ꦦꪳ՚ work and see you back ꒰ ͜͡ఎི

2K 233 16
                                    

your outfit ↑↑↑

sudah seminggu aku menetap di washington dc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sudah seminggu aku menetap di washington dc. masa trainingku sudah berjalan cukup lancar di MACUSA dan hari ini adalah hari minggu dan juga hari liburku

aku memutuskan untuk pergi ke alamat yang diberi zoe lewat post. alamat tempat toko roti itu berada, iya calon tempat kerjaku untuk menghasilkan uang non-maj

"kowalski bakery fantastic confection" bacaku di alamat itu, lalu melihat kearah depan aku menutup mulutku takjub "astaga, ini bukannya toko roti yang terkenal di new york? dan sekarang membuka cabang di washington dc"

aku langsung masuk kedalamnya melihat sekeliling, benar saja rotinya lucu sekali mirip dengan beberapa hewan yang pernah aku liat di bukunya newt scamander

"ada yang bisa aku bantu nona" suara seseorang sopan dibelakangku. wajahnya mirip dengan ruby, sepertinya dia orang asia

"a-aku, aku ingin bertemu dengan mr. kowalski. aku ingin melamar pekerjaan disini" ucapku gugup sambil menatap kearah sekitar mencari mr. kowalski

"oh, kamu berbicara dengan orang yang kamu cari nona. ayo ikut keruanganku" ucapnya mengambil amplop berisi data diriku tanpa memintanya lalu langsung berjalan kearah ruangan yang sepertinya adalah kantor dari toko roti ini

"k-kamu seorang kowalski?" ucapku pelan dan juga ragu melihat penampilannya yang terlalu ke modern-an dan juga ketidak sopanannya serta gayanya dia persis seperti seorang non-maj tidak ada aura penyihir di tubuhnya

"ya aku kowalski. juna kowalski" dia mulai duduk lalu mengkodekan kepadaku untuk duduk dihadapannya dan aku langsung duduk "orang-orang juga bertanya seperti itu kepadaku. terutama kaum sejenis nenekku" ucapnya agak jijik diakhir

'apa aku berhadapan dengan seorang penyihir yang membenci penyihir?' pikirku

"ya bisa dibilang seperti itu. tapi aku bukan seorang penyihir dan kamu pasti orang sejenis nenekku kan?" ucapnya tajam kearahku yang aku balas tatapan bingung

'dia baru saja membaca pikiranku?' pikirku

"aku dianugrahi sedikit kelebihan seperti nenekku. tapi aku bukan penyihir bodoh seperti kalian" ucapnya sedikit sombong lalu menaikkan sebelah kakinya dan ditumpuhkan dilutut kaki sebelahnya

"apapun itu tapi mr. kowalski bukankah tidak sopan membaca pikiran orang tanpa izin?" tanyaku melemparkan tatapan tajam kearahnya

"ntahlah. apa aku harus meminta maaf kepadamu nona -?" dia menatap kearahku bertanya "delacour, florence delacour"

"nah. apa aku harus meminta maaf kepadamu nona delacour?" suaranya benar-benar angkuh persis seperti fleur kakakku

"tidak. tidak perlu. aku kesini hanya untuk melamar peke-" ucapanku dipotong olehnya "kalau begitu kanu diterima" dia langsung mencampakkan amplop dataku yang berhasilku tangkap sebelum semua fileku berserakan dimeja

'anak ini tidak sopan sekali' pikirku kesal lalu mulai menyusun beberapa fileku yang sedikit berserakan di meja

"satu lagi nona delacour. jangan menggunakan kata 'anak'. karena aku bukan anak-anak. bahkan aku bisa memberikanmu anak" ucapnya dengan seringaian diwajahnya sambil menaik turunkan alisnya

"ASTAGA MERLIN!!" teriakku kesal, lalu beranjak dari tempat dudukku tanpa meminta izin kepadanya untuk keluar dari ruangannya. masa bodo dengan pemecatan sebelum pekerjaanku di mulai

"JANGAN LUPA MULAI BESOK KAMU BISA BEKERJA DISINI" teriaknya yang membaca pikiranku lagi dan aku abaikan

.
.
.

