA KAMU TANYA SOAL CROISSANTNYA" aku merengut kesal, lalu mengambil croissant dan memakannya edward hanya memberikan tawa pelan melihat tingkahku
.
.
.sekarang aku sedang tiduran dikamarku, sambil membaca buku berjudul twilight buku bertemakan vampire dan manusia serigala. ntahlah aku jadi tertarik dengan cerita fantasi sejak berteman dengan para vampire cullen itu
hingga sesuatu lewat didekat jendelaku, aku langsung bangkit dari tempat tidur dan berjalan kearah jendela ragu. sebenarnya aku takut tapi ya gitu penasaran juga
aku melihat seekor hewan menyerupai anjing yang baru saja melewati kamarku, memberanikan diri aku membuka jendelaku lalu berjalan mengikuti langkah hewan itu
dia merubah bentuknya menjadi manusia yang membuatku mundur, tapi sialnya malah menginjak ranting yang membuat orang itu melihat kearahku kembali merubah dirinya dan berusaha menyerangku
.
.
.to be continue →→→
don't forget to voment and follow me!!
KAMU SEDANG MEMBACA
⠀ᵎ ✔ + ʬ۪ʬ ˒ 𝐒𝐈𝐌𝐈𝐋𝐀𝐈𝐑𝐄 ❪ !#⃞EDWARD CULLEN ❫
Fantasy⠀⠀ 𖠳 ꜝꜝ 𖢨 ៸ similaire ꜝꜝ 𓂸 𝘣𝘰𝘰𝘬 𝘵𝘸𝘰 𝘰𝘧 𝘨𝘪𝘳𝘭 𝘧𝘳𝘰𝘮 𝘣𝘦𝘢𝘶𝘹𝘣𝘢𝘵𝘰𝘯𝘴 ❛ mungkin takdirku hanya sebagai seseorang yang menerima janji manis tetapi tidak kunjung ditepati ❜ ── 𖡈 𝐈𝐍 𝐖𝐇𝐈𝐂𝐇 setelah dua tahun berlalu, f...