"ya tuhan bisa gila aku kalau kerja disana. apa aku harus mengundurkan diri besok ya?. yatuhan!!" pekikku kesal sambil memeluk erat amplopku beruntung aku berjalan di trotoar yang sudah mulai sepi. sepertinya karena jam sudah menunjukkan jam 5 sore jadi jalanan mulai lapang

bruk

aku tersentak kaget melihat sekeliling dan mulai menggerakkan tanganku kearah tas mencari tongkatku

'tidak ada orang, mungkin cuma perasaanku saja' pikirku, lalu melanjutkan jalanku

saat mataku melihat sekitar, tiba-tiba mataku tertuju oleh seseorang yang terduduk lemah dan bersandar di pepohonan. awalnya aku ingin mengabaikannya tapi aku penasaran jadi aku berjalan mendekatinya sambil menggenggam erat tongkatku di tas

orang itu sedikit menunduk, aku langsung terduduk dengan lutut sebagai tumpuhan menghadapnya

"a-apa kamu baik-baik saja mr. ?" ucapku ragu-ragu memegang pundaknya, tapi sebelum tanganku menyentuh pundaknya tubuhnya terjatuh lemah dipundakku yang membuatku terkejut

aku ingin mendorongnya tapi saat tanganku bersentuhan dengan lehernya, aku mengurungkan niatku. tubuhnya dingin. bahkan sedingin es

aku mengelus rambutnya pelan, sedikit mendorongnya yang membuatnya tersandar di pepohonan yang membuatku terdiam terkejut

"c-cedric?" suaraku seperti bisikan melihat kearahnya. tubuhnya mulai bergerak membuka sedikit matanya

"c-cedrik, apa ini beneran kamu?" aku langsung memajukan badanku dan memegang kedua pipinya, air mataku tiba-tiba mengalir begitu saja aku langsung melepas pegangan dipipinya. lalu memegang kedua lengannya berusaha membantunya berdiri

"cedric bertahan, aku akan menolongmu" aku meletakkan lengannya dibahuku lalu berjalan kearah rumahku yang lumayan dekat dari tempat kejadian

"a-aku tidak bisa masuk kerumahmu jika kamu tidak mengundangku" ucap cedric yang sepertinya sedikit pulih "kamu bicara apa, rumahku selalu terbuka untukmu!!" pekikku sedih, kesal, bahagia semua bercampur menjadi satu saat cedric mulai berbicara kepadaku

aku langsung membuka kunci pintu lalu masuk dan berjalan kearah sofa dan menidurkan cedric di sofa. aku menggenggam tangannya erat-erat

aku bingung harus apa. bahkan pikiranku kalut sangking bingungnya. penyesalan datang menyelimutiku karena sering bolos saat kelas ramuan dan herbology

lalu cedric tiba-tiba mendudukkan badannya seakan energi ditubuhnya sudah pulih setengah. tapi kulit dingin dan pucatnya tidak berubah

"cedric" aku memeluk cedric erat yang enggan dibalas olehnya "aku bukan cedric. dan siapa kamu" ucapnya dingin. suaranya persis seperti saat pertama kalinya kami bertengkar hebat

aku langsung melihat kearahnya dan melepas pelukan dengan mata penuh dengan air mata "k-kamu kenapa? kamu cedricku dan aku florencemu" ucapku dengan sesenggukan

"aku memang bukan cedric. namaku edward. edward cullen. aku bukan bertanya namamu tapi makhluk apa kamu sebenarnya" tanya cedric yang membuatku bingung

.
.
.

to be continue →→→
don't forget to voment and follow me!!

⠀ᵎ ✔ + ʬ۪ʬ ˒ 𝐒𝐈𝐌𝐈𝐋𝐀𝐈𝐑𝐄 ❪ !#⃞EDWARD CULLEN ❫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